Kodam XVI/Pattimura Siap Hadapi Bencana Alam
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/kodam-xvipattimura-siap-hadapi-bencana.html
Ambon - Berita Maluku. Komando Daerah Militer XVI/Pattimura bersama seluruh jajarannya siap menghadapi dan mengatasi bencana alam di wilayah Maluku dan Maluku Utara, apabila kemungkinan terjadi.
"Wilayah Maluku dan Maluku Utara yang sebagian besar adalah wilayah kepulauan sangat mungkin mengalami bencana akibat perubahan musim, apalagi posisi kedua wilayah ini berada pada lempeng Indo Australia, Eurosia dan Pasifik yang tentunya sangat dominan kemungkinan terjadinya bencana alam," kata Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Eko Wiriatmoko di Ambon, Rabu (29/1/2014).
Pangdam mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Staf Kodam XVI/Pattimura Brigjen TNI Torry Djohar Banguntoro, pada upacara apel gabungan TNI dalam rangka menghadapi dan mengatasi bencana alam di wilayah Maluku dan Maluku Utara, yang berlangsung di Markas Komando TNI Angkatan Laut Lantamal IX Ambon.
Hadir dalam upacara tersebut Kapolda Maluku Brigjen Pol Murad Ismail, Asisten Tata Pemerintahan Provinsi Maluku Angky Renyaan, Danrem 151/Binaiya Kolonel Wanti WF Mamahit, Sekretaris Kota Ambon Tonny Latuheru, BPBD Provinsi Maluku serta pejabat Kodam XVI/Pattimura lainnya.
Menurut Pangdam, bencana alam yang mungkin terjadi tidak saja menganggu sendi-sendi perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat tetapi juga dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
"Panglima TNI telah memerintahkan semua jajaran yang berada di wilayah untuk ikut aktif membantu kesulitan rakyat dalam mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana alam di wilayah masing-masing," kata Pangdam Eko.
Dikatakan, apel gabungan TNI juga dilaksanakan secara serentak di Korem 152/Babullah dan seluruh Kodim dan Batalyon jajaran Kodam XVI/Pattimura.
"Hal ini perlu dilakukan untuk mengingatkan kita harus selalu siap untuk mengantisipasi bencana alam yang sulit kita predeksi kapan datangnya, sehingga kita bisa meminimalisir dampak buruk dari bencana tersebut," ujarnya.
Pangdam Eko mengatakan, membantu rakyat dalam menghadapi dan mengatasi bencana alam menjadi komitmen TNI karena berasal dari rakyat dan terus manunggal dengan rakyat bahu-membahu membangun bangsa dan negara Indonesia.
"TNI di wilayah Maluku dan Maluku Utara telah menyiapkan personel dengan perlengkapan pendukung untuk mengatasi bencana yang sewaktu-waktu terjadi. Satuan-Satuan TNI yang disiagakan sebanyak 17 SSK dan 25 SST dari AD, 2 SSK dan 3 SSR dari TNI AL dan 3 SST dari TNI AU yang tersebar di seluruh wilayah Maluku dan Maluku Utara," ungkapnya.
Karena itu, lanjut Pangdam Eko kesiapan kekuatan jajaran TNI di wilayah Maluku dan Maluku Utara untuk menanggulangi bencana alam, tentunya akan menjadi suatu kesiapan yang lebih bermakna dan lebih bermanfaat apabila disinergiskan dengan kesiapan masyarakat yang didukung pemerintah daerah setempat.
"TNI akan selalu membangun komunikasi secara terus-menerus dengan pemerintah daerah setempat dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah termasuk komponen bangsa lainnya untuk bersama-sama mengantisipasi kemungkinan bencana alam yang timbul di daerah masing-masing," ujarnya. (ant/bm 10)
"Wilayah Maluku dan Maluku Utara yang sebagian besar adalah wilayah kepulauan sangat mungkin mengalami bencana akibat perubahan musim, apalagi posisi kedua wilayah ini berada pada lempeng Indo Australia, Eurosia dan Pasifik yang tentunya sangat dominan kemungkinan terjadinya bencana alam," kata Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Eko Wiriatmoko di Ambon, Rabu (29/1/2014).
Pangdam mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Staf Kodam XVI/Pattimura Brigjen TNI Torry Djohar Banguntoro, pada upacara apel gabungan TNI dalam rangka menghadapi dan mengatasi bencana alam di wilayah Maluku dan Maluku Utara, yang berlangsung di Markas Komando TNI Angkatan Laut Lantamal IX Ambon.
Hadir dalam upacara tersebut Kapolda Maluku Brigjen Pol Murad Ismail, Asisten Tata Pemerintahan Provinsi Maluku Angky Renyaan, Danrem 151/Binaiya Kolonel Wanti WF Mamahit, Sekretaris Kota Ambon Tonny Latuheru, BPBD Provinsi Maluku serta pejabat Kodam XVI/Pattimura lainnya.
Menurut Pangdam, bencana alam yang mungkin terjadi tidak saja menganggu sendi-sendi perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat tetapi juga dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
"Panglima TNI telah memerintahkan semua jajaran yang berada di wilayah untuk ikut aktif membantu kesulitan rakyat dalam mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana alam di wilayah masing-masing," kata Pangdam Eko.
Dikatakan, apel gabungan TNI juga dilaksanakan secara serentak di Korem 152/Babullah dan seluruh Kodim dan Batalyon jajaran Kodam XVI/Pattimura.
"Hal ini perlu dilakukan untuk mengingatkan kita harus selalu siap untuk mengantisipasi bencana alam yang sulit kita predeksi kapan datangnya, sehingga kita bisa meminimalisir dampak buruk dari bencana tersebut," ujarnya.
Pangdam Eko mengatakan, membantu rakyat dalam menghadapi dan mengatasi bencana alam menjadi komitmen TNI karena berasal dari rakyat dan terus manunggal dengan rakyat bahu-membahu membangun bangsa dan negara Indonesia.
"TNI di wilayah Maluku dan Maluku Utara telah menyiapkan personel dengan perlengkapan pendukung untuk mengatasi bencana yang sewaktu-waktu terjadi. Satuan-Satuan TNI yang disiagakan sebanyak 17 SSK dan 25 SST dari AD, 2 SSK dan 3 SSR dari TNI AL dan 3 SST dari TNI AU yang tersebar di seluruh wilayah Maluku dan Maluku Utara," ungkapnya.
Karena itu, lanjut Pangdam Eko kesiapan kekuatan jajaran TNI di wilayah Maluku dan Maluku Utara untuk menanggulangi bencana alam, tentunya akan menjadi suatu kesiapan yang lebih bermakna dan lebih bermanfaat apabila disinergiskan dengan kesiapan masyarakat yang didukung pemerintah daerah setempat.
"TNI akan selalu membangun komunikasi secara terus-menerus dengan pemerintah daerah setempat dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah termasuk komponen bangsa lainnya untuk bersama-sama mengantisipasi kemungkinan bencana alam yang timbul di daerah masing-masing," ujarnya. (ant/bm 10)