Februari 2014, Dua Unit Kapal Perintis Akan Perkuat Pelayaran di Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/februari-2014-dua-unit-kapal-perintis.html
Ilustrasi |
"Dua kapal masing -masing berbobot 2.500 Gross Ton (GT) itu diprogramkan memperkuat pelayaran perintis di Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD) yang secara geografis berdekatan dengan Timor Leste," kata Kadis Perhubungan Maluku, Ujir Halid di Ambon, Kamis (23/1/2014).
Kapal tersebut diprogramkan berpangkalan masing-masing di Ambon, ibu kota Provinsi Maluku dan Saumlaki, ibu kota Kabupaten. MTB.
"Jadi dengan pengoperasian dua unit kapal perintis dengan kapasitas relatif besar itu bisa berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrem sebagaimana terjadi saat ini sehingga MBD dilaporkan Bupatinya, Barnabas Orno terisolasi," ujarnya.
Disinggung keterisolasian MBD, Ujir menjelaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah mendapatkan laporan dari Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang pada Selasa (22/1) telah menginstruksikan Menhub, E.E. Mangindaan untuk menanganinya.
"Kami pun telah dikoordinasikan Penjabat Gubernur dengan melibatkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas 1 Ambon untuk mengatasi keterisolasian MBD saat musim pancaroba berlangsung," tegasnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang mengatakan telah menyampaikan kepada Presiden soal laporan Bupati MBD, Barnabas Orno soal saat ini daerahnya mengalami keterisolasian akibat dampak kondisi cuaca ekstrem sehingga transportasi laut dibatasi pelayarannya ke sana.
Presiden, menurutnya, setelah mendengar laporannya menindaklanjuti dengan berjanji untuk memerintahkan Menteri Perhubungan (Menhub), E.E. Mangindaan untuk mengatasi keterisolasian MBD akibat terbatasnya pelayaran kapal akibat kondisi cuaca ekstrem.
"Saya juga diingatkan agar memperhatikan penyaluran bahan pokok masyarakat sehingga terjamin stok maupun haga di masing - masing Kabupaten maupun Kota,'' ujar Saut.
Presiden juga memandang perlu memerintahkan agar mewaspadai musim pancaroba yang sulit ditebak datangnya, membuka posko siaga 24 jam, siagakan aparatur agar menghadapi segala kemungkinan terjadinya bencana alam.
Saut memastikan telah menindaklanjuti instruksi Presiden dengan memanggil Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis, Perum Bulog Divre Maluku dan BMGK untuk berapat, selanjutnya memutuskan langkah - langkah penanganan sejak dini pada Selasa (21/1) malam.
BMKG diarahkan memonitor perkembangan cuaca dan menyosialisasikan kepada masyarakat melalui BPBD di masing - masing Kabupaten/Kota, terutama di MBD yang secara geografis berbatasan dengan Timor Leste.
"Terpenting stok bahan pokok masyarakat di sana terjamin dengan Perum Bulog maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan dipasok ke sana," tegas Saut.
Karena itu, SKPD teknis maupun Badan berkompoten diarahkan menindaklanjuti instruksi Presiden dan arahan Penjabat Gubernur Maluku terkait musim pancaroba sejak Januari hingga beberapa bulan ke depan.
"Saya menyikapi kondisi pancaroba yang melanda Tanah Air, termasuk Maluku dengan mempersiapkan sejak dini berbagai kemungkinan bisa terjadi akibat ancaman bencana alam," kata Saut. (ant/bm 10)