Kecelakaan Pesawat di Tual: Evaksuasi Korban ke Jayapura Tergantung PT Intan Angkasa
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/kecelakaan-pesawat-di-tual-evaksuasi.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Rencana evakuasi empat jenazah korban pesawat Pilatus yang jatuh di Pantai Un, Kota Tual, Maluku sangat bergantung dari pihak PT Intan Angkasa.
"Keempat jenazah itu masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit sehingga rencana evakusi para korban dalam waktu dekat ini belum bisa terlaksana," kata Danlanud Maluku Tenggara dan Kota Tual, Letkol (Penerbang) Ketut Adhiasa yang dihubungi dari Ambon, Senin (20/1/2014).
Ia mengatakan, korban tewas dalam musibah pesawat bermesin tunggal tersebut terdiri dari pilot Capt Widhi Kurniawan bersama masinis (engineer) dan dua penumpang dari DSKU.
Menurut Danlanud, tim SAR bersama Polres setempat telah mengamankan kotak hitam yang menyimpan rekaman pembicaraan terakhir antara pilot dengan pihak bandara untuk diteliti.
"Kami belum bisa memastikan apakah satu dari empat korban tewas ini berjenis kelamin wanita, sebab kondisi mayatnya terbakar dengan kondisi parah," katanya.
Sebab pesawat carteran milik PT Intan Angkasa dengan nomor register PK-31-IWT ini terbakar saat jatuh di Kota Tual.
Dengan demikian rencana evakuasi korban ke Sentani, Jayapura tergantung keputusan dari PT Intan Angkasa dan menunggu hasil identifikasi dari tim khusus.
Pesawat carteran milik PT Intan Angkasa itu berangkat dari Bandara Sentani tujuan Baubau dan singgah di Bandara Dumatubun Langgur.
Danlanud juga mengakui kalau kondisi cuaca di Kota Tual dan Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara beberapa hari terakhir ini sangat buruk, bahkan wilayah itu sejak pagi hari diguyur hujan deras dan angin kencang.
Sebelum terjatuh, pilot menghubungi pihak bandara untuk meminta izin pendaratan namun buruknya cuaca membuat pesawat itu sempat berputar-putar dan akhirnya jatuh serta terbakar. (ant/bm 10)
"Keempat jenazah itu masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit sehingga rencana evakusi para korban dalam waktu dekat ini belum bisa terlaksana," kata Danlanud Maluku Tenggara dan Kota Tual, Letkol (Penerbang) Ketut Adhiasa yang dihubungi dari Ambon, Senin (20/1/2014).
Ia mengatakan, korban tewas dalam musibah pesawat bermesin tunggal tersebut terdiri dari pilot Capt Widhi Kurniawan bersama masinis (engineer) dan dua penumpang dari DSKU.
Menurut Danlanud, tim SAR bersama Polres setempat telah mengamankan kotak hitam yang menyimpan rekaman pembicaraan terakhir antara pilot dengan pihak bandara untuk diteliti.
"Kami belum bisa memastikan apakah satu dari empat korban tewas ini berjenis kelamin wanita, sebab kondisi mayatnya terbakar dengan kondisi parah," katanya.
Sebab pesawat carteran milik PT Intan Angkasa dengan nomor register PK-31-IWT ini terbakar saat jatuh di Kota Tual.
Dengan demikian rencana evakuasi korban ke Sentani, Jayapura tergantung keputusan dari PT Intan Angkasa dan menunggu hasil identifikasi dari tim khusus.
Pesawat carteran milik PT Intan Angkasa itu berangkat dari Bandara Sentani tujuan Baubau dan singgah di Bandara Dumatubun Langgur.
Danlanud juga mengakui kalau kondisi cuaca di Kota Tual dan Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara beberapa hari terakhir ini sangat buruk, bahkan wilayah itu sejak pagi hari diguyur hujan deras dan angin kencang.
Sebelum terjatuh, pilot menghubungi pihak bandara untuk meminta izin pendaratan namun buruknya cuaca membuat pesawat itu sempat berputar-putar dan akhirnya jatuh serta terbakar. (ant/bm 10)