Etika dan Tata Krama Tumbuhkembangkan Rasa Persatuan DWP dan PKK Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2013/12/etika-dan-tata-krama-tumbuhkembangkan.html
Ambon - Berita Maluku. Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru menyatakan sosialisasi cara hidup beretika dan tata karma dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan rasa persatuan dan kesatuan di kalangan Dharma Wanita Persatuan dan tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kota Ambon.
Sekira 50 orang ikut dalam kegiatan yang dilangsungkan di Lantai 2 Balai Kota Ambon, Kamis (5/12/2013).
Sekkot menjelaskan ilmu pengetahuan dan kepribadian yang baik adalah asset bagi setiap orang, karena barangsiapa yang memiliki ilmu pengetahuan, dialah yang akan menguasai lingkungan kehidupan.
’’Ilmu pengetahuan adalah alat untuk menuju kesejahteraan sebagai suatu bangsa. Ilmu pengetahuan suatu bangsa dapat kita peroleh baik melalui pendidikan formal dan juga informal. Selain ilmu pengetahuan, pengembangan etika kepribadian juga perlu sebab ilmu pengetahuan tanpa kepribagian tak akan sempurna. Contohnya, dalam tutur kata seseorang jika tak menggunakan etika kepribadian, maka ia akan terlihat seperti orang yang tak berpendidikan,’’ ulasnya.
Pengembangan kepribadian, lanjut Sekkot, meliputi etika kepribadian, etika busana, bertutur sapa, dan sebagainya. Cara berbicara yang baik hendaknya menggunakan kata-kata yang sedap didengar (lemah lembut), hindarilah kata-kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Demikian pula cara berpakaian, cara berpakain akan menggambarkan kepribadian seseorang.
Tata karma atau sopan santun atau etiket adalah hukum yang tak tertulis, namun harus dipatuhi semua orang dalam lingkup tertentu.
’’Yang dimaksudkan dengan tata karma di sini adalah aturan sopan santun yang diterima dan dijadikan kebiasaan cara hidup dalam masyarakat. Dalam era pembangunan dewasa ini (globalisasi), kita banyak menjumpai dan bergaul dengan orang-orang yang berasal dari daerah dan Negara yang berbeda. Oleh karena itu, kita harus menjaga etika dan pergaulan kita’’ pungkas Sekkot. (ev/mg bm 015)
Sekira 50 orang ikut dalam kegiatan yang dilangsungkan di Lantai 2 Balai Kota Ambon, Kamis (5/12/2013).
Sekkot menjelaskan ilmu pengetahuan dan kepribadian yang baik adalah asset bagi setiap orang, karena barangsiapa yang memiliki ilmu pengetahuan, dialah yang akan menguasai lingkungan kehidupan.
’’Ilmu pengetahuan adalah alat untuk menuju kesejahteraan sebagai suatu bangsa. Ilmu pengetahuan suatu bangsa dapat kita peroleh baik melalui pendidikan formal dan juga informal. Selain ilmu pengetahuan, pengembangan etika kepribadian juga perlu sebab ilmu pengetahuan tanpa kepribagian tak akan sempurna. Contohnya, dalam tutur kata seseorang jika tak menggunakan etika kepribadian, maka ia akan terlihat seperti orang yang tak berpendidikan,’’ ulasnya.
Pengembangan kepribadian, lanjut Sekkot, meliputi etika kepribadian, etika busana, bertutur sapa, dan sebagainya. Cara berbicara yang baik hendaknya menggunakan kata-kata yang sedap didengar (lemah lembut), hindarilah kata-kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Demikian pula cara berpakaian, cara berpakain akan menggambarkan kepribadian seseorang.
Tata karma atau sopan santun atau etiket adalah hukum yang tak tertulis, namun harus dipatuhi semua orang dalam lingkup tertentu.
’’Yang dimaksudkan dengan tata karma di sini adalah aturan sopan santun yang diterima dan dijadikan kebiasaan cara hidup dalam masyarakat. Dalam era pembangunan dewasa ini (globalisasi), kita banyak menjumpai dan bergaul dengan orang-orang yang berasal dari daerah dan Negara yang berbeda. Oleh karena itu, kita harus menjaga etika dan pergaulan kita’’ pungkas Sekkot. (ev/mg bm 015)