Janji Kerjakan Jalan Lingkar Kesui Belum Terpenuhi
http://www.beritamalukuonline.com/2013/10/janji-kerjakan-jalan-lingkar-kesui.html
Ilustrasi |
Banyak protes dilakukan putra-putri asal Wakate sampai pada demonstrasi besar-besaran, namun tak pernah membuahkan hasil. Kini, janji tersebut kembali ditagih. Kali ini giliran Kepala Dinas Provinsi Maluku, Ismail Usemahu yang ditagih, sesuai dengan janjinya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi C Provinsi Maluku pada awal tahun 2013 lalu.
Anggota DPRD SBT, Farhan Rettob kepada wartawan Rabu (16/10/2013) di Ambon mengatakan, jalan lingkar kesui harus sesegera mungkin diselesaikan mengingat sudah banyak harta yang dikorbankan masyarakat untuk proses pengerjaan jalan tersebut, seperti menghibahkan tanah mereka yang diatasnya ada pohon pala, cengkih dan kelapa yang merupakan mata pencaharian mereka sebagai penyambung hidup setiap hari.
Menurut Rettob, jalan lingkar Kesui merupakan janji, namun sampai tahun 2013 belum juga direalisasi sama sekali, karena itu ia minta supaya segera direalisasikan mengingat masyarakat saat ini terisolir dan butuh akses jalan untuk mempermudah berbagai keperluan kedesa-desa tetangga maupun kepusat kabupaten.
"Masyarakat sangat kesal dengan sikap masa bodoh pemerintah karena membuat kebijakan sepihak yang akhirnya merugikan masyarakat karena harta mereka sudah diserahkan dan telah dirusakan dengan cara digusur namun hanya sebatas penggusuran saja tanpa ada pengerjaan lanjut. Ini yang kami tagih sebab masyarakat Wakate merupakan bagian integral dari Provinsi Maluku sehingga jangan sampai dianaktirikan seperti saat ini. Seharusnya pemerintah jangan hanya janji karena ini akan berdampak pada psikis masyarakat awam yang bisa saja menganggap pemerintah pembohong karena menabur janji-janji palsu," ungkapnya.
Sebagai perpanjangan tangan masyarakat Wakate, Rettob Meminta agar siapapun yang bertanggungjawab atas penyelesaian jalan lingkar Kesui, agar secepatnya memberikan kejelasan pengerjaan jalan tersebut, karena jika dalam waktu dekat tidak ada tanda-tanda dilanjutkannya pekerjaan tersebut, dirinya memastikan masyarakat Wakate akan menduduki Kantor Gubernur Maluku dan menuntut janji gubernur yang dinilainya palsu itu.
"Harta sudah dikorbankan dan dirusakan. Jika tak ditanggapi kami akan ambil langkah dengan memblokade aktivitas yang ada dipemprov sampai keluhan kami didengar dan ditangani lanjut," tutupnya. (**)