Tenaga Sukarela RSUD Hanya Diberi Uang Transportasi
http://www.beritamalukuonline.com/2013/10/tenaga-sukarela-rsud-hanya-diberi-uang.html
Ambon - Berita Maluku. Ratusan tenaga sukarela yang mengabdi pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr M. Haulussy Ambon selama ini tidak mendapatkan gaji, tapi hanya diberi uang pengganti transportasi.
"Mereka hanya bekerja secara sukarela dan ada surat pernyataan yang ditanda-tangani sebab tidak ada anggaran pemerintah bagi mereka untuk pembayaran gaji dan hanya diberi uang pengganti transport serta jasa pelayanan," kata Direktur RSUD Haulussy, dr Ananta di Ambon, Kamis kemarin.
Jumlah tenaga honorer yang bekerja sebagai tenaga sukarela di bidang medis ini berada di bawah angka 150 orang.
Ananta mengatakan, pemerintah sejak tahun 2005 sudah mengeluarkan kebijakan untuk menghapus tenaga honorer sehingga mereka yang umumnya lulusan akademi keperawatan di daerah ini datang dan melamar di RSUD sebagai tenaga sukarela.
"Memang beberapa waktu lalu ada unjuk rasa dari para PNS dan tenaga sukarela di RSUD Haulussy, tapi itu bukan menyangkut masalah kesejahteraan, karena pembayaran gaji PNS selalu diupayakan tepat tanggal 1 bulan berjalan sudah terealisasi," katanya.
Yang dipersoalkan adalah pembayaran uang jasa pelayanan medis yang tertunda sejak tahun 2011 dan 2012 yang belum terbayarkan sehingga manajemen RSUD sudah memprosesnya, kecuali untuk jamkesda 2012 sedang diupayakan.
Jumlah tenaga dokter ahli dan dokter umum di RSUD Haulussy juga dikatakan masih sangat terbatas, sementara pasien rawat inap yang harus dilayani mencapai 300-an orang, belum lagi ditambah pasien yang rawat jalan.
"Jumlah tenaga dokter ahli sendiri tidak lebih dari 20 orang dan dokter umum sekitar sembilan orang," katanya. (ant/bm 10)
"Mereka hanya bekerja secara sukarela dan ada surat pernyataan yang ditanda-tangani sebab tidak ada anggaran pemerintah bagi mereka untuk pembayaran gaji dan hanya diberi uang pengganti transport serta jasa pelayanan," kata Direktur RSUD Haulussy, dr Ananta di Ambon, Kamis kemarin.
Jumlah tenaga honorer yang bekerja sebagai tenaga sukarela di bidang medis ini berada di bawah angka 150 orang.
Ananta mengatakan, pemerintah sejak tahun 2005 sudah mengeluarkan kebijakan untuk menghapus tenaga honorer sehingga mereka yang umumnya lulusan akademi keperawatan di daerah ini datang dan melamar di RSUD sebagai tenaga sukarela.
"Memang beberapa waktu lalu ada unjuk rasa dari para PNS dan tenaga sukarela di RSUD Haulussy, tapi itu bukan menyangkut masalah kesejahteraan, karena pembayaran gaji PNS selalu diupayakan tepat tanggal 1 bulan berjalan sudah terealisasi," katanya.
Yang dipersoalkan adalah pembayaran uang jasa pelayanan medis yang tertunda sejak tahun 2011 dan 2012 yang belum terbayarkan sehingga manajemen RSUD sudah memprosesnya, kecuali untuk jamkesda 2012 sedang diupayakan.
Jumlah tenaga dokter ahli dan dokter umum di RSUD Haulussy juga dikatakan masih sangat terbatas, sementara pasien rawat inap yang harus dilayani mencapai 300-an orang, belum lagi ditambah pasien yang rawat jalan.
"Jumlah tenaga dokter ahli sendiri tidak lebih dari 20 orang dan dokter umum sekitar sembilan orang," katanya. (ant/bm 10)