Pengumuman Honorer K2 Tambahan Bursel, Nyaris Ricuh | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Pengumuman Honorer K2 Tambahan Bursel, Nyaris Ricuh

Namrole - Berita Maluku. Pengunguman Seleksi Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah dari Tenaga Honorer Kategori 2 (K2) Tahun Anggaran 2013, baik tahap awal maupun K2 Tambahan oleh Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Selasa (29/10/2013) nyaris ricuh.

Peristiwa itu akibat penolakan sejumlah tenaga honorer yang menilai bahwa data honorer yang diakomodir dalam K2 banyak masalah dan sarat kepentingan. Kericuan itu bermulah ketika para honorer sedang mengecek nama mereka pada daftar honorer K2 Tambahan yang ditempelkan di papan informasi BKD dan Diklat Kabupaten Bursel sekitar pukul 11.00 WIT.

Salah seorang honorer, Khalek Belasa yang baru saja mengetahui bahwa namanya tidak terakomodir dalam daftar honorer K2 Tambahan, langsung melakukan aksi protes karena ketidakpuasannya terhadap daftar honorer K2 itu dan berorasi sendiri di depan kantor tersebut sehingga memancing sejumlah honorer lain turut melakukan aksi protes terhadap daftar honorer K2 Tambahan yang diumumkan itu.

Belasa pun tak segan-segan melakukan aksi brutal dengan menendang pintu kantor BKD. Tak lama kemudian, salah satu pemuda Bursel, Saiful Loilatu yang mengetahui bahwa keluarganya tak terakomodir dalam honorer K2 Tambahan pun melakukan aksi serupa dan diikuti oleh Saleman Solissa yang turut memprotes persoalan serupa.

Aksi protes mereka ini pun mengundang perhatian dan konsentrasi masa di sekitar lokasi tersebut. Bahkan sempat terjadi aksi baku dorong, namun hanya peristiwa itu berlangsung sekitar lima menit saja.

Sementara, pihak kepolisian Polsek Namrole dan anggota Satpol PP Kabupaten Bursel yang berada di lokasi pun terlihat tak banyak beraksi.

Melihat kondisi itu, Wakil Ketua Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bursel, Abdul Rahim Latuconsina bersama salah satu pengurus KNPI lainnya, Dedy Pattiasina kemudian mencoba melerai mereka dan menjelaskan bahwa jika mereka ingin memprotes persoalan tersebut haruslah memiliki dasar hukum yang jelas, yakni harus melayangkan surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak Polsek Namrole.

Penjelasan tersebut pun kemudian diresponi dan tak lama kemudian, ajudan Bupati, Mamang yang berada tak jauh dari lokasi kemudian mendatangi lokasi kejadian tersebut dan mencoba untuk mengarahkan Loilatu ke ruangan Sekda Kabupaten Bursel, Mahmud Souwakil guna diberikan penjelasan.

Sedangkan, Belasa, kemudian dijemput oleh sekretaris Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bursel untuk bertemu langsung dengan Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bursel, AM Laitua guna diberikan penjelasan pula.

Tak lama berselang, kondisi yang nyaris ricuh tersebut pun kembali kondusif seperti biasa dan tak muncul lagi berbagai gejolaj protes terang-terangan. (**)
Peristiwa 7916154583113034847
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks