Mengecek Musim Pancaroba di Maluku, SBY Telpon Gubernur
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/mengecek-musim-pancaroba-di-maluku-sby.html
Ambon - Berita Maluku. Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang mengakui ia ditelpon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (21/1) guna mengecek dampak musim pancaroba di daerah ini.
"Benar... saya ditelpon Kepala Negara, Selasa(21/1) siang, sekitar pukul 13.00 WIT untuk mengecek situasi dan kondisi di Maluku secara umum terkait dengan musim pancaroba," katanya, saat dikonfirmasi di Ambon, Rabu petang (22/1/2014).
Saut menyatakan, dia melaporkan kepada Presiden bahwa pihaknya sedang menangani warga yang terkena musibah bencana banjir, beberapa waktu lalu, penanganan segera meluapnya sungai dan air pasang di Kabupaten Seram Bagian Tmur (SBT).
Begitu pun meningkatkan kesiapan aparatur secara khusus untuk mengantisipasi sejak dini kemungkinan terjadinya bencana alam dengan mengarahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik Provinsi Maluku maupun Kabupaten dan Kota.
"Saya menyampaikan kepada Presiden bahwa penanganan berlangsung secara intensif dan secara relatif belum ada masalah yang menghambat untuk penanganan korban seperti di SBT," ujarnya.
Saut juga menyampaikan kepada Presiden soal laporan Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Barnabas Orno bahwa saat ini daerahnya mengalami keterisolasian akibat dampak kondisi cuaca ekstrem sehingga transportasi laut dibatasi pelayarannya ke sana.
Presiden, menurutnya, setelah mendengar laporannya menindaklanjuti dengan berjanji untuk memerintahkan Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan untuk mengatasi keterisolasian MBD akibat terbatasnya pelayaran kapal akibat kondisi cuaca ekstrem.
"Saya juga diingatkan agar memperhatikan penyaluran bahan pokok masyarakat sehingga terjamin stok maupun haga di masing - masing Kabupaten maupun Kota," ujar Saut.
Presiden juga memandang perlu memerintahkan agar mewaspadai musim pancaroba yang sulit ditebak datangnya, membuka posko siaga 24 jam, siagakan aparatur agar menghadapi segala kemungkinan terjadinya bencana alam.
Saut memastikan telah menindaklanjuti instruksi Presiden dengan memanggil Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis, Perum Bulog Divre Maluku dan BMGK untuk berapat, selanjutnya memutuskan langkah - langkah penanganan sejak dini pada Selasa (21/1) malam.
BMKG diarahkan memonitor perkembangan cuaca dan menyosialisasikan kepada masyarakat melalui BPBD di masing - masing Kabupaten agtau Kota, terutama di MBD yang secara geografis berbatasan dengan Timor Leste.
"Terpenting stok bahan pokok masyarakat di sana terjamin dengan Perum Bulog maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan dipasok ke sana," tegas Saut.
Karena itu, SKPD teknis maupun Badan berkompoten diarahkan menindaklanjuti instruksi Presiden dan arahan Penjabat Gubernur Maluku terkait musim pancaroba sejak Januari hingga beberapa bulan ke depan.
"Saya menyikapi kondisi pancaroba yang melanda Tanah Air, termasuk Maluku dengan mempersiapkan sejak dini berbagai kemungkinan bisa terjadi akibat ancaman bencana alam," kata Saut.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau kepada para kepala daerah agar terus waspada terhadap bencana alam karena cuaca buruk masih terus terjadi hingga Maret mendatang.
"Sesuai dengan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dan Prakiraan (BMKG), cuaca seperti ini akan terus terjadi hingga Maret. Jadi para pemimpin daerah diharapkan waspada," katanya saat meninjau posko pengungsian korban banjir di Karawang, Selasa.
Terkait dengan banyaknya daerah yang kini dilanda bencana alam, presiden mengaku telah menerima laporan kondisi banjir dari beberapa daerah. Termasuk telah menginstruksikan agar masing-masing kepala daerah melakukan penanganan secara cepat.
"Saya telepon Jokowi, Ahmad Heryawan, (gubernur) Sumut, Sulsel dan hari ini saya konsolidasi dengan pemimpin daerah Jambi, Bengkulu, Jateng, Maluku. Instruksi saya, segera gunakan sumber logistik, sumber daya," katanya.
Menurut dia, saat ini tanah air tengah dilanda bencana alam yang utamanya banjir. Terkait dengan hal itu pihaknya sudah melakukan koordinasi kepada gubernur-gubernur yang daerahnya dilanda banjir.
Ia berharap penanganan bencana alam di berbagai daerah bisa dilakukan maksimal oleh masing-masing kepala daerah. Jika anggaran dari daerah kurang dalam melakukan penanganan banjir, bisa mengajukan anggaran ke pemerintah pusat.
