Selama Tiga Bulan Ini Potensi Banjir Masih Mengancam Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2013/10/selama-tiga-bulan-ini-potensi-banjir.html
Ambon - Berita Maluku. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pusat mengingatkan potensi banjir berskala rendah dapat melanda sejumlah daerah di Maluku pada Oktober-Desember 2013.
"Peringatan BMKG Pusat melalui surat tertanggal 23 Oktober 2013 itu telah disosialisasikan kepada pelaksana tugas Kepala BPBD di sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Kifly Wakanno di Ambon, Kamis (24/10/2013).
Bupati dan Wali Kota juga diharapkan mengarahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis menyikapi peringatan dini tersebut.
Pada Oktober 2013 berpeluang terjadi banjir di Kota Ambon, kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, dan kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur.
Pada November di kecamatan pulau - pulau Terselatan, Kabuaten Mauku Barat Daya dan kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, sedangkan Desember di kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah.
"Jadi potensi banjir klasifikasinya rendah. Namun, harus diantisipasi karena cuaca sering berubah sehingga memungkinkan terjadi hujan dengan intensitas maupun durasi tinggi mengakibatkan banjir besar," ujar Kifly.
Dampak banjir itu, menurut dia, prioritas antisipasinya di Kota Ambon karena dampak pada 2013 hingga saat ini masih belum tertuntaskan penanganannya.
"Banjir di Kota Ambon setiap tahun terjadi seiring musim hujan pada akhir April - awal Agustus dengan korban meninggal, rumah mengalami kerusakan ringan hingga total serta fasilitas umum maupun sosial juga rusak sehingga membutuhkan anggaran miliaran rupiah untuk menanganinya," kata Kifly.
Banjir dan longsor akibat hujan intensitas tinggi di Kota Ambon sejak 29 Juli 2013 mengakibatkan 11 orang meninggal, dua di antaranya hingga saat ini belum ditemukan.
Jumlah pengungsi sebanyak 2.007 kepala keluarga(KK) atau 8.872 jiwa.
Korban banjir maupun tanah longsor akibat hujan di Kota Ambon pada 2012 tercatat 13 warga meninggal dan enam luka berat. (ant/bm 10)
"Peringatan BMKG Pusat melalui surat tertanggal 23 Oktober 2013 itu telah disosialisasikan kepada pelaksana tugas Kepala BPBD di sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Kifly Wakanno di Ambon, Kamis (24/10/2013).
Bupati dan Wali Kota juga diharapkan mengarahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis menyikapi peringatan dini tersebut.
Pada Oktober 2013 berpeluang terjadi banjir di Kota Ambon, kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, dan kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur.
Pada November di kecamatan pulau - pulau Terselatan, Kabuaten Mauku Barat Daya dan kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, sedangkan Desember di kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah.
"Jadi potensi banjir klasifikasinya rendah. Namun, harus diantisipasi karena cuaca sering berubah sehingga memungkinkan terjadi hujan dengan intensitas maupun durasi tinggi mengakibatkan banjir besar," ujar Kifly.
Dampak banjir itu, menurut dia, prioritas antisipasinya di Kota Ambon karena dampak pada 2013 hingga saat ini masih belum tertuntaskan penanganannya.
"Banjir di Kota Ambon setiap tahun terjadi seiring musim hujan pada akhir April - awal Agustus dengan korban meninggal, rumah mengalami kerusakan ringan hingga total serta fasilitas umum maupun sosial juga rusak sehingga membutuhkan anggaran miliaran rupiah untuk menanganinya," kata Kifly.
Banjir dan longsor akibat hujan intensitas tinggi di Kota Ambon sejak 29 Juli 2013 mengakibatkan 11 orang meninggal, dua di antaranya hingga saat ini belum ditemukan.
Jumlah pengungsi sebanyak 2.007 kepala keluarga(KK) atau 8.872 jiwa.
Korban banjir maupun tanah longsor akibat hujan di Kota Ambon pada 2012 tercatat 13 warga meninggal dan enam luka berat. (ant/bm 10)