Kembang Api dan Konvoi Ramaikan Malam Natal di Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2013/12/kembang-api-dan-konvoi-ramaikan-malam.html
Ambon - Berita Maluku. Umat Kristiani di Kota Ambon dan sekitarnya bergembira menyambut Natal 25 Desember 2013 dengan berpesta kembang api dan petasan serta melakukan konvoi kendaraan bermotor, Rabu dini hari (25/12/2013).
Suasana perayaan Natal di ibu kota Provinsi Maluku tersebut semarak dan bergemuruh dengan bunyi kembang api dan petasan yang dibakar warga di berbagai sudut kota.
Hujan lebat yang mengguyur Kota Ambon dan sekitarnya pada Selasa (24/12), tidak menyurutkan niat umat Kristiani umumnya untuk keluar rumah dan memenuhi berbagai ruas jalan merayakan kegembiraan menyambut peristiwa kelahiran Yesus Kristus sebagai "Sang Juru Selamat".
Dua jam sebelum pukul 00.00 WIT, situasi kota Ambon tampak lengang dan tenang.
Kebanyakan warga Kristiani berada di rumah masing-masing untuk melakukan ibadah syukur menyambut Natal bersama keluarga masing-masing, usai mengikuti ibadah persiapan menyambut Natal di gereja dan katedral.
Hanya sesekali terdengar bunyi ledakan kembang api dan petasan.
Suasana tenang dan syahdu itu berubah meriah dan semarak dengan bunyi berbagai jenis petasan dan kembang api yang dibakar warga di berbagai penjuru ibu kota Provinsi Maluku tersebut untuk meluapkan kegembiraan mereka menyambut dengan sukacita kedatangan Natal.
Kebanyakan anak-anak maupun pemuda terlihat keluar rumah dengan menenteng meriam yang terbuat dari kaleng bekas untuk membunyikannya, sehingga mengeluarkan suara keras yang memekakkan telinga.
Suaranya terdengar hampir menyerupai ledakan bom.
Gemerlap cahaya aneka kembang api menghiasi angkasa Kota Ambon, dan menjadi tontotan menarik warga untuk menyaksikannya pada hampir semua ruas jalan utama di Kota Ambon maupun di permukiman warga setempat.
Kemeriahan pesta kembang api dan petasan menyambut Natal itu turut menyedot perhatian warga Muslim yang keluar rumah dan memenuhi ruas jalan di kawasan perempatan Trikora, Pohon Puleh, dan Mangga Dua untuk menyaksikannya.
Pesta petasan dan kembang api yang berlangsung selama sekitar satu jam tersebut menimbulkan kabut asap di atas wilayah Kota Ambon, serta polusi udara dan sampah pada hampir sebagian ruas jalan utama di pusat Kota.
Ribuan warga Kristiani tumpah ruah ke jalan-jalan utama untuk bersilaturahmi dan berkonvoi dengan kendaraan bermotor mengelilingi pusat kota, sehingga menimbulkan kemacetan pada sebagian besar ruas jalan di pusat kota ini.
Kebanyakan sepeda motor yang digunakan telah dipreteli saringan knalpotnya, sehingga suara raungan kendaraan ini menimbulkan kebisingan.
Pengendara sepeda motor yang umumnya anak-anak muda tersebut juga tidak menggunaan helm saat berkonvoi.
Aparat kepolisian dan personel TNI yang bersiaga penuh, mengimbau para pengguna kendaraan kendaraan bermotor itu, untuk tidak ngebut serta membatasi kelompok konvoi dalam jumlah kecil.
Aparat kepolisian juga melakukan razia di beberapa ruas jalan tertentu terhadap pengendara sepeda motor yang ugal-ugalan dan diduga telah mengkonsumsi minuman keras serta tidak menggunakan helm maupun tidak memiliki surat dan kelengkapan lainnya.
Beberapa ruas jalan utama, di antaranya Jalan Pattimura hingga ke markas Polda Maluku, akhirnya ditutup sementara oleh aparat dan tidak memperbolehkan pengendara kendaraan bermotor melakukan konvoi maupun balapan liar.
Keakraban dan persaudaraan yang harmonis juga terlihat dan bisa dirasakan saat warga Muslim mendatangi permukiman warga Kristiani untuk bersilaturahmi bersama saudara, teman, dan kerabat mereka.
Konvoi kendaraan bermotor berlangsung hampir empat jam, dan akhirnya dibubarkan aparat keamanan yang bersiaga penuh untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Puluhan anggota Gegana Polda Maluku yang berpatroli dengan menggunakan sepeda motor dikerahkan untuk membubarkan para peserta konvoi, sedangkan beberapa unit mobil patroli polisi dan TNI memberikan imbauan dengan menggunakan pengeras suara di sejumlah ruas jalan agar warga menyudahi perayaan dan kembali ke rumah masing-masing.
Kapolda Maluku Brigjen Pol Murad Ismail dan Kapolres Pulau Ambon Pulau-Pulau Lease, AKBP Bintang Juliana bersama sejumlah perwira Polda Maluku juga terlibat langsung memimpin pengamanan di sejumlah ruas jalan di Kota Ambon itu.
Mereka juga terlihat ikut bersilaturahmi dengan warga di sejumlah ruas jalan.
