Terkait Ketegangan Desa Laha dan Tawiri, Lima Orang Diperiksa | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Terkait Ketegangan Desa Laha dan Tawiri, Lima Orang Diperiksa

Ambon - Berita Maluku. Sedikitnya lima orang telah diperiksa terkait ketegangan antarwarga desa Laha dan Tawiri, Kecamatan Teluk Dalam, Kota Ambon, Selasa, yang mengakibatkan dua orang terluka.

"Kami telah memeriksa lima saksi untuk mengungkapkan ketegangan yang sebenarnya dipicu isu disebarkan oknum tertentu," kata Kapolres pulau Ambon dan pulau - pulau Lease, AKBP I Dewa Putu Alit Bintang Juliana, dikonfirmasi, Selasa malam (14/1/2014).

Ketegangan yang mengakibatkan satu rumah warga maupun dua unit sepeda motor mengalami kerusakan tersebut telah berhasil dikendalikan.

"Kami melerai warga sambil mengarahkan jangan terprovokasi karena ketegangan itu sengaja disebarkan isu oleh oknum tertentu," ujarnya.

Dia memastikan, telah mengarahkan polisi dua satuan setingkat peleton didukung satu peleton dari TNI -AD mengamankan perbatasan desa Laha dan Tawiri.

"Warga dua desa bertetangga diimbau jangan bertikai karena akibatnya hanya meninggalkan penderitaan berkepanjangan," tegas Kapolres.

Sebelumnya, apolda Maluku, Brigjen Pol. Morad Ismael menegaskan, ketegangan antarwarga desa Laha dan Tawiri, telah terkendali, menyusul isu disebarkan oknum tertentu.

"Kami sudah mengamankan ketegangan tersebut sambil mengarahkan warga bahwa tidak ada gunanya bertikai," katanya.

Ketegangan ini dipicu isu bahwa warga desa Tawiri dipukul saat melakukan pengukuran tanah.

Sedangkan, warga Laha dipicu isu bahwa Raja(sapaan kepala desa di Maluku) dipukul.

Kapolda tidak mau ketegangan itu dipicu adanya upaya provokasi.

"Jangan keburu mengarahkan ke provokasi karena kenyataan orang Maluku semakin menyadari strategisnya stabilitas keamanan yang kondusif sehingga memungkinkan kelancaran kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial," tegasnya.

Ketegangan tersebut sempat meresahkan pengguna jasa penerbangan karena lokasi bandara Internasional Pattimura hanya berbatasan pagar dengan dua desa bertetangga tersebut.

Dampaknya, masyarakat sejumlah desa di kecamatan Leihitu Barat, pulau Ambon yang transportasi daratnya melalui lokasi ketegangan tersebut juga khawatir.

"Katong (kami) takut ke Ambon karena Angkot melalui daerah terjadi ketegangan," kata salah seorang warga desa Allang, Frangky Patty.

Polisi diharapkan bertindak tegas terukur untuk melerai ketegangan tersebut agar tidak mengakibatkan jatuh korban, terutama warga tidak berdosa.

"Jangan ragu bertindak karena dampak dari ketegangan tersebut membuat resah waga lain, baik di Kota maupun pulau Ambon serta pengguna jasa penerbangan," ujar Frangky. (ant/bm 10)

Pilihan 2660515502912994852
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks