Laturiuw Curhat ke Pers, Merasa Pemkot Diskriminasi
http://www.beritamalukuonline.com/2013/10/laturiuw-curhat-ke-pers-merasa-pemkot.html
Pintu masuk dan keluar terminal A dan B, tak macet lagi |
Dia juga menilai Pemerintah Kota Ambon tebang pilih dalam penanganan kasus pungli di Pasar Mardika. "Pada masa Pak Jan Heaumasse (Kadishub kota Ambon) ada seorang pejabat yang memakai uang Rp 25 juta dan diambil dari uang retribusi, namun sampai sekarang kasusnya diam dan uangnya tak masuk kas daerah. Kenapa kasus itu dibiarkan," herannya.
Laturiuw menyarankan pengamanan dan penertiban diserahkan ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan yang menerima retribusi dari angkutan kota dan penataan arus lalu lintas dalam terminal.
Sementara retribusi lapak diserahkan ke Dinas Pendapatan. "Soal kebocoran yang dilakukan harus disikapi pemkot sebab ada 1400 angkot di 62 trayek di kota ini," imbuhnya.
Mantan Kepala Dinas Kota Ambon, Marthin Angwarmasse menilai di bawah Laturiuw terminal menjadi bersih dan kemacetan mulai tertangani dengan baik. Angwarmasse menyarankan Pemkot agar tak hanya fokus pada menata di areal terminal A dan B, tapi hal serupa juga dilakukan di belakang kota dan terminal angkutan luar kota di terminal Batu Merah, karena masih semrawut sehingga memicu kemacetan. (ev/mg-bm 015)