Proyek Pengerjaan Jalan Lingkar Tiakur Asal-asalan
http://www.beritamalukuonline.com/2013/11/proyek-pengerjaan-jalan-lingkar-tiakur.html?m=0
Ilustrasi |
Lapisan batu besar, digilas kemudian dilaburi aspal seadanya setelah itu dilapisi batu mangga dan dilaburi aspal seadanya selanjutnya dilapisi kerikil dan dilaburi asapal seadanya kemudian ditutupi dengan pasir yang tebal sehingga permukaan kelihatan rapi. Padahal, Dari pantauan Berita Maluku.com di lapangan, Senin (18/11/2013), setelah pasir mulai terkikis, jalan tidak rata namun banyak kolam sehingga perjalanan dengan kendaraan harus mengurangi kecepatan di bawah 60 km.
’’Ternyata bukan di laut saja yang gelombang, di darat juga ada gelombang. Bukan hanya itu, pengerjaan jalan keliling kota Tiakur ini juga menghubungkan Tiakur ke Desa Wakarlely. Ironisnya, pengerjaan jalan menuju ke Wakarlely tidak dikerjakan dari Wakarlely tetapi dikerjakan dari Kota Tiakur. Dengan begitu, mobilisasi material dengan mobil truk yang bermuatan berat justru menghancurkan jalan yang telah dikerjakan,’’ beber Kadi Tanody, salah satu warga Wakarleli.
Karena itu, pengerjaan jalan yang dikerjakan kontraktor terkesan asal-asalan. ’’Kita (masyarakat) minta terima kasih buat pemerintah, karena proyek jalan ini sudah dikerjakan dan kita sudah tidak lagi menikmati debu setiap hari. Namun, menurut saya masayarakat kecil ini, pengerjaan proyek jalan itu pasti anggarannya besar. Kenapa koq hasilnya seperti ini. kalau sudah berlubang seperti ini, maka bulan depan jika hujan turun, jalan ini akan hancur dan percuma saja ada proyek jalan padahal hasilnya justru akan menyulitkan masyarakat,’’ tandasnya meminta pihak Kejaksaan untuk menyelidiki pengerjaan proyek yang diduga menguntungkan kontraktor milyaran rupiah ini. (BM-07)