Kasus Penyadapan Diharapkan Tak Ganggu Darwin-Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2013/11/kasus-penyadapan-diharapkan-tak-ganggu.html?m=0
"Kasus penyadapan oleh agen rahasia Australia ini memang cukup mengganggu tapi diharapkan tidak sampai mengganggu hubungan kota kembar yang sudah berjalan selama ini," kata anggota DPRD Kota Ambon, Friz Kerlely di Ambon, Kamis (21/11/2013).
Selain sister city ini, Pemerintah Kota Darwin (Australia Barat) dengan Pemerintah Kota Ambon juga menjalin kerja sama di bidang lainnya seperti pendidikan, sanitasi dan masalah lingkungan hingga hubungan kerja di bidang sosial budaya.
Menurut politisi muda asal Partai Golkar ini, Ambon di mata Australia merupakan daerah yang sangat penting dan bersejarah sejak jaman perang dunia dua, dan banyak prajurit mereka yang gugur serta dimakamkan di sini.
"Saya kira Perdana Menteri Australia Tony Abbott memahami hal itu dan paling mengerti keberadaan Pulau Ambon, sehingga negara Kanguru itu juga harus menghormati Bangsa Indonesia," tandasnya.
Apalagi di masa perang dunia dua, meski banyak tentara Australia yang gugur di Pulau Ambon dan pulau-pulau lainnya di Maluku, tapi ada juga yang selamat karena mendapat perlindungan masyarakat ketika itu.
"Kami juga tidak mengerti secara pasti maksud penyadapan tersebut tapi yang jelas telah mengganggu persahabatan Indonesia dan Australia, namun diharapkan bisa cepat terselesaikan kembali," kata Fritz Kerlely.
Sebab tiap tahun warga Australia selalu berkunjung ke Maluku untuk ikut merayakan Anzac Day bulan April guna memperingati tentara mereka yang gugur dalam PD dua, lomba layar Darwin-Ambon setiap bulan Juni atau Juli dan adanya program pertukaran pelajar dan guru dari Indonesia, (Maluku) dengan Australia.
Namun kalau kasus penyadapan ini dibiarkan berlarut-larut maka dikhawatirkan hubungan kerja sama ini bisa terganggu. (ant/bm 10)
