Soal Penembakan Warga: Kepala Inspektorat Pemda Maluku Sebut Dirinya Korban
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/soal-penembakan-warga-kepala.html
Ambon - Berita Maluku. Kepala Inspektorat Pemerintah Provinsi Maluku Roy Manuhuttu membuat laporan balik ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease dengan status sebagai korban bentrokan antarpemuda.
"Bentrok antarpemuda di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe itu, terjadi di depan rumah sehingga kami menjadi korban pelemparan dan perusakan rumah," kata Roy di Ambon, Rabu (8/1/2014).
Roy juga membantah kalau saat bentrokan pada Senin, (6/1) dinihari, ada anggota keluarga atau orang lain yang berada di dalam rumahnya dan melepaskan tembakan hingga menyebabkan satu warga tewas.
Apalagi, katanya, anggota keluarga yang ada hanyalah isteri, satu anak perempuannya yang masih kecil bersama dua kakak kandung yang juga perempuan.
"Pintu dan pagar keliling rumah yang tinggi selalu tertutup dan kami sekeluarga sedang tertidur saat peristiwa berlangsung," ujarnya.
Roy bersama isterinya sempat terbangun dan melihat massa yang saling lempar dan ada beberapa orang yang diduga aparat keamanan berpakaian preman berusaha menghalau warga untuk menghentikan pertikaian, namun bentrokan belum terhenti sampai terdengar bunyi tembakan.
Dalam waktu bersamaan, seorang warga Lorong SPK terjatuh di depan rumah Roy akibat terkena tembakan orang tak dikenal (OTK).
Lampu hias dan kaca rumahnya terkena lemparan hingga rusak dan ada bagian tertentu yang bentuknya menyerupai lubang kecil dengan retakan yang dicurigai sebagai lokasi penembakan.
Polda Maluku bersama Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Roy dan mereka juga mendatangkan ahli dari Puslabfor Polda Makassar.
"Kami tidak mau mendahului dan nanti ada kesan mau bela diri, tapi yang jelas sudah ada berita acara pemeriksaan resmi dari puslabfor yang menyatakan tidak menemukan bukti apa pun terkait penembakan yang terjadi di dalam rumah saya," katanya.
Surat keterangan puslabfor itu, juga akan dijadikan sebagai bahan laporan kepada Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang. (ant/bm 10)
"Bentrok antarpemuda di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe itu, terjadi di depan rumah sehingga kami menjadi korban pelemparan dan perusakan rumah," kata Roy di Ambon, Rabu (8/1/2014).
Roy juga membantah kalau saat bentrokan pada Senin, (6/1) dinihari, ada anggota keluarga atau orang lain yang berada di dalam rumahnya dan melepaskan tembakan hingga menyebabkan satu warga tewas.
Apalagi, katanya, anggota keluarga yang ada hanyalah isteri, satu anak perempuannya yang masih kecil bersama dua kakak kandung yang juga perempuan.
"Pintu dan pagar keliling rumah yang tinggi selalu tertutup dan kami sekeluarga sedang tertidur saat peristiwa berlangsung," ujarnya.
Roy bersama isterinya sempat terbangun dan melihat massa yang saling lempar dan ada beberapa orang yang diduga aparat keamanan berpakaian preman berusaha menghalau warga untuk menghentikan pertikaian, namun bentrokan belum terhenti sampai terdengar bunyi tembakan.
Dalam waktu bersamaan, seorang warga Lorong SPK terjatuh di depan rumah Roy akibat terkena tembakan orang tak dikenal (OTK).
Lampu hias dan kaca rumahnya terkena lemparan hingga rusak dan ada bagian tertentu yang bentuknya menyerupai lubang kecil dengan retakan yang dicurigai sebagai lokasi penembakan.
Polda Maluku bersama Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Roy dan mereka juga mendatangkan ahli dari Puslabfor Polda Makassar.
"Kami tidak mau mendahului dan nanti ada kesan mau bela diri, tapi yang jelas sudah ada berita acara pemeriksaan resmi dari puslabfor yang menyatakan tidak menemukan bukti apa pun terkait penembakan yang terjadi di dalam rumah saya," katanya.
Surat keterangan puslabfor itu, juga akan dijadikan sebagai bahan laporan kepada Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang. (ant/bm 10)