Warga Diingatkan Waspadai Tinggi Gelombang 3 Meter di Laut Aru
http://www.beritamalukuonline.com/2013/10/warga-diingatkan-waspadai-tinggi.html
Ambon - Berita Maluku. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon mengingatkan masyarakat pesisir untuk mewaspadai tinggi gelombang mencapai 3 meter di Laut Aru, Provinsi Maluku, 28--29 Oktober 2013.
"Peringatan tersebut disampaikan agar masyarakat pesisir yang menggunakan angkutan laut maupun peralatan tangkap mewaspadainya sejak dini," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Kifly Wakanno di Ambon, Minggu (27/10/2013).
Pertimbangannya Laut Aru maupun Arafura merupakan "surga" penangkapan ikan yang secara geografis dekat dengan Australia.
"Jadi, sejak dini disosialisasikan peringatan dini tersebut guna mengantisipasi kemungkinan masyarakat pesisir masuk wilayah perairan Australia sehingga ditangkap," ujar Kifly.
Pada periode 28--29 Oktoberk 2013 peluang tinggi gelombang mencapai 3 meter juga di perairan Tanimbar maupun sejumlah lainnya di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
Peringatan dini tersebut telah diteruskan kepada Pelaksana Tugas Kepala BPBD di sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku.
Begitu pun bupati dan wali kota diharapkan mengarahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis mengawasi setiap perusahan jasa pelayaran terkait dengan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG.
Ia mengharapkan para bupati dan wali kota mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri untuk berlayar.
Oleh karena itu, dalam kondisi cuaca ekstrem, Administrator Pelabuhan (Adpel) Ambon bisa tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
BPBD juga telah meminta seluruh pengguna jasa transportasi untuk memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat atau kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan penumpang. (ant/bm 10)
"Peringatan tersebut disampaikan agar masyarakat pesisir yang menggunakan angkutan laut maupun peralatan tangkap mewaspadainya sejak dini," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Kifly Wakanno di Ambon, Minggu (27/10/2013).
Pertimbangannya Laut Aru maupun Arafura merupakan "surga" penangkapan ikan yang secara geografis dekat dengan Australia.
"Jadi, sejak dini disosialisasikan peringatan dini tersebut guna mengantisipasi kemungkinan masyarakat pesisir masuk wilayah perairan Australia sehingga ditangkap," ujar Kifly.
Pada periode 28--29 Oktoberk 2013 peluang tinggi gelombang mencapai 3 meter juga di perairan Tanimbar maupun sejumlah lainnya di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
Peringatan dini tersebut telah diteruskan kepada Pelaksana Tugas Kepala BPBD di sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku.
Begitu pun bupati dan wali kota diharapkan mengarahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis mengawasi setiap perusahan jasa pelayaran terkait dengan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG.
Ia mengharapkan para bupati dan wali kota mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri untuk berlayar.
Oleh karena itu, dalam kondisi cuaca ekstrem, Administrator Pelabuhan (Adpel) Ambon bisa tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
BPBD juga telah meminta seluruh pengguna jasa transportasi untuk memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat atau kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan penumpang. (ant/bm 10)