Bito Temmar: 24 Sekolah di MTB Jadi Model Kompetensi
http://www.beritamalukuonline.com/2014/01/bito-temmar-24-sekolah-di-mtb-jadi.html
Ambon - Berita Maluku. Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) menetapkan 24 sekolah sebagai model pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi di daerah tersebut.
"24 sekolah ini dikonstruksikan untuk menjadi model penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan berbasis kompetensi di 10 kecamatan yang ada di MTB," kata Bupati MTB, Bitzael Silvester Temmar, di Ambon, Kamis (30/1/2019).
Menurut Bupati, langkah ini ditempuh dan mulai diterapkan tahun ajaran 2014 dengan sasaran delapan standar pendidikan yang diamanatkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dapat tercapai.
24 sekolah yang menjadi model tersebut yakni masing-masing 10 sekolah dasar (SD) dan SMP, di mana setiap kecamatan terdapat satu SD dan SMP yang menjadi sekolah model serta tiga SMA dan satu sekolah menengah kejuruan yang terdapat di Saumlaki, ibu kota kabupaten MTB.
"Jadi di setiap kecamatan ada masing-masing satu SD dan SMP yang dijadikan percontohan program pendidikan berbasis kompetensi," katanya.
Bupati yang akrab disapa Bito mengatakan, pihaknya menggelontorkan dana dari APBD sebesar hampir Rp1 miliar untuk menunjang program yang disasarkan pada peningkatan mutu pendidikan di daerah yang berbatasan dengan negara Australia tersebut.
Guna menunjang program tersebut pihaknya juga telah melakukan pelatihan kompetensi kepada 124 orang guru SD sejak tahun 2013, guna meningkatkan kualitas dan cara belajar-mengajar.
Pelatihan kompetensi bagi ratusan guru tersebut dilaksanakan dengan menggandeng sejumlah lembaga diantaranya Yayasan Indonesia Mengajar, Global School Jakarta serta Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
"Pelatihan kompetensi ini guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas guru saat mengajar, agar mudah dimengerti oleh para murid, di samping membentuk sikap dan perilaku sebagai seorang berkualitas," katanya.
Bupati menandaskan, pihaknya setiap saat melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kualitas pendidikan yang diterapkan pada setiap sekolah model, termasuk kepala sekolah maupun guru, guna mengatasi berbagai masalah mendasar yang ditemui dalam program tersebut.
"Kami berharap dengan program ini kualitas pendidikan di MTB lebih meningkat dan berkualitas serta menghasilkan lulusan terbaik untuk setiap tingkatan yang mampu bersaing dengan siswa dari kabupaten/kota di Maluku maupun dari daerah lain di tanah air," ujar Bito. (ant/bm 10)
"24 sekolah ini dikonstruksikan untuk menjadi model penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan berbasis kompetensi di 10 kecamatan yang ada di MTB," kata Bupati MTB, Bitzael Silvester Temmar, di Ambon, Kamis (30/1/2019).
Menurut Bupati, langkah ini ditempuh dan mulai diterapkan tahun ajaran 2014 dengan sasaran delapan standar pendidikan yang diamanatkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dapat tercapai.
24 sekolah yang menjadi model tersebut yakni masing-masing 10 sekolah dasar (SD) dan SMP, di mana setiap kecamatan terdapat satu SD dan SMP yang menjadi sekolah model serta tiga SMA dan satu sekolah menengah kejuruan yang terdapat di Saumlaki, ibu kota kabupaten MTB.
"Jadi di setiap kecamatan ada masing-masing satu SD dan SMP yang dijadikan percontohan program pendidikan berbasis kompetensi," katanya.
Bupati yang akrab disapa Bito mengatakan, pihaknya menggelontorkan dana dari APBD sebesar hampir Rp1 miliar untuk menunjang program yang disasarkan pada peningkatan mutu pendidikan di daerah yang berbatasan dengan negara Australia tersebut.
Guna menunjang program tersebut pihaknya juga telah melakukan pelatihan kompetensi kepada 124 orang guru SD sejak tahun 2013, guna meningkatkan kualitas dan cara belajar-mengajar.
Pelatihan kompetensi bagi ratusan guru tersebut dilaksanakan dengan menggandeng sejumlah lembaga diantaranya Yayasan Indonesia Mengajar, Global School Jakarta serta Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
"Pelatihan kompetensi ini guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas guru saat mengajar, agar mudah dimengerti oleh para murid, di samping membentuk sikap dan perilaku sebagai seorang berkualitas," katanya.
Bupati menandaskan, pihaknya setiap saat melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kualitas pendidikan yang diterapkan pada setiap sekolah model, termasuk kepala sekolah maupun guru, guna mengatasi berbagai masalah mendasar yang ditemui dalam program tersebut.
"Kami berharap dengan program ini kualitas pendidikan di MTB lebih meningkat dan berkualitas serta menghasilkan lulusan terbaik untuk setiap tingkatan yang mampu bersaing dengan siswa dari kabupaten/kota di Maluku maupun dari daerah lain di tanah air," ujar Bito. (ant/bm 10)