Siapkan Siswa Berkualitas, SD Inpres 28 Ambon Gelar Calistung dan Tes MIPA
http://www.beritamalukuonline.com/2013/10/siapkan-siswa-berkualitas-sd-inpres-28.html
Ambon - Berita Maluku. Menuju sejumlah perlombaan tingkat kecamatan, kota, dan provinsi yang rutin digelar Universitas Pattimura setiap tahun, manajemen Sekolah Dasar Instruksi Presiden 28 Ambon menggelar perlombaan Baca, Tulis dan Hitung, serta lomba uji Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa kelas 3, 4, 5 dan 6 di lingkungan sekolah tersebut.
Kepala SD Inpres 28 Ambon Balandina Ralahalu menyatakan lomba Calistung (Baca, Tulis, Hitung) dan MIPA merupakan program tahunan pihaknya yang disusun dalam kurikulum sekolah tersebut untuk memperoleh bibit-bibit potensial yang akan diikutkan dalam event-event serupa tingkat kecamatan, kota dan provinsi di Kota Ambon akhir tahun ini dan di awal tahun 2014. Calistung dikhususkan untuk siswa-siswi kelas 3, sementara siswa-siswi kelas 4,5 dan 6 berkutat dalam uji MIPA.
''Baik Calistung maupun MIPA sudah terprogram dalam kurikulum sekolah kami. Tujuannya untuk mencari bibit-bibit berbakat, mengasah kemampuan membaca, menulis dan menghitung, serta menguji kemampuan siswa di bidang MIPA,'' ulas wanita kelahiran Alang, Leihitu Barat, Maluku Tengah, 11 Maret 1960, itu, Jumat.
Ralahalu menyebutkan maksud lain kegiatan itu adalah memotivasi siswa dan guru-guru agar tak pasif di kelas, tapi selalu berinovasi dalam belajar mengajar sehingga mutu pendidikan bisa ditingkatkan. ''Untuk MIPA kita pakai metode gasing. Jadi ini mode pembelajaran dari Dinas Pendidikan Kota sesuai arahan Pak Wali Kota yang kita diterapkan di masing-masing sekolah termasuk di sekolah ini,'' ujarnya.
Lebih jauh wanita yang sudah menjabat Kepsek SD Inpres 28 Ambon sejak 6 Maret 2006 itu memaparkan tiga kiat utama meningkatkan kualitas pendidikan di kota ini. Yakni, pertama, sarana dan prasarana yang memadai; kedua, tenaga pendidik yang memadai, dan ketiga, terpenuhinya kualitas sumber daya manusia, terutama guru-guru.
''Tiga komponen ini harus berjalan atau terpenuhi secara bersama-sama kalau memangnya target meningkatkan mutu pendidikan itu menjadi keniscayaan bagi pemerintah, terutama pengelola dunia pendidikan'' jelasnya.
Dalam melaksanakan tugas keseharian di sekolah, Ralahalu ditopang 14 guru bertatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 10 tenaga honor. Total siswa di SD Inpres 28 Ambon mencapai 246 orang. Ruang kelas sekolah itu hanya tujuh unit, sementara kebutuhan siswa termasuk rombongan belajar mencapai 10 ruangan sehingga praktis perlu ruang kelas baru.
Siswa-siswi sekolah ini juga aktif dalam ekstra kurikuler, di antaranya Praja Muda Karana (Pramuka), tenis meja, bulu tangkis, sepak bola, dan bola voli. (rony samloy)
Kepala SD Inpres 28 Ambon Balandina Ralahalu menyatakan lomba Calistung (Baca, Tulis, Hitung) dan MIPA merupakan program tahunan pihaknya yang disusun dalam kurikulum sekolah tersebut untuk memperoleh bibit-bibit potensial yang akan diikutkan dalam event-event serupa tingkat kecamatan, kota dan provinsi di Kota Ambon akhir tahun ini dan di awal tahun 2014. Calistung dikhususkan untuk siswa-siswi kelas 3, sementara siswa-siswi kelas 4,5 dan 6 berkutat dalam uji MIPA.
''Baik Calistung maupun MIPA sudah terprogram dalam kurikulum sekolah kami. Tujuannya untuk mencari bibit-bibit berbakat, mengasah kemampuan membaca, menulis dan menghitung, serta menguji kemampuan siswa di bidang MIPA,'' ulas wanita kelahiran Alang, Leihitu Barat, Maluku Tengah, 11 Maret 1960, itu, Jumat.
Ralahalu menyebutkan maksud lain kegiatan itu adalah memotivasi siswa dan guru-guru agar tak pasif di kelas, tapi selalu berinovasi dalam belajar mengajar sehingga mutu pendidikan bisa ditingkatkan. ''Untuk MIPA kita pakai metode gasing. Jadi ini mode pembelajaran dari Dinas Pendidikan Kota sesuai arahan Pak Wali Kota yang kita diterapkan di masing-masing sekolah termasuk di sekolah ini,'' ujarnya.
Lebih jauh wanita yang sudah menjabat Kepsek SD Inpres 28 Ambon sejak 6 Maret 2006 itu memaparkan tiga kiat utama meningkatkan kualitas pendidikan di kota ini. Yakni, pertama, sarana dan prasarana yang memadai; kedua, tenaga pendidik yang memadai, dan ketiga, terpenuhinya kualitas sumber daya manusia, terutama guru-guru.
''Tiga komponen ini harus berjalan atau terpenuhi secara bersama-sama kalau memangnya target meningkatkan mutu pendidikan itu menjadi keniscayaan bagi pemerintah, terutama pengelola dunia pendidikan'' jelasnya.
Dalam melaksanakan tugas keseharian di sekolah, Ralahalu ditopang 14 guru bertatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 10 tenaga honor. Total siswa di SD Inpres 28 Ambon mencapai 246 orang. Ruang kelas sekolah itu hanya tujuh unit, sementara kebutuhan siswa termasuk rombongan belajar mencapai 10 ruangan sehingga praktis perlu ruang kelas baru.
Siswa-siswi sekolah ini juga aktif dalam ekstra kurikuler, di antaranya Praja Muda Karana (Pramuka), tenis meja, bulu tangkis, sepak bola, dan bola voli. (rony samloy)