PELNI Ambon Tidak Lagi Operasikan Kapal Perintis
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/pelni-ambon-tidak-lagi-operasikan-kapal.html?m=0
Ilustrasi |
"Itu berarti kedua kapal tersebut akan dioperasikan olah pihak swasta yang menang tender dengan mendapatkan subsidi dari pemerintah sebagaimana yang pernah diberikan kepada PT.Pelni," kata Pimpinan PT.Pelni Cabang Ambon Nelson Idrus di Ambon, Minggu (12/1/2014).
Nelson menjelaskan, PT.Pelni tidak lagi mengoperasikan kedua kapal perintis tersebut sebab tidak mengikuti tender guna pengoperasian selanjutnya.
"Tahun lalu kami merasa kerugian yang cukup besar terutama biaya operasi kapal , justru itu untuk tender tahun 2014 PT.Pelni tidak lagi sebab tidak mau rugi lagi," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, beberapa rute kapal perintis juga dilewati kapal Pelni, jadi terjadi tumpang tindih dalam pelayaran.
Sedangkan harga tiket kapal perintis besarnya adalah seperlima dari harga tiket kapal Pelni.
Karena itu sebaiknya kapal perintis tidak usah lagi melintasi rute yang dilewati kapal Pelni dan harus melewati rute yang benar - benar merupakan jalur daerah tertinggal sehingga subsidi pemerintah tepat sasaran.
Dia mencontohkan, rute kapal perintis KM.Sabut Nusantara 33 maupun 34 selama ini sama dengan rute kapal Pelni, seperti Ambon - Saumlaki dan sekitarnya pulang - pergi.
"Jadi jalur komersil itu sebaiknya tidak perlu dilewati kapal perintis karena terjadi tumpang tindih, apalagi kapal perintis KM.Sabuk Nusantara 32 yang berbasis di Sorong, Papua Barat, juga melewati jalur komersil seperti dari Sorong - Fak - Fak- Kaimana - Timika PP, dan itu jalur komersil.
Mungkin penetapan trayek ini yang perlu dievalwasi, lanjutnya, agar tidak terjadi demikian, karena kapal Pelni juga milik Dirjen Perhubungan Laut, begitu juga kapal perintis, jadi pemiliknya sama tetapi jalurnya yang berdempetan.
"Jadi Pemda setempat harus berperan terhadap kelangsungan perhubungan laut di daerah ini," katanya. (ant/bm 10)