Aparat TNI dan Polri yang bertugas juga diminya untuk bertindak simpatik dan persuasif kepada warga yang sedang bersukacita merayakan Natal di ruas-ruas jalan, sehingga suasana perayaan di ibu kota Provinsi Maluku tersebut berjalan lancar dan aman. (ant/bm 10)
Suasana perayaan Natal di ibu kota Provinsi Maluku tersebut semarak dan bergemuruh dengan bunyi kembang api dan petasan yang dibakar warga di berbagai sudut kota.
Hujan lebat yang mengguyur Kota Ambon dan sekitarnya pada Selasa (24/12), tidak menyurutkan niat umat Kristiani umumnya untuk keluar rumah dan memenuhi berbagai ruas jalan merayakan kegembiraan menyambut peristiwa kelahiran Yesus Kristus sebagai "Sang Juru Selamat".
Dua jam sebelum pukul 00.00 WIT, situasi kota Ambon tampak lengang dan tenang.
Kebanyakan warga Kristiani berada di rumah masing-masing untuk melakukan ibadah syukur menyambut Natal bersama keluarga masing-masing, usai mengikuti ibadah persiapan menyambut Natal di gereja dan katedral.
Hanya sesekali terdengar bunyi ledakan kembang api dan petasan.
Suasana tenang dan syahdu itu berubah meriah dan semarak dengan bunyi berbagai jenis petasan dan kembang api yang dibakar warga di berbagai penjuru ibu kota Provinsi Maluku tersebut untuk meluapkan kegembiraan mereka menyambut dengan sukacita kedatangan Natal.
Kebanyakan anak-anak maupun pemuda terlihat keluar rumah dengan menenteng meriam yang terbuat dari kaleng bekas untuk membunyikannya, sehingga mengeluarkan suara keras yang memekakkan telinga.
Suaranya terdengar hampir menyerupai ledakan bom.
Gemerlap cahaya aneka kembang api menghiasi angkasa Kota Ambon, dan menjadi tontotan menarik warga untuk menyaksikannya pada hampir semua ruas jalan utama di Kota Ambon maupun di permukiman warga setempat.
Kemeriahan pesta kembang api dan petasan menyambut Natal itu turut menyedot perhatian warga Muslim yang keluar rumah dan memenuhi ruas jalan di kawasan perempatan Trikora, Pohon Puleh, dan Mangga Dua untuk menyaksikannya.
Pesta petasan dan kembang api yang berlangsung selama sekitar satu jam tersebut menimbulkan kabut asap di atas wilayah Kota Ambon, serta polusi udara dan sampah pada hampir sebagian ruas jalan utama di pusat Kota.
Ribuan warga Kristiani tumpah ruah ke jalan-jalan utama untuk bersilaturahmi dan berkonvoi dengan kendaraan bermotor mengelilingi pusat kota, sehingga menimbulkan kemacetan pada sebagian besar ruas jalan di pusat kota ini.
Kebanyakan sepeda motor yang digunakan telah dipreteli saringan knalpotnya, sehingga suara raungan kendaraan ini menimbulkan kebisingan.
Pengendara sepeda motor yang umumnya anak-anak muda tersebut juga tidak menggunaan helm saat berkonvoi.
Aparat kepolisian dan personel TNI yang bersiaga penuh, mengimbau para pengguna kendaraan kendaraan bermotor itu, untuk tidak ngebut serta membatasi kelompok konvoi dalam jumlah kecil.
Aparat kepolisian juga melakukan razia di beberapa ruas jalan tertentu terhadap pengendara sepeda motor yang ugal-ugalan dan diduga telah mengkonsumsi minuman keras serta tidak menggunakan helm maupun tidak memiliki surat dan kelengkapan lainnya.
Beberapa ruas jalan utama, di antaranya Jalan Pattimura hingga ke markas Polda Maluku, akhirnya ditutup sementara oleh aparat dan tidak memperbolehkan pengendara kendaraan bermotor melakukan konvoi maupun balapan liar.
Keakraban dan persaudaraan yang harmonis juga terlihat dan bisa dirasakan saat warga Muslim mendatangi permukiman warga Kristiani untuk bersilaturahmi bersama saudara, teman, dan kerabat mereka.
Konvoi kendaraan bermotor berlangsung hampir empat jam, dan akhirnya dibubarkan aparat keamanan yang bersiaga penuh untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Puluhan anggota Gegana Polda Maluku yang berpatroli dengan menggunakan sepeda motor dikerahkan untuk membubarkan para peserta konvoi, sedangkan beberapa unit mobil patroli polisi dan TNI memberikan imbauan dengan menggunakan pengeras suara di sejumlah ruas jalan agar warga menyudahi perayaan dan kembali ke rumah masing-masing.
Kapolda Maluku Brigjen Pol Murad Ismail dan Kapolres Pulau Ambon Pulau-Pulau Lease, AKBP Bintang Juliana bersama sejumlah perwira Polda Maluku juga terlibat langsung memimpin pengamanan di sejumlah ruas jalan di Kota Ambon itu.
Mereka juga terlihat ikut bersilaturahmi dengan warga di sejumlah ruas jalan.
Aparat TNI dan Polri yang bertugas juga diminya untuk bertindak simpatik dan persuasif kepada warga yang sedang bersukacita merayakan Natal di ruas-ruas jalan, sehingga suasana perayaan di ibu kota Provinsi Maluku tersebut berjalan lancar dan aman. (ant/bm 10)