Musibah Laut di Aru, Bupati Turut Mencari Mantan Kesbanglinmas
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/musibah-laut-di-aru-bupati-turut.html
"Saya terpanggil untuk mencari Gerson karena darma baktinya buat bangsa dan negara, termasuk Kabupaten Kepulauan Aru. Namun, sayangnya belum ada tanda-tanda untuk menemukan bersangkutan," katanya saat dihubungi dari Ambon, Selasa petang.
Gotlief yang didampingi pelaksana harian Sekda Kepulauan Aru, Arens Uniplaitta mengakui mengemudikan speedboat untuk bersama tim SAR yang dikoordinir Lanal Dobo untuk mencari Gerson.
"Kami kesulitan karena gelombang tinggi dan angin kencang sehingga menghambat upaya pencarian yang intensif sejak Minggu(26/1) petang saat terjadinya musibah laut tersebut," ujarnya.
Dia berharap Gerson bisa ditemukan dalam kondisi apa pun karena sanak keluarganya mendambakan demikian.
"Pemkab maupun masyarakat Kepulauan Aru prihatin dengan musibah laut yang menimpa Gerson saat kembalinya dari desa Tunggu dala rangka konsolidasi Partai Nasdem dan sosialisasi dirinya sebagai Caleg pada 9 April 2014," tegas Gotlief.
Ketua DPD Partai Nasdem Kepulauan Aru, Udin Belsikawae membenarkan Gerson adalah Caleg dari daerah pemilihan Pulau - Pulau Aru dengan nomor urut 10.
"Bersangkutan ke desa Tunggu dalam rangka konsolidasi partai, sekaligus sosialisasi menghadapi pemilihan pada 9 April 2014," katanya.
Ketua KPU Kepulauan Aru, Viktor Sjair, mengakui Gerson adalah salah satu dari 274 Caleg Kabupaten Kepulauan Aru Maluku periode 2014 - 2019 akan memperebutkan 25 kursi DPRD setempat.
Pemilihan legislatif 2014 kuota kursi DPRD Kepulauan Aru berdasarkan keputusan KPU Nomor 22/Kpts/KPU/ tertanggal 9 Maret 2013 menjadi 25 kursi, menyusul sebelumnya hanya 20 kursi.
Penambahan kuota kursi ini berdasarkan jumlah penduduk Kepulauan Aru yang saat ini lebih dari 105.000 jiwa.
Upaya pencarian yang intensif dilakukan sejak Minggu petang terhambat gelombang hingga lima meter dan angin dengan kecepatan lebih dari 35 KM per jam.
Pencarian yang dikoordinir Lanal Dobo dengan melibatkan masyarakat pesisir itu kesulitan karena hanya mengandalkan speedboat maupun perahu tradisional.
Korban awalnya menumpang speedboat dari desa Tunggu ke Dobo. Namun, dalam pelayaran armada cepat itu mogok karena gangguan mesin lalu menumpang perahu tradisional.
Sayangnya , perahu tradisional dihantam gelombang tinggi sehingga terbalik dan Gerson terlepas pegangannya dari armada laut masyarakat pesisir tersebut.
Sedangkan, enam lainnya tetap berpegang di perahu tradisional, makanya selamat dari dampak musim pancaroba yang melanda Tanah Air. (ant/bm 10)
