Dishub Maluku Ancam Perkarakan Travel Jual Tiket Bermasalah
http://www.beritamalukuonline.com/2013/12/dishub-maluku-ancam-perkarakan-travel.html
Ambon - Berita Maluku. Dinas Perhubungan Maluku mengancam akan memperkarakan travel PT. Siera Bangkit yang menjual tiket bermasalah di Saumkali, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Berat(MTB) sehingga meresahkan penumpang maskapai penerbangan Expres Air.
Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Maluku, Jhon Rante, dikonfirmasi, Sabtu (21/12/2013), mengatakan, telah mengecek kebenaran penjualan tiket diduga palsu oleh travel Siera Bangkit.
"Saya mengkonfirmasi pimpinan Bandara Saumlaki ternyata benar keresahan penumpang penerbangan Expres Air yang tidak bisa berangkat kemarin (Jumat) karena tiket dimiliki tujuan Ambon bermasalah," ujar dia.
Karena itu, penumpang yang memiliki tiket bermasalah silahkan melapor dengan menyertakan tiket sebagai barang bukti agar diproses ke Kementerian Perhubungan agar pengelola travel ditegur.
"Bisa saja izin operasinya dicabut sekiranya terbukti melakukan praktek tidak bertanggung jawab yang syukurnya saat penumpang mengamuk tidak tidak sempat merusak fasilitas di bandara," kata Jhon.
Ia juga menyesalkan tiket Saumlaki - Ambon dijual travel Siera Bangkit hingga Rp1,6 juta per penumpang.
Berdasarkan ketentuan Menteri Perhubungan tiket pesawat Ambon - Saumlaki Rp1.27.000 per penumpang, belum termasuk PPN dan asuransi.
"Jadi jangan memanfaatkan waktu calon penumpang membludak karena kegiatan mudik merayakan Natal dan Tahun Baru dengan menerapkan praktek tidak bertanggung jawab karena pastinya ditindak tegas sesuai ketentuan perundang - undangan,' tegas Jhon.
Sebelumnya Kepala Bandara Saumlaki, Januari Terakurim menyatakan, belasan penumpang maskapai penerbangan Expres Air gagal berangkat dari Bandar Udara setempat tujuan Ambon akibat tiket mereka diduga bermasalah atau palsu.
"Mereka tidak bisa berangkat saat melapor ke bandara sebab tiket yang dibeli dari perusahan travel PT. Siera Bangkit diduga palsu," katanya.
Akibat gagal berangkat, belasan penumpang ini emosi dan mengancam akan memblokir dan merusak fasilitas Bandara.
Kemarahan calon penumpang ini akhirnya disikapi Kabandara yang minta mereka tidak bersikap anarkis dan mengancam akan merusak fasilitas Bandara, hanya akibat perbuatan orang lain yang menjual tiket bermasalah.
Menurut Januari, calon penumpang jadi emosi karena tiket mereka ditolak saat melapor di Bandara, padahal ada yang akan melanjutkan perjalanan dari Ambon menuju Makassar (Sulsel), Surabaya (Jatim) dan Jakarta.
"Mereka harus mengejar waktu penerbangan dari Saumlaki ke Ambon baru melanjutkan perjalanan. Bahkan ada dua calon penumpang yang akan bepergian ke Singapura tapi akhirnya tertunda," katanya.
Para calon penumpang ini awalnya membeli tiket dari travel Siera Bangkit milik Chai Sabarlely, namun tiket-tiket tersebut ditolak petugas Expres Air di Bandara Saumlaki.
Apalagi hari libur nasional jelang perayaan hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru saat ini, harga tiket yang dipatok pihak travel juga sudah melebihi limit harga tertinggi.
"Normalnya harga tiket pesawat tertinggi Saumlai-Ambon atau sebaliknya Rp1.435.000 tapi 16 tiket bermasalah yang dijual kepada penumpang mencapai Rp1.600.000," katanya.
Pihak direksi Expres Air di Jakarta juga diminta untuk mempertimbangkan lagi agen perusahaan penjualan tiket mereka di Saumlaki seperti travel Siera Bangkit.
