Pemuda MTB Desak Polisi Tangkap Penembak Beliyaky
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/pemuda-mtb-desak-polisi-tangkap.html
Ambon - Bentrokan di antara dua kelompok pemuda kembali terjadi di Kota Ambon, Minggu malam sekira pukul 24.00 WIT, dua kelompok pemuda dari Lorong Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) dan lorong Rumah Tingkat Kudamati, Kelurahan Urimessing, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, bentrok setelah lebih dulu terlibat baku lempar.
Dalam insiden Minggu malam itu Augustinus Beliyaky (27) tewas tertembak senjata organik yang sampai saat ini belum diketahui si pelakunya. Korban menghembuskan nafas terakhir saat hendak dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haulussy, Kudamati.
Menurut rencana, Selasa (6/1/2014), jenazah korban akan diterbangkan ke Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, untuk selanjutnya disemayamkan di Desa Lelingluan, tanah kelahiran almarhum.
Korban yang pekerjaan sehari-hari sebagai buruh kasar ini meninggalkan seorang istri, Min Beliyaky/Wattimena (25).
Sementara itu, hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang digelar aparat Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease memastikan sedikitnya dua peluru berasal dari rumah Roy Manuhuttu, Kepala Inspektorat Maluku, dalam insiden yang menewaskan Beliyaky.
Korban tersungkur di jalan raya persis di depan rumah Manuhuttu saat bentrokkan nahas tersebut. Jarak robohnya korban dengan asal peluru sekira 6 meter.
Atas kejadian itu, Komponen Pemuda Yamdena, MTB Berty Ratila mendesak Kepolisian Daerah Maluku maupun Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease untuk menangkap pelaku penembakkan Beliyaky.
’’Kami meminta pihak Polda Maluku dan Polres Pulau Ambon untuk segera menangkap pelaku yang menembak saudara kami, Augustinus Beliyaky. Siapa pun dia, entah sipil atau aparat TNI-Polri, harus diproses hukum bila terbukti berada di belakang peristiwa penembakan keji ini,’’ desaknya, Senin (6/1/2014).
Jika terindikasi pelakunya aparat, Ratila meminta pihak Kepolisian Daerah Militer dan Propam Polda Maluku untuk mengusutnya.
’’Kalau memangnya hasil olah TKP memastikan dua peluru yang salah satunya bersarang di tubuh saudara kami (Augustinus Beliyaky) berasal dari rumah Pak Roy Manuhuttu, ini semakin memperjelas dugaan keterlibatan dua anak mantu bersangkutan yang juga aparat TNI dan Polri.
Tapi, perlu pengusutan lebih lanjut dari Pomdam dan Propam Polda Maluku. Kami akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas,’’ tegasnya. (bm 01)
Dalam insiden Minggu malam itu Augustinus Beliyaky (27) tewas tertembak senjata organik yang sampai saat ini belum diketahui si pelakunya. Korban menghembuskan nafas terakhir saat hendak dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haulussy, Kudamati.
Menurut rencana, Selasa (6/1/2014), jenazah korban akan diterbangkan ke Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, untuk selanjutnya disemayamkan di Desa Lelingluan, tanah kelahiran almarhum.
Korban yang pekerjaan sehari-hari sebagai buruh kasar ini meninggalkan seorang istri, Min Beliyaky/Wattimena (25).
Sementara itu, hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang digelar aparat Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease memastikan sedikitnya dua peluru berasal dari rumah Roy Manuhuttu, Kepala Inspektorat Maluku, dalam insiden yang menewaskan Beliyaky.
Korban tersungkur di jalan raya persis di depan rumah Manuhuttu saat bentrokkan nahas tersebut. Jarak robohnya korban dengan asal peluru sekira 6 meter.
Atas kejadian itu, Komponen Pemuda Yamdena, MTB Berty Ratila mendesak Kepolisian Daerah Maluku maupun Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease untuk menangkap pelaku penembakkan Beliyaky.
’’Kami meminta pihak Polda Maluku dan Polres Pulau Ambon untuk segera menangkap pelaku yang menembak saudara kami, Augustinus Beliyaky. Siapa pun dia, entah sipil atau aparat TNI-Polri, harus diproses hukum bila terbukti berada di belakang peristiwa penembakan keji ini,’’ desaknya, Senin (6/1/2014).
Jika terindikasi pelakunya aparat, Ratila meminta pihak Kepolisian Daerah Militer dan Propam Polda Maluku untuk mengusutnya.
’’Kalau memangnya hasil olah TKP memastikan dua peluru yang salah satunya bersarang di tubuh saudara kami (Augustinus Beliyaky) berasal dari rumah Pak Roy Manuhuttu, ini semakin memperjelas dugaan keterlibatan dua anak mantu bersangkutan yang juga aparat TNI dan Polri.
Tapi, perlu pengusutan lebih lanjut dari Pomdam dan Propam Polda Maluku. Kami akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas,’’ tegasnya. (bm 01)