PELNI Rubah Rute Sejumlah Kapal Yang Singgahi Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/pelni-rubah-rute-sejumlah-kapal-yang.html
Ambon - Berita Maluku. PT Pelni sejak awal Januari 2014 merubah rute sejumlah kapal penumpangnya selama ini berlayar menyinggahi pelabuhan Yos Soedarso Ambon masing-masing, KM. Ngapulu, KM.Lambelu, KM Kelimutu dan KM Pangrango.
Pimpinan PT Pelni Cabang Ambon Nelson Idrus di Ambon, Sabtu (11/1/2014), menjelaskan, PT Pelni mencoba untuk lebih meningkatkan perdagangan di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya lebih bergairah lagi.
"Sebab apa, Kota Ambon bisa menjadi sentral untuk barang-barang dagangan yang akan menuju daerah Papua bagian selatan," ujarnya.
Selama ini, lanjutnya, barang dagangan yang masuk dari Jakarta - Surabaya - Makasar baru Ambon, tetapi sekarang tidak yakni dari Jakarta - Surabaya langsung Ambon kemudian terbagi lagi ke wilayah Papua bagian selatan.
Nelson mengatakan, terhitung sejak Januari 2014, kapal PT.Pelni yang dirubah rutenya yakni KM.Ngapulu yang biasanya berlayar dari pelabuhan Makasar menuju Ambon selanjutnya ke Jayapura, sekarang dirubah dari pelabuhan Toli- Toli - Makasar - Ambon - Nabire (Papua barat) pulang- pergi (PP).
Dengan demikian kapal tersebut sudah tidak lagi berlayar sampai di Jayapura.
Kemudian KM.Lambelu yang selama ini melayani rute dari Kijang (tanjung pinang) - Makasar- Surabaya - Ambon - Ternate - Bitung, sudah diganti dengan KM. Sinabung, kenapa diganti sebab PT.Pelni ingin menggairahkan perdagangan di Kota Ambon atau Provinsi Maluku dengan memasukan kapal yang bisa membawa petikemas (kontainer).
Selain itu kapal milik PT.Pelni adalah kapal cepat, kemudian sandarnya di satu di pelabuhan juga cepat maka barang - barang yang dibawa dengan kontainer juga bisa cepat diolah dan dipasarkan di kota ambon.
Nelson menjelaskan, KM.Sinabung mampu membawa sedikitnya 22 unit kontainer, sedangkan KM.Lambelu yang selama ini mengisi rute tersebut tidak membawa kontainer.
"Jadi dengan kehadiran KM.Sinabung bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha atau pedagang sekaligus menggairahkan situasi perdagangan di Maluku dan Kota Ambon khususnya," katanya.
Kemudian, lanjutnya, KM.Kelimutu yang biasanya home basenya di Surabaya kemudian berlayar menuju Bali - Surabaya Makasar - Ambon - Merauke (Papua), sekarang home basenya ditetapkan di Ambon, dengan melayari rute dari Ambon - saumlaki - tual - Dobo - Timika - Agats - Merauke dan kembali lagi ke Ambon, jadi pulang - pergi (PP).
Menurutnya dengan adanya perubahan rute maka Kota Ambon bisa menjadi perdagangan di daerah ini lebih bergairah lagi sebab bisa mensuplai barang dagangan sebab sudah menjadi sentral bagi barang dagangan menuju Papua bagian selatan.
"Kalau selama ini barang dagangan datang dari Surabaya dan Makasar baru sampai di Ambnon tetapi dengan dirubahnya rute pelayaran maka Jakarta - Surabaya langsung Ambon kemudian menuju Papua bagian selatan," ujarnya.
Ini yang PT.Pelni inginkan, lanjutnya, guna membantu daerah ini dalam dunia perdagangan di wilayah timur Indonesia.
