Menunggu Proses Tender, Penerbangan Perintis di Maluku Terbengkalai
http://www.beritamalukuonline.com/2014/02/menunggu-proses-tender-penerbangan.html
Ilustrasi |
"Tahapan tendernya juga belum diumumkan sehingga meresahkan masyarakat pengguna penerbangan perintis," kata Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Subsidi untuk Penerbangan Perintis di Maluku, Amran Hamid saat dikonfirmasi di Ambon, Selasa (11/2/2014).
Proses tendernya juga membutuhkan tenggat waktu 45 hari.
"Jadi sekiranya proses tendernya lancar sesuai jadwal, maka paling cepat aktivitas penerbangan perintis di Maluku kembali beroperasi pada April nanti," ujarnya.
Amran yang juga Kepala Bandar Udara Dumatubun, Kabupaten Maluku Tenggara itu mengakui proses tender ini pun dihadapkan dengan minat maskapai penerbangan.
Persoalannya jenis pesawat yang rute penerbangan perintis di Maluku selama ini yakni A/C Cassa 212 sulit armadanya.
"Tipe pesawat ini sulit diperoleh untuk penerbangan perintis di Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," katanya.
Karena itu, dia mengimbau pengguna jasa penerbangan perintis di Maluku bisa memahami kesulitan dari pengoperasian jasa perhubungan udara tersebut.
"Kami berusaha untuk menjaring minat maskapai penerbangan mengikuti proses tender sehingga sembilan rute tersebut kembal aktif karena memang dibutuhkan masyarakat," ujar Amran.
Penerbangan perintis di Maluku beberapa tahun terakhir ini dimenangkan PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA).
Namun, dengan dihadapkan dengan kesulitan keuangan sehingga dipastikan PT MNA tidak lagi mengikuti proses terder penerbangan perintis di Maluku.
Sembilan rute penerbangan perintis di Maluku yakni Ambon - Kisar (Maluku Barat Daya), Kisar - Saumlaki (Maluku Tenggara Barat), Saumlaki - Larat (Maluku Tenggara Barat), dan Larat - Langgur, Maluku Tenggara.
Selain itu, Ambon - Banda (Maluku Tengah), Ambon - Wahai (Maluku Tengah), Ambon - Namlea (Buru), Ambon - Namrole (Buru Selatan) dan Kisar-Atambua, NTT. (ant/bm 10)