Sebab pimpinan bandara sudah berulang kali memberikan teguran kepada travel tersebut tapi tidak pernah diindahkan.
Masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati dalam membeli tiket pesawat dari travel-travel yang akhirnya menimbulkan persoalan, ketika di bandara. (ant/bm 10)
Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Maluku, Jhon Rante, dikonfirmasi, Sabtu (21/12/2013), mengatakan, telah mengecek kebenaran penjualan tiket diduga palsu oleh travel Siera Bangkit.
"Saya mengkonfirmasi pimpinan Bandara Saumlaki ternyata benar keresahan penumpang penerbangan Expres Air yang tidak bisa berangkat kemarin (Jumat) karena tiket dimiliki tujuan Ambon bermasalah," ujar dia.
Karena itu, penumpang yang memiliki tiket bermasalah silahkan melapor dengan menyertakan tiket sebagai barang bukti agar diproses ke Kementerian Perhubungan agar pengelola travel ditegur.
"Bisa saja izin operasinya dicabut sekiranya terbukti melakukan praktek tidak bertanggung jawab yang syukurnya saat penumpang mengamuk tidak tidak sempat merusak fasilitas di bandara," kata Jhon.
Ia juga menyesalkan tiket Saumlaki - Ambon dijual travel Siera Bangkit hingga Rp1,6 juta per penumpang.
Berdasarkan ketentuan Menteri Perhubungan tiket pesawat Ambon - Saumlaki Rp1.27.000 per penumpang, belum termasuk PPN dan asuransi.
"Jadi jangan memanfaatkan waktu calon penumpang membludak karena kegiatan mudik merayakan Natal dan Tahun Baru dengan menerapkan praktek tidak bertanggung jawab karena pastinya ditindak tegas sesuai ketentuan perundang - undangan,' tegas Jhon.
Sebelumnya Kepala Bandara Saumlaki, Januari Terakurim menyatakan, belasan penumpang maskapai penerbangan Expres Air gagal berangkat dari Bandar Udara setempat tujuan Ambon akibat tiket mereka diduga bermasalah atau palsu.
"Mereka tidak bisa berangkat saat melapor ke bandara sebab tiket yang dibeli dari perusahan travel PT. Siera Bangkit diduga palsu," katanya.
Akibat gagal berangkat, belasan penumpang ini emosi dan mengancam akan memblokir dan merusak fasilitas Bandara.
Kemarahan calon penumpang ini akhirnya disikapi Kabandara yang minta mereka tidak bersikap anarkis dan mengancam akan merusak fasilitas Bandara, hanya akibat perbuatan orang lain yang menjual tiket bermasalah.
Menurut Januari, calon penumpang jadi emosi karena tiket mereka ditolak saat melapor di Bandara, padahal ada yang akan melanjutkan perjalanan dari Ambon menuju Makassar (Sulsel), Surabaya (Jatim) dan Jakarta.
"Mereka harus mengejar waktu penerbangan dari Saumlaki ke Ambon baru melanjutkan perjalanan. Bahkan ada dua calon penumpang yang akan bepergian ke Singapura tapi akhirnya tertunda," katanya.
Para calon penumpang ini awalnya membeli tiket dari travel Siera Bangkit milik Chai Sabarlely, namun tiket-tiket tersebut ditolak petugas Expres Air di Bandara Saumlaki.
Apalagi hari libur nasional jelang perayaan hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru saat ini, harga tiket yang dipatok pihak travel juga sudah melebihi limit harga tertinggi.
"Normalnya harga tiket pesawat tertinggi Saumlai-Ambon atau sebaliknya Rp1.435.000 tapi 16 tiket bermasalah yang dijual kepada penumpang mencapai Rp1.600.000," katanya.
Pihak direksi Expres Air di Jakarta juga diminta untuk mempertimbangkan lagi agen perusahaan penjualan tiket mereka di Saumlaki seperti travel Siera Bangkit.
Sebab pimpinan bandara sudah berulang kali memberikan teguran kepada travel tersebut tapi tidak pernah diindahkan.
Masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati dalam membeli tiket pesawat dari travel-travel yang akhirnya menimbulkan persoalan, ketika di bandara. (ant/bm 10)