Jembatan Merah Putih Ambon Terancam Gagal Rampung pada 2014
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/jembatan-merah-putih-ambon-terancam.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Perampungan proyek Jembatan Merah Putih (JMP) tahun 2014 dengan panjang 1.060 meter, lebar 22,7 meter, dan tinggi 35 meter yang sementara dibangun di teluk dalam Pulau Ambon terancam gagal.
"Pembangunan JMP memang ditargetkan selesai tahun ini jadi kalau tidak disikapi secepatnya, terkait permintaan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio maka targetnya tidak bisa tercapai," kata Ketua komisi C DPRD Maluku, Everd Kermite di Ambon, Jumat (10/1/2014).
Everd Kermite dikonfirmasi terkait pernyataan KASAL akhir Desember 2013 lalu yang melakukan kunjungan kerja ke Maluku dan meminta proses pembangunan JMP dihentikan untuk sementara sampai ada koordinasi lebih lanjut.
KASAL Laksamana Marsetio saat itu meninjau pembangunan JMP sebagai bagian dari kesepakatan melakukan redisain ketinggian JMP melintasi Teluk Dalam Ambon yang merupakan alur pelayaran, baik masuk maupun ke luar dermaga Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX Halong-Ambon.
Alasannya, tinggi dan lebar JMP di atas laut bisa menghambat kapal-kapal patroli ukuran sedang maupun besar yang keluar masuk perairan tersebut.
Menurut Everd, dalam waktu dekat komisi mengagendakan pemanggilan Kepala Balai Jembatan Nasional Maluku untuk meminta penjelasan terkait proses pembangunan JMP.
Sebab kalau tidak disikapi secepatnya, tentu akan menghambat proses pembangunannya yang menurut Kepala Balai Jembatan akan rampung akhir Desember 2014.
"Sebenarnya untuk proyek pembangunan JMP ini harus dibicarakan di tingkat Kementerian Pekerjaan Umum dengan KASAL dan dari perencanaan awal kalau sudah mengantisipasi kondisi seperti ini tentunya tidak ada persoalan," katanya.
Makanya komisi secepatnya mengundang pihak Balai Jembatan untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap proses pembbangunan JMP, termasuk masalah tekhnis dan tingginya jembatan.
"Komisi juga akan memediasi persoalan ini, karena pembangunan JMP juga atas persetujuan dan rekomendasi DPRD Maluku, jadi legislatif juga ikut bertanggung jawab," ujarnya. (ant/bm 10)
"Pembangunan JMP memang ditargetkan selesai tahun ini jadi kalau tidak disikapi secepatnya, terkait permintaan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio maka targetnya tidak bisa tercapai," kata Ketua komisi C DPRD Maluku, Everd Kermite di Ambon, Jumat (10/1/2014).
Everd Kermite dikonfirmasi terkait pernyataan KASAL akhir Desember 2013 lalu yang melakukan kunjungan kerja ke Maluku dan meminta proses pembangunan JMP dihentikan untuk sementara sampai ada koordinasi lebih lanjut.
KASAL Laksamana Marsetio saat itu meninjau pembangunan JMP sebagai bagian dari kesepakatan melakukan redisain ketinggian JMP melintasi Teluk Dalam Ambon yang merupakan alur pelayaran, baik masuk maupun ke luar dermaga Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX Halong-Ambon.
Alasannya, tinggi dan lebar JMP di atas laut bisa menghambat kapal-kapal patroli ukuran sedang maupun besar yang keluar masuk perairan tersebut.
Menurut Everd, dalam waktu dekat komisi mengagendakan pemanggilan Kepala Balai Jembatan Nasional Maluku untuk meminta penjelasan terkait proses pembangunan JMP.
Sebab kalau tidak disikapi secepatnya, tentu akan menghambat proses pembangunannya yang menurut Kepala Balai Jembatan akan rampung akhir Desember 2014.
"Sebenarnya untuk proyek pembangunan JMP ini harus dibicarakan di tingkat Kementerian Pekerjaan Umum dengan KASAL dan dari perencanaan awal kalau sudah mengantisipasi kondisi seperti ini tentunya tidak ada persoalan," katanya.
Makanya komisi secepatnya mengundang pihak Balai Jembatan untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap proses pembbangunan JMP, termasuk masalah tekhnis dan tingginya jembatan.
"Komisi juga akan memediasi persoalan ini, karena pembangunan JMP juga atas persetujuan dan rekomendasi DPRD Maluku, jadi legislatif juga ikut bertanggung jawab," ujarnya. (ant/bm 10)