Gerindra Prihatin Buruknya Tata Kelola Pemerintahan Provinsi Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2014/02/gerindra-prihatin-buruknya-tata-kelola.html
Ambon - Berita Maluku. Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerinda Taslim Azis prihatin dengan buruknya tata kelola pemerintahan di Provinsi Maluku.
"Maluku adalah negeri yang kaya tetapi rakyatnya miskin, kita ini berada di urutan ke-empat termiskin se-Indonesia, ini bisa terjadi karena persoalan tata kelola pemerintahan di Maluku yang buruk," kata Taslim Azis, di Ambon, Sabtu kemarin (8/2/2014).
Menurut dia, persoalan tata kelola pemerintahan yang buruk tersebut, disebabkan pembangunan yang tidak menyeluruh, dan pemerintah Provinsi Maluku tidak mampu membaca dan mengembangkan potensi perekonomian bagi masyarakat daerahnya.
Taslim mencontohkan Maluku dikenal sebagai salah satu sentra perikanan di Indonesia, tetapi hingga saat ini belum ada usaha pengalengan ikan di kawasan tersebut, yang tentu saja dapat membantu meningkatkan taraf hidup nelayan di sana.
"Contoh yang paling sederhana kita punya potensi perikanan yang besar, tetapi sampai saat ini kita belum punya usaha pengalengan ikan seperti di Bitung," ucapnya.
Ia mengatakan, sebagai putera daerah, dirinya merasa sangat prihatin dengan kondisi tersebut, ia merasa ikut bertanggung jawab untuk memajukan dan mengembangkan Maluku, terutama dalam usaha memperjuangkan anggaran pembangunan di Maluku.
Oleh karena keinginan itulah, Taslim mengajukan diri ikut dalam pesta demokrasi, sebagai calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2014 - 2019, dengan daerah pemilihan Provinsi Maluku.
"Ini bentuk kegalauan yang saya rasakan selama ini, sudah seharusnya ada yang membuat perubahan terhadap kondisi yang terjadi di Maluku sampai hari ini," katanya.
Taslim yang juga mantan atlit nasional cabang pencak silat menambahkan, dengan dukungan dari masyarakat Maluku, dirinya yakin nantinya bisa lolos sebagai anggota legislatif DPR RI.
"Dengan dukungan dari masyarakat saya yakin 100 persen bisa lolos sebagai anggota DPR," ujarnya. (ant/bm 10)
"Maluku adalah negeri yang kaya tetapi rakyatnya miskin, kita ini berada di urutan ke-empat termiskin se-Indonesia, ini bisa terjadi karena persoalan tata kelola pemerintahan di Maluku yang buruk," kata Taslim Azis, di Ambon, Sabtu kemarin (8/2/2014).
Menurut dia, persoalan tata kelola pemerintahan yang buruk tersebut, disebabkan pembangunan yang tidak menyeluruh, dan pemerintah Provinsi Maluku tidak mampu membaca dan mengembangkan potensi perekonomian bagi masyarakat daerahnya.
Taslim mencontohkan Maluku dikenal sebagai salah satu sentra perikanan di Indonesia, tetapi hingga saat ini belum ada usaha pengalengan ikan di kawasan tersebut, yang tentu saja dapat membantu meningkatkan taraf hidup nelayan di sana.
"Contoh yang paling sederhana kita punya potensi perikanan yang besar, tetapi sampai saat ini kita belum punya usaha pengalengan ikan seperti di Bitung," ucapnya.
Ia mengatakan, sebagai putera daerah, dirinya merasa sangat prihatin dengan kondisi tersebut, ia merasa ikut bertanggung jawab untuk memajukan dan mengembangkan Maluku, terutama dalam usaha memperjuangkan anggaran pembangunan di Maluku.
Oleh karena keinginan itulah, Taslim mengajukan diri ikut dalam pesta demokrasi, sebagai calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2014 - 2019, dengan daerah pemilihan Provinsi Maluku.
"Ini bentuk kegalauan yang saya rasakan selama ini, sudah seharusnya ada yang membuat perubahan terhadap kondisi yang terjadi di Maluku sampai hari ini," katanya.
Taslim yang juga mantan atlit nasional cabang pencak silat menambahkan, dengan dukungan dari masyarakat Maluku, dirinya yakin nantinya bisa lolos sebagai anggota legislatif DPR RI.
"Dengan dukungan dari masyarakat saya yakin 100 persen bisa lolos sebagai anggota DPR," ujarnya. (ant/bm 10)