"Pemerintah pusat bila diminta bantuan, kami akan bantu. Segala ajuan solusi yang datangnya dari bupati dan gubernur akan kami tindaklanjuti usai surut bencana," katanya. (ant/bm 10)
"Benar... saya ditelpon Kepala Negara, Selasa(21/1) siang, sekitar pukul 13.00 WIT untuk mengecek situasi dan kondisi di Maluku secara umum terkait dengan musim pancaroba," katanya, saat dikonfirmasi di Ambon, Rabu petang (22/1/2014).
Saut menyatakan, dia melaporkan kepada Presiden bahwa pihaknya sedang menangani warga yang terkena musibah bencana banjir, beberapa waktu lalu, penanganan segera meluapnya sungai dan air pasang di Kabupaten Seram Bagian Tmur (SBT).
Begitu pun meningkatkan kesiapan aparatur secara khusus untuk mengantisipasi sejak dini kemungkinan terjadinya bencana alam dengan mengarahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik Provinsi Maluku maupun Kabupaten dan Kota.
"Saya menyampaikan kepada Presiden bahwa penanganan berlangsung secara intensif dan secara relatif belum ada masalah yang menghambat untuk penanganan korban seperti di SBT," ujarnya.
Saut juga menyampaikan kepada Presiden soal laporan Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Barnabas Orno bahwa saat ini daerahnya mengalami keterisolasian akibat dampak kondisi cuaca ekstrem sehingga transportasi laut dibatasi pelayarannya ke sana.
Presiden, menurutnya, setelah mendengar laporannya menindaklanjuti dengan berjanji untuk memerintahkan Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan untuk mengatasi keterisolasian MBD akibat terbatasnya pelayaran kapal akibat kondisi cuaca ekstrem.
"Saya juga diingatkan agar memperhatikan penyaluran bahan pokok masyarakat sehingga terjamin stok maupun haga di masing - masing Kabupaten maupun Kota," ujar Saut.
Presiden juga memandang perlu memerintahkan agar mewaspadai musim pancaroba yang sulit ditebak datangnya, membuka posko siaga 24 jam, siagakan aparatur agar menghadapi segala kemungkinan terjadinya bencana alam.
Saut memastikan telah menindaklanjuti instruksi Presiden dengan memanggil Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis, Perum Bulog Divre Maluku dan BMGK untuk berapat, selanjutnya memutuskan langkah - langkah penanganan sejak dini pada Selasa (21/1) malam.
BMKG diarahkan memonitor perkembangan cuaca dan menyosialisasikan kepada masyarakat melalui BPBD di masing - masing Kabupaten agtau Kota, terutama di MBD yang secara geografis berbatasan dengan Timor Leste.
"Terpenting stok bahan pokok masyarakat di sana terjamin dengan Perum Bulog maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan dipasok ke sana," tegas Saut.
Karena itu, SKPD teknis maupun Badan berkompoten diarahkan menindaklanjuti instruksi Presiden dan arahan Penjabat Gubernur Maluku terkait musim pancaroba sejak Januari hingga beberapa bulan ke depan.
"Saya menyikapi kondisi pancaroba yang melanda Tanah Air, termasuk Maluku dengan mempersiapkan sejak dini berbagai kemungkinan bisa terjadi akibat ancaman bencana alam," kata Saut.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau kepada para kepala daerah agar terus waspada terhadap bencana alam karena cuaca buruk masih terus terjadi hingga Maret mendatang.
"Sesuai dengan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dan Prakiraan (BMKG), cuaca seperti ini akan terus terjadi hingga Maret. Jadi para pemimpin daerah diharapkan waspada," katanya saat meninjau posko pengungsian korban banjir di Karawang, Selasa.
Terkait dengan banyaknya daerah yang kini dilanda bencana alam, presiden mengaku telah menerima laporan kondisi banjir dari beberapa daerah. Termasuk telah menginstruksikan agar masing-masing kepala daerah melakukan penanganan secara cepat.
"Saya telepon Jokowi, Ahmad Heryawan, (gubernur) Sumut, Sulsel dan hari ini saya konsolidasi dengan pemimpin daerah Jambi, Bengkulu, Jateng, Maluku. Instruksi saya, segera gunakan sumber logistik, sumber daya," katanya.
Menurut dia, saat ini tanah air tengah dilanda bencana alam yang utamanya banjir. Terkait dengan hal itu pihaknya sudah melakukan koordinasi kepada gubernur-gubernur yang daerahnya dilanda banjir.
Ia berharap penanganan bencana alam di berbagai daerah bisa dilakukan maksimal oleh masing-masing kepala daerah. Jika anggaran dari daerah kurang dalam melakukan penanganan banjir, bisa mengajukan anggaran ke pemerintah pusat.
"Pemerintah pusat bila diminta bantuan, kami akan bantu. Segala ajuan solusi yang datangnya dari bupati dan gubernur akan kami tindaklanjuti usai surut bencana," katanya. (ant/bm 10)