Dua Anak Jadi Korban Kebakaran Penginapan Rejeki
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/dua-anak-jadi-korban-kebakaran.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Dua orang anak korban terbakarnya salah satu kamar penginapan Rejeki-3 di Jalan Sam Ratulangi, Kota Ambon, Rabu pagi (15/1/2014), menjalani perawatan intensif di RS. Alfatah Ambon.
Pantauan Antara, sejumlah dokter dan perawat berupaya menangani luka bakar disekujur tubuh Shela (6) dan adiknya Fita yang baru berumur satu tahun.
"Kondisi luka bakar yang diderita kedua anak tersebut cukup parah dan sedang ditangani intensif oleh tim dokter," ujar beberapa perawat.
Fita menderita luka bakar di bagian wajah, tangan, kaki dan bagian belakang kepalan, sedangkan Shela menderita luka bakar serius di bagian wajah dan tubuh.
Saat kebakaran terjadi dan menghanguskan kamar 501 yang terletak di lantai lima penginapan Rejeki, dua kakak-beradik tersebut sedang berada di dalam kamar dalam kondisi kamar terkunci.
Petugas pengipanan dibantu beberapa anggota kepolisian mendobrak kamar hotel yang terkunci demi menyelamatkan mereka.
"Untungnya kami dengan dibantu petugas penginapan cepat mendobrak pintu kamar yang terkunci sehingga kedua anak tersebut dapat diselamatkan kendati sekujur tubuhnya mengalami luka bakar," ujar beberapa Polisi yang mengevakuasi korban.
Ibu kedua korban Ny. Wisye (23) mengaku saat kebakaran, dirinya sedang keluar hotel untuk membeli beberapa keperluan dan meninggalkan kedua anaknya di dalam kamar.
"Saya sedang keluar membeli susu, popok serta beberapa keperluan lain. kedua anak saya tinggalkan di dalam kamar. Kamarnya sengaja saya kunci dari luar agar anak saya yang tua tidak keluar," ujar Ny. Wisye sambil menangis.
Wisye mengaku pasrah dengan tindakan dan pertolongan tim medis untuk menyelamatkan kedua anaknya yang mengalami luka bakar disekujur tubuhnya.
Dia mengaku menginap di penginapan tersebut bersama kedua anaknya sejak enam bulan lalu.
Ino penanggung jawab penginapan juga membenarkan Wisye bersama kedua anaknya telah menginap di kamar 501 yang terbakar sejak enam bulan terakhir.
Kasat Reskrim Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKP Agung Tribawanto membenarkan kedua anak tersebut menjadi korban kebakaran penginapan kelas melati itu.
"Kedua korban sedang menjalani perawatan intensif di RS. Alfatah Ambon. Tiga orang saksi sudah diperiksa terkait peristiwa ini, terutama mengungkap penyebabnya," katanya Petugas, kata Agung masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengungkap penyebabnya.
Menyangkut sumber kebakaran yang diakibatkan oleh lilin, Agung menegaskan masih diselidiki.
"Tiga saksi yang diperiksa juga mengaku sumber api karena lilin yang dinyalakan dalam kamar. Tetapi kami belum bisa berkesimpulan karena penyelidikan dan penyidikan masih terus dilakukan," katanya. (ant/bm 10)
Pantauan Antara, sejumlah dokter dan perawat berupaya menangani luka bakar disekujur tubuh Shela (6) dan adiknya Fita yang baru berumur satu tahun.
"Kondisi luka bakar yang diderita kedua anak tersebut cukup parah dan sedang ditangani intensif oleh tim dokter," ujar beberapa perawat.
Fita menderita luka bakar di bagian wajah, tangan, kaki dan bagian belakang kepalan, sedangkan Shela menderita luka bakar serius di bagian wajah dan tubuh.
Saat kebakaran terjadi dan menghanguskan kamar 501 yang terletak di lantai lima penginapan Rejeki, dua kakak-beradik tersebut sedang berada di dalam kamar dalam kondisi kamar terkunci.
Petugas pengipanan dibantu beberapa anggota kepolisian mendobrak kamar hotel yang terkunci demi menyelamatkan mereka.
"Untungnya kami dengan dibantu petugas penginapan cepat mendobrak pintu kamar yang terkunci sehingga kedua anak tersebut dapat diselamatkan kendati sekujur tubuhnya mengalami luka bakar," ujar beberapa Polisi yang mengevakuasi korban.
Ibu kedua korban Ny. Wisye (23) mengaku saat kebakaran, dirinya sedang keluar hotel untuk membeli beberapa keperluan dan meninggalkan kedua anaknya di dalam kamar.
"Saya sedang keluar membeli susu, popok serta beberapa keperluan lain. kedua anak saya tinggalkan di dalam kamar. Kamarnya sengaja saya kunci dari luar agar anak saya yang tua tidak keluar," ujar Ny. Wisye sambil menangis.
Wisye mengaku pasrah dengan tindakan dan pertolongan tim medis untuk menyelamatkan kedua anaknya yang mengalami luka bakar disekujur tubuhnya.
Dia mengaku menginap di penginapan tersebut bersama kedua anaknya sejak enam bulan lalu.
Ino penanggung jawab penginapan juga membenarkan Wisye bersama kedua anaknya telah menginap di kamar 501 yang terbakar sejak enam bulan terakhir.
Kasat Reskrim Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKP Agung Tribawanto membenarkan kedua anak tersebut menjadi korban kebakaran penginapan kelas melati itu.
"Kedua korban sedang menjalani perawatan intensif di RS. Alfatah Ambon. Tiga orang saksi sudah diperiksa terkait peristiwa ini, terutama mengungkap penyebabnya," katanya Petugas, kata Agung masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengungkap penyebabnya.
Menyangkut sumber kebakaran yang diakibatkan oleh lilin, Agung menegaskan masih diselidiki.
"Tiga saksi yang diperiksa juga mengaku sumber api karena lilin yang dinyalakan dalam kamar. Tetapi kami belum bisa berkesimpulan karena penyelidikan dan penyidikan masih terus dilakukan," katanya. (ant/bm 10)