Kapolres: Situasi Kamtibmas Mamala-Morela Kondusif
http://www.beritamalukuonline.com/2013/10/kapolres-situasi-kamtibmas-mamala.html
Ambon - Berita Maluku. Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP I Putu Bintang Juliana mengatakan, situasi dan kondisi kamtibmas di Desa Mamala-Morela, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah, sudah kondusif.
"Ada empat SST (satuan setingkat peleton) aparat gabungan Shabara Polres, Brimob, Yonif 733/BS dan Satgas Bawah Kendali Operasi (BKO) 611/AWL telah membuka pos pengamanan di sana," katanya di Ambon, Selasa (29/10/2013).
Ratusan personel Polri bersama TNI ini bertugas menjaga perbatasan kedua desa bertetangga itu guna mencegah timbulnya bentrokan baru secara terbuka, setelah Abdul Razak Sellay (62), seorang warga Mamala yang ditemukan tewas di dalam hutan.
Kapolres mengatakan, untuk mengungkap oknum pelaku yang diduga menghilangkan nyawa Abdul Razak, penyidik Polres Ambon telah meminta keterangan empat orang warga sebagai saksi.
Kasus pembunuhan Abdul Razak ini terjadi di dalam hutan pada Sabtu, (26/10) ketika korban sedang memanen cengkih di kebunnya, sehingga polisi harus dapat mengungkap siapa orang tak dikenal (OTK) yang telah melakukan perbuatan itu.
"Masalahnya, kami belum bisa memastikan apakah empat orang yang diminta keterangan sebagai saksi ini melihat langsung peristiwa tersebut atau tidak, tapi yang jelas polisi akan berupaya mencari pelaku," katanya.
Tewasnya Abdul Razak yang tidak wajar telah memicu ketegangan antara warga Mamala dan Morela.
Apalagi warga Mamala-Morela ini sudah berulang kali terlibat bentrok karena berbagai alasan, namun belakangan ini kondisinya sudah semakin membaik, namun ketegangan baru kembali muncul sejak Minggu, (27/10) setelah Abdul Razak ditemukan tewas dengan kondisi luka di tengkuk, pundak, paha dan pinggul kiri. (ant/bm 10)
"Ada empat SST (satuan setingkat peleton) aparat gabungan Shabara Polres, Brimob, Yonif 733/BS dan Satgas Bawah Kendali Operasi (BKO) 611/AWL telah membuka pos pengamanan di sana," katanya di Ambon, Selasa (29/10/2013).
Ratusan personel Polri bersama TNI ini bertugas menjaga perbatasan kedua desa bertetangga itu guna mencegah timbulnya bentrokan baru secara terbuka, setelah Abdul Razak Sellay (62), seorang warga Mamala yang ditemukan tewas di dalam hutan.
Kapolres mengatakan, untuk mengungkap oknum pelaku yang diduga menghilangkan nyawa Abdul Razak, penyidik Polres Ambon telah meminta keterangan empat orang warga sebagai saksi.
Kasus pembunuhan Abdul Razak ini terjadi di dalam hutan pada Sabtu, (26/10) ketika korban sedang memanen cengkih di kebunnya, sehingga polisi harus dapat mengungkap siapa orang tak dikenal (OTK) yang telah melakukan perbuatan itu.
"Masalahnya, kami belum bisa memastikan apakah empat orang yang diminta keterangan sebagai saksi ini melihat langsung peristiwa tersebut atau tidak, tapi yang jelas polisi akan berupaya mencari pelaku," katanya.
Tewasnya Abdul Razak yang tidak wajar telah memicu ketegangan antara warga Mamala dan Morela.
Apalagi warga Mamala-Morela ini sudah berulang kali terlibat bentrok karena berbagai alasan, namun belakangan ini kondisinya sudah semakin membaik, namun ketegangan baru kembali muncul sejak Minggu, (27/10) setelah Abdul Razak ditemukan tewas dengan kondisi luka di tengkuk, pundak, paha dan pinggul kiri. (ant/bm 10)