Kemudian KM.Pangrango yang selama ini berlayar dari Ambon - Saumlaki - kawasan Maluku Barat Daya (MBD) dan lelanjutkan sampai ke Kupang pulang pergi (PP) dirubah rutenya menjadi Ambon - Saumlaki (PP),kemudian Ambon - Namlea - Sanana (PP) dan Ambon - Geser (PP). (ant/bm 10)
Pimpinan PT Pelni Cabang Ambon Nelson Idrus di Ambon, Sabtu (11/1/2014), menjelaskan, PT Pelni mencoba untuk lebih meningkatkan perdagangan di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya lebih bergairah lagi.
"Sebab apa, Kota Ambon bisa menjadi sentral untuk barang-barang dagangan yang akan menuju daerah Papua bagian selatan," ujarnya.
Selama ini, lanjutnya, barang dagangan yang masuk dari Jakarta - Surabaya - Makasar baru Ambon, tetapi sekarang tidak yakni dari Jakarta - Surabaya langsung Ambon kemudian terbagi lagi ke wilayah Papua bagian selatan.
Nelson mengatakan, terhitung sejak Januari 2014, kapal PT.Pelni yang dirubah rutenya yakni KM.Ngapulu yang biasanya berlayar dari pelabuhan Makasar menuju Ambon selanjutnya ke Jayapura, sekarang dirubah dari pelabuhan Toli- Toli - Makasar - Ambon - Nabire (Papua barat) pulang- pergi (PP).
Dengan demikian kapal tersebut sudah tidak lagi berlayar sampai di Jayapura.
Kemudian KM.Lambelu yang selama ini melayani rute dari Kijang (tanjung pinang) - Makasar- Surabaya - Ambon - Ternate - Bitung, sudah diganti dengan KM. Sinabung, kenapa diganti sebab PT.Pelni ingin menggairahkan perdagangan di Kota Ambon atau Provinsi Maluku dengan memasukan kapal yang bisa membawa petikemas (kontainer).
Selain itu kapal milik PT.Pelni adalah kapal cepat, kemudian sandarnya di satu di pelabuhan juga cepat maka barang - barang yang dibawa dengan kontainer juga bisa cepat diolah dan dipasarkan di kota ambon.
Nelson menjelaskan, KM.Sinabung mampu membawa sedikitnya 22 unit kontainer, sedangkan KM.Lambelu yang selama ini mengisi rute tersebut tidak membawa kontainer.
"Jadi dengan kehadiran KM.Sinabung bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha atau pedagang sekaligus menggairahkan situasi perdagangan di Maluku dan Kota Ambon khususnya," katanya.
Kemudian, lanjutnya, KM.Kelimutu yang biasanya home basenya di Surabaya kemudian berlayar menuju Bali - Surabaya Makasar - Ambon - Merauke (Papua), sekarang home basenya ditetapkan di Ambon, dengan melayari rute dari Ambon - saumlaki - tual - Dobo - Timika - Agats - Merauke dan kembali lagi ke Ambon, jadi pulang - pergi (PP).
Menurutnya dengan adanya perubahan rute maka Kota Ambon bisa menjadi perdagangan di daerah ini lebih bergairah lagi sebab bisa mensuplai barang dagangan sebab sudah menjadi sentral bagi barang dagangan menuju Papua bagian selatan.
"Kalau selama ini barang dagangan datang dari Surabaya dan Makasar baru sampai di Ambnon tetapi dengan dirubahnya rute pelayaran maka Jakarta - Surabaya langsung Ambon kemudian menuju Papua bagian selatan," ujarnya.
Ini yang PT.Pelni inginkan, lanjutnya, guna membantu daerah ini dalam dunia perdagangan di wilayah timur Indonesia.
Kemudian KM.Pangrango yang selama ini berlayar dari Ambon - Saumlaki - kawasan Maluku Barat Daya (MBD) dan lelanjutkan sampai ke Kupang pulang pergi (PP) dirubah rutenya menjadi Ambon - Saumlaki (PP),kemudian Ambon - Namlea - Sanana (PP) dan Ambon - Geser (PP). (ant/bm 10)