Puluhan Pramuria di Lokalisasi Tanjung Batumerah Terinfeksi HIV/AIDS
http://www.beritamalukuonline.com/2014/02/puluhan-pramuria-di-lokalisasi-tanjung.html
Ambon - Berita Maluku. Puluhan pramuria di lokalisasi Tanjung, desa Batumerah, Kota Ambon ditemukan terinfeksi HIV/AIDS berdasarkan pemeriksaan Dinas kesehatan setempat.
"Saya dilaporkan Dinas Kesehatan bahwa lebih dari 30 pramuria di lokalisasi "Tanjung" saat ini terinfeksi HIV/AIDS," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy di Ambon, Selasa (11/2/2014).
Lokalisasi Tanjung dihuni oleh lebih dari 200 pramuria dan dengan temuan itu, Richard mengingatkan para lelaki yang sering berkunjung ke tempat tersebut untuk mewaspadai penularan virus HIV/AIDS tersebut dan melakukan tindakan pencegahan.
"Bahayanya bila berhubungan badan dengan pramuria yang telah terinfeksi, selanjutnya ke rumah pasti menularkan ke istri karena itu salah satu penyebab tertinggi penularan penyakit (HIV/AIDS) tersebut," ujarnya.
Richard mengakui telah menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan agar menjalin kerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) untuk mengintensifkan pemeriksaan maupun pelayanan disamping sosialisasi intensif kepada masyarakat.
Kota Ambon mencatat ada lebih dari 1.325 kasus HIV/AIDS hingga akhir 2013 namun diperkirakan masih banyak kasus yang belum diketahui maupun tertangani.
Richard menyebut diperkirakan ada sekitar 500 kasus yang belum tertangani sehingga bila dikalkulasikan dengan teori gunung es, maka 50.000 penduduk Kota Ambon terancam tertular HIV/AIDS.
Dengan ancaman tersebut, Richard berharap agar masyarakat dapat mengantisipasi penularan baik yang melalui hubungan seks yang beresiko maupun penggunaan jarum suntik.
Sementara itu, Sekretaris KPA Maluku Syamsudin Aziz mengatakan jumlah kasus HIV/AIDS di daerah Maluku mengalami penurunan sebanyak 92 kasus dari 349 pada tahun 2012 menjadi 257 kasus pada 2013.
Secara rinci, jumlah kasus HIV tercatat sebanyak 107 orang dan AIDS 150 kasus.
Pada tahun 2013 Maluku berada di urutan ke 16 untuk jumlah kasus HIV/AIDS di tanah air, turun dari peringkat 14 pada dua tahun sebelumnya.
Kota Ambon yang berada di urutan pertama kasus HIV/AIDS terbanyak di Maluku juga mengalami penurunan sebesar 12 persen yakni 177 kasus pada 2012 menjadi 156 kasus pada 2013.
"Hampir 55 persen kasus HIV/AIDS ditemukan di Ambon. Secara komulatif dari tahun 1996-2013 ada 1.325 kasus di Ambon, tapi kalau perhitungan pertahunnya selalu ada penurunan kasus," ujar Syamsudin.
Menurunnya angka kasus HIV/Aids di Maluku dipaparkan Syamsudin karena gencarnya kampanye seks aman dan penggunaan kondom di lokalisasi dan tempat-tempat hiburan malam oleh KPA dan lembaga-lembaga terkait.
Selain itu, KPA Maluku juga menggelar tes dan konseling sukarela (VCT/Voluntary Counseling and Test) kepada masyarakat sebanyak dua kali dalam satu tahun.
"80 persen masyarakat yang kami temui melalui sosialisasi sudah mau menggunakan kondom," kata Syamsudin. (ant/bm 10)
"Saya dilaporkan Dinas Kesehatan bahwa lebih dari 30 pramuria di lokalisasi "Tanjung" saat ini terinfeksi HIV/AIDS," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy di Ambon, Selasa (11/2/2014).
Lokalisasi Tanjung dihuni oleh lebih dari 200 pramuria dan dengan temuan itu, Richard mengingatkan para lelaki yang sering berkunjung ke tempat tersebut untuk mewaspadai penularan virus HIV/AIDS tersebut dan melakukan tindakan pencegahan.
"Bahayanya bila berhubungan badan dengan pramuria yang telah terinfeksi, selanjutnya ke rumah pasti menularkan ke istri karena itu salah satu penyebab tertinggi penularan penyakit (HIV/AIDS) tersebut," ujarnya.
Richard mengakui telah menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan agar menjalin kerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) untuk mengintensifkan pemeriksaan maupun pelayanan disamping sosialisasi intensif kepada masyarakat.
Kota Ambon mencatat ada lebih dari 1.325 kasus HIV/AIDS hingga akhir 2013 namun diperkirakan masih banyak kasus yang belum diketahui maupun tertangani.
Richard menyebut diperkirakan ada sekitar 500 kasus yang belum tertangani sehingga bila dikalkulasikan dengan teori gunung es, maka 50.000 penduduk Kota Ambon terancam tertular HIV/AIDS.
Dengan ancaman tersebut, Richard berharap agar masyarakat dapat mengantisipasi penularan baik yang melalui hubungan seks yang beresiko maupun penggunaan jarum suntik.
Sementara itu, Sekretaris KPA Maluku Syamsudin Aziz mengatakan jumlah kasus HIV/AIDS di daerah Maluku mengalami penurunan sebanyak 92 kasus dari 349 pada tahun 2012 menjadi 257 kasus pada 2013.
Secara rinci, jumlah kasus HIV tercatat sebanyak 107 orang dan AIDS 150 kasus.
Pada tahun 2013 Maluku berada di urutan ke 16 untuk jumlah kasus HIV/AIDS di tanah air, turun dari peringkat 14 pada dua tahun sebelumnya.
Kota Ambon yang berada di urutan pertama kasus HIV/AIDS terbanyak di Maluku juga mengalami penurunan sebesar 12 persen yakni 177 kasus pada 2012 menjadi 156 kasus pada 2013.
"Hampir 55 persen kasus HIV/AIDS ditemukan di Ambon. Secara komulatif dari tahun 1996-2013 ada 1.325 kasus di Ambon, tapi kalau perhitungan pertahunnya selalu ada penurunan kasus," ujar Syamsudin.
Menurunnya angka kasus HIV/Aids di Maluku dipaparkan Syamsudin karena gencarnya kampanye seks aman dan penggunaan kondom di lokalisasi dan tempat-tempat hiburan malam oleh KPA dan lembaga-lembaga terkait.
Selain itu, KPA Maluku juga menggelar tes dan konseling sukarela (VCT/Voluntary Counseling and Test) kepada masyarakat sebanyak dua kali dalam satu tahun.
"80 persen masyarakat yang kami temui melalui sosialisasi sudah mau menggunakan kondom," kata Syamsudin. (ant/bm 10)