1.676 Orang di Ambon Terinfeksi Penyakit Menular Seksual
http://www.beritamalukuonline.com/2014/03/1676-orang-di-ambon-terinfeksi-penyakit.html
Ambon - Berita Maluku. Sedikitnya ada 1.676 orang di Ambon yang terkena penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada 2013, kata Kepala Seksi (Kasie) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Sintje Corputty.
"Tahun lalu 1.676 orang di Ambon yang kena IMS, hal itu diakibat pola kehidupan seksual yang tidak sehat dan tidak setia hanya kepada satu pasangan," katanya di Ambon, Kamis (27/3/2014).
Minimnya informasi dan pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan reproduksi semakin memperparah kondisi masyarakat yang tertular IMS.
"Kebanyakan yang sudah sakit bukannya langsung berobat ke rumah sakit (RS) tapi malah berusaha mengobati diri sendiri dengan membeli obat-obatan seadanya di apotik-apotik, kalau sudah semakin parah barulah buru-buru ke dokter, seharusnya tidak boleh demikian," katanya.
Lebih lanjut Sintje mengatakan, kesehatan reproduksi bukanlah hanya kesempurnaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial, juga tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, tapi segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Kesehatan reproduksi adalah hak seseorang untuk memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi, dan kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukan hubungan seksual.
"Bicara tentang kesehatan reproduksi berarti juga bicara mengenai hak tiap orang untuk untuk memperoleh informasi mengenai hal itu, serta memperoleh aksesibilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural," katanya.
Ia menambahkan hak kesehatan bereproduksi bagi setiap orang, termasuk di dalamnya juga adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
"Salah satu hak untuk mendapatkan layanan kesehatan reproduksi yang memadai, adalah juga bagi kaum perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman," ujarnya. (ant/bm 10)
"Tahun lalu 1.676 orang di Ambon yang kena IMS, hal itu diakibat pola kehidupan seksual yang tidak sehat dan tidak setia hanya kepada satu pasangan," katanya di Ambon, Kamis (27/3/2014).
Minimnya informasi dan pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan reproduksi semakin memperparah kondisi masyarakat yang tertular IMS.
"Kebanyakan yang sudah sakit bukannya langsung berobat ke rumah sakit (RS) tapi malah berusaha mengobati diri sendiri dengan membeli obat-obatan seadanya di apotik-apotik, kalau sudah semakin parah barulah buru-buru ke dokter, seharusnya tidak boleh demikian," katanya.
Lebih lanjut Sintje mengatakan, kesehatan reproduksi bukanlah hanya kesempurnaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial, juga tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, tapi segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Kesehatan reproduksi adalah hak seseorang untuk memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi, dan kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukan hubungan seksual.
"Bicara tentang kesehatan reproduksi berarti juga bicara mengenai hak tiap orang untuk untuk memperoleh informasi mengenai hal itu, serta memperoleh aksesibilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural," katanya.
Ia menambahkan hak kesehatan bereproduksi bagi setiap orang, termasuk di dalamnya juga adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
"Salah satu hak untuk mendapatkan layanan kesehatan reproduksi yang memadai, adalah juga bagi kaum perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman," ujarnya. (ant/bm 10)