Semalam, Warga Tionghoa di Ambon Sambut Perayaan Tahun Baru Imlek 2565
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/semalam-warga-tionghoa-di-ambon-sambut.html
Ambon - Berita Maluku. Ratusan warga keturunan Tionghoa yang berdomisili di kota Ambon, menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek ke - 2565 yang berlangsung di Baileo Oikumene Ambon, Kamis malam (30/1/2014).
Perayaan yang dimeriahkan oleh kolaborasi tarian dari Maluku serta barongsai itu turut dinikmati sejumlah pejabat tinggi Maluku yang menghadiri acara itu, antara lain, Penjabat Gubernur Maluku Saut Situmorang, pimpinan TNI/Polti, tokoh agama, tokoh masyarakat dan sejumlah undangan.
Tema yang diangkat pada perayaan tahun baru Imlek 2565 kali ini, yaitu “Bersama Dalam Imlek Adalah Wujud Cinta Kasih dan Rasa Toleran Sesama Anak Negeri.”
Saut dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun baru Imlek ke- 2565 yang jatuh pada Jumat (31/1/2014) merupakan momentum yang tepat untuk melakukan, evaluasi, refleksi, dan tranformasi diri, menuju kebijaksanaan, kepekaan sosial, dan kemuliaan.
“Kita semua tentunya dapat membangun kebersamaan, menjalin kesetiakawanan, dan menumbuhkan kepedulian di antara sesama warga masyarakat,” ujarnya.
Melalui perayaan tahun baru Imlek, persaudaraan kita sebagai sebuah bangsa, harus makin kuat dan makin kokoh. Sebagai bagian dari warga bangsa yang berbudaya, mari kita wujudkan cinta kasih dan rasa toleran kepada sesama kita, karena hidup kita adalah sebuah perjalanan bersama dengan orang lain sesama kita. Dalam perjalanan hidup ini kita diharapkan memiliki hati yang mudah tergerak oleh belas kasihan kepada sesama kita, karena Tuhan, sang pencipta saat menciptakan manusia, telah meletakkan cahaya-Nya dalam diri kita, tanpa melihat agama, suku, ras atau antar golongan.
Kata orang nomor satu di Maluku itu, kita patut bergembira, karena dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Provinsi Maluku, situasi dan kondisi masyarakat senantiasa menunjukan peningkatan yang signifikan dan berarti. Hubungan hidup orang basudara Pela dan Gandong di Maluku, yang selama ini menjadi kekayaan lokal masyarakat Maluku telah kembali terbangun dalam suasana kerukunan dan keharmonisan.
Persaudaraan kita sebagai sebuah bangsa, tidak boleh terganggu dan tidak boleh terpisahkan oleh perbedaan etnis, suku, ras dan perbedaan agama yang kita yakini. Pemerintah akan senantiasa berupaya mengayomi, melindungi, dan memberikan perimbangan dan kesetaraan, kepada segenap warga bangsa tanpa terkecuali.
“Mari kita terus menumbuh-kembangkan rasa persatuan dan kesatuan, serta rasa kebersamaan di kalangan warga masyarakat, dengan ikut menciptakan suasana tenang dan damai, saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain, serta menghindarkan diri dari berbagai macam bentuk konflik dan perpecahan, dengan terus meningkatkan prestasi dan kemampuan masing-masing secara individual maupun secara bersama,” ajak Saut.
Ungkap Saut Pemerintah Daerah Provinsi Maluku terus berupaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, dengan melakukan berbagai terobosan program dan kegiatan pembangunan pada segala bidang. “Kita semua tentunya menyadari bahwa masyarakat Tionghoa telah menjadi penggerak perekonomian masyarakat di Maluku. Oleh karena itu Saya berharap, agar melalui perayaan Tahun Baru Imlek ini, semakin meningkatkan komitmen seluruh elemen masyarakat Maluku, khususnya masyarakat Tionghoa untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan yang sementara dilaksanakan,” harapnya. (**/bm 10)
Perayaan yang dimeriahkan oleh kolaborasi tarian dari Maluku serta barongsai itu turut dinikmati sejumlah pejabat tinggi Maluku yang menghadiri acara itu, antara lain, Penjabat Gubernur Maluku Saut Situmorang, pimpinan TNI/Polti, tokoh agama, tokoh masyarakat dan sejumlah undangan.
Tema yang diangkat pada perayaan tahun baru Imlek 2565 kali ini, yaitu “Bersama Dalam Imlek Adalah Wujud Cinta Kasih dan Rasa Toleran Sesama Anak Negeri.”
Saut dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun baru Imlek ke- 2565 yang jatuh pada Jumat (31/1/2014) merupakan momentum yang tepat untuk melakukan, evaluasi, refleksi, dan tranformasi diri, menuju kebijaksanaan, kepekaan sosial, dan kemuliaan.
“Kita semua tentunya dapat membangun kebersamaan, menjalin kesetiakawanan, dan menumbuhkan kepedulian di antara sesama warga masyarakat,” ujarnya.
Melalui perayaan tahun baru Imlek, persaudaraan kita sebagai sebuah bangsa, harus makin kuat dan makin kokoh. Sebagai bagian dari warga bangsa yang berbudaya, mari kita wujudkan cinta kasih dan rasa toleran kepada sesama kita, karena hidup kita adalah sebuah perjalanan bersama dengan orang lain sesama kita. Dalam perjalanan hidup ini kita diharapkan memiliki hati yang mudah tergerak oleh belas kasihan kepada sesama kita, karena Tuhan, sang pencipta saat menciptakan manusia, telah meletakkan cahaya-Nya dalam diri kita, tanpa melihat agama, suku, ras atau antar golongan.
Kata orang nomor satu di Maluku itu, kita patut bergembira, karena dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Provinsi Maluku, situasi dan kondisi masyarakat senantiasa menunjukan peningkatan yang signifikan dan berarti. Hubungan hidup orang basudara Pela dan Gandong di Maluku, yang selama ini menjadi kekayaan lokal masyarakat Maluku telah kembali terbangun dalam suasana kerukunan dan keharmonisan.
Persaudaraan kita sebagai sebuah bangsa, tidak boleh terganggu dan tidak boleh terpisahkan oleh perbedaan etnis, suku, ras dan perbedaan agama yang kita yakini. Pemerintah akan senantiasa berupaya mengayomi, melindungi, dan memberikan perimbangan dan kesetaraan, kepada segenap warga bangsa tanpa terkecuali.
“Mari kita terus menumbuh-kembangkan rasa persatuan dan kesatuan, serta rasa kebersamaan di kalangan warga masyarakat, dengan ikut menciptakan suasana tenang dan damai, saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain, serta menghindarkan diri dari berbagai macam bentuk konflik dan perpecahan, dengan terus meningkatkan prestasi dan kemampuan masing-masing secara individual maupun secara bersama,” ajak Saut.
Ungkap Saut Pemerintah Daerah Provinsi Maluku terus berupaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, dengan melakukan berbagai terobosan program dan kegiatan pembangunan pada segala bidang. “Kita semua tentunya menyadari bahwa masyarakat Tionghoa telah menjadi penggerak perekonomian masyarakat di Maluku. Oleh karena itu Saya berharap, agar melalui perayaan Tahun Baru Imlek ini, semakin meningkatkan komitmen seluruh elemen masyarakat Maluku, khususnya masyarakat Tionghoa untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan yang sementara dilaksanakan,” harapnya. (**/bm 10)