Sudah Lima Hari Trigana Tidak Beroperasi di Tiga Bandara Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/sudah-lima-hari-trigana-tidak.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Dinas Perhubungan (Dishub) Maluku akan mengkoordinasikan tidak beroperasinya pesawat Trigana Air di tiga bandar udara beberapa hari terakhir ini sehingga meresahkan pengguna jasa penerbangan.
"Saya kebetulan sedang berada di Jakarta dalam rangka urusan dinas sehingga bisa mengkoordinasikannya dengan manajemen Trigana Air," kata Kabid Perhubungan Udara Dishub Maluku, Jhon Rante, dikonfirmasi, Rabu (15/1/2014).
Dia mengakui belum mengetahui pesawat Trigana Air sudah lima hari tidak terbang ke bandara udara Rar Gwamar, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Dumatubun, Kabupaten Maluku Tenggara dan Saumlaki, kabupaten Maluku Tenggara Barat(MTB).
"Saya juga belum tahu alasannya sehingga perlu mengkoordinasikannya dengan manajemen Trigana Air agar sekiranya pesawat mengalami gangguan teknis, maka diganti dengan lain karena pengguna jasa penerbangan tiga bandar udara tersebut relatif tinggi," ujar Jhon.
Dia memaklumi tidak beroperasinya pesawat Trigana Air, baik ke Dobo maupun Saumlaki sangat berdampak terhadap kelancaran pengurusan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial.
Sedangkan ke bandara udara Dumatubun masih beroperasi pesawat Ekspress Air.
"Pastinya terjadi antrean panjang dan menimbulkan keresahan dari berbagai komponen karena tidak beroperasinya pesawat Trigana Air," kata John.
Salah seorang pengusaha, Johanis Oratmangun, mengeluhkan tidak beroperasinya pesawat Trigana Air ke Saumlaki sehingga dia sempat diprotes pekerjanya karena pembayaran upah kerja terlambat.
"Memang sebenarnya bisa memanfaatkan jasa kapal. Namun, menunggu waktu pelayarannya dan saat ini perairan Maluku sedang terjadi gelombang tinggi 3 - 5 meter disertai angin kencang sehingga khawatir," ujarnya.
Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Gotlief Gainau, menyatakan, telah berkoordinasi dengan manajemen Trigana Air dan dijadwalkan pesawatnya aktif kembali ke Bandar Udara Rar Gwamar pada 16 Januari 2014.
"Saya diberitahu terjadi gangguan teknis terhadap pesawat yang sedang menjalani perbaikan dan dijadwalkan diganti armada penerbangan lain pada 16 Januari 2014," katanya. (ant/bm 10)
"Saya kebetulan sedang berada di Jakarta dalam rangka urusan dinas sehingga bisa mengkoordinasikannya dengan manajemen Trigana Air," kata Kabid Perhubungan Udara Dishub Maluku, Jhon Rante, dikonfirmasi, Rabu (15/1/2014).
Dia mengakui belum mengetahui pesawat Trigana Air sudah lima hari tidak terbang ke bandara udara Rar Gwamar, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Dumatubun, Kabupaten Maluku Tenggara dan Saumlaki, kabupaten Maluku Tenggara Barat(MTB).
"Saya juga belum tahu alasannya sehingga perlu mengkoordinasikannya dengan manajemen Trigana Air agar sekiranya pesawat mengalami gangguan teknis, maka diganti dengan lain karena pengguna jasa penerbangan tiga bandar udara tersebut relatif tinggi," ujar Jhon.
Dia memaklumi tidak beroperasinya pesawat Trigana Air, baik ke Dobo maupun Saumlaki sangat berdampak terhadap kelancaran pengurusan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial.
Sedangkan ke bandara udara Dumatubun masih beroperasi pesawat Ekspress Air.
"Pastinya terjadi antrean panjang dan menimbulkan keresahan dari berbagai komponen karena tidak beroperasinya pesawat Trigana Air," kata John.
Salah seorang pengusaha, Johanis Oratmangun, mengeluhkan tidak beroperasinya pesawat Trigana Air ke Saumlaki sehingga dia sempat diprotes pekerjanya karena pembayaran upah kerja terlambat.
"Memang sebenarnya bisa memanfaatkan jasa kapal. Namun, menunggu waktu pelayarannya dan saat ini perairan Maluku sedang terjadi gelombang tinggi 3 - 5 meter disertai angin kencang sehingga khawatir," ujarnya.
Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Gotlief Gainau, menyatakan, telah berkoordinasi dengan manajemen Trigana Air dan dijadwalkan pesawatnya aktif kembali ke Bandar Udara Rar Gwamar pada 16 Januari 2014.
"Saya diberitahu terjadi gangguan teknis terhadap pesawat yang sedang menjalani perbaikan dan dijadwalkan diganti armada penerbangan lain pada 16 Januari 2014," katanya. (ant/bm 10)