Ingin Melahirkan Normal, Namun Berakhir di Meja Operasi
http://www.beritamalukuonline.com/2013/10/ibu-hamil-mengeluh-persalinan-berakhir.html
Ilustrasi |
Tine salah satu ibu hamil yang ditemui di RS Sumber Hidup, Kamis (10/10/2013) mengatakan, dirinya berharap dapat melahirkan anak pertamanya dengan normal.
Ia menceriterakan, saat dirinya memeriksakan kandungan untuk persiapan persalinannya ke salah satu dokter, Selasa 8 Oktober kemarin, saat itu dokter meminta dirinya segera masuk rumah sakit, karena sudah waktunya untuk persalinan.
Tine mengikuti anjuran dokter yang menanganinya dan langsung bergegas ke rumah sakit karena ia berpikir akan segera melahirkan. Anehnya sampai hari ini Kamis (10/10) belum ada tanda-tanda pembukaan untuk proses persalinan, meski pinggulnya sudah kesakitan seperti mau buang air besar.
"Saat itu dokter bilang kalau air ketuban saya sedikit dan sudah pecah sehingga harus masuk rumah sakit," jelasnya.
Tine mengakui, dirinya pun diminta dokter untuk segera dioperasi. Namun menurutnya operasi memerlukan biaya yang mahal. Ia berharap persalinan anak pertamanya itu dapat berlangsung secara normal tanpa operasi.
Dengan tekad melahirkan normal, Tine yang berbaring di tempat tidur di ruangan persalinan terpaksa bangun untuk melakukan gerakan-gerakan seperti naik turun tangga. Dirinya mengaku kalau gerakan-gerakan itu dapat mempercepat proses persalinan. Namun sayang upayanya itu sia-sia, meski sudah kesakitan setengah mati namun belum juga ada perubahan pada tahapan persalinan.
"Meski saya sudah berusaha melakukan gerakan, dan sudah diberikan perangsang melalui infus tetapi sama saja karena tidak ada tanda-tanda akan melahirkan normal. Sementara pembukaan untuk proses kelahiran menurut bidan baru mencapai tahap satu, padahal pembukaan tahap satu itu sudah berlangsung sejak kemarin," ungkapnya heran dengan wajah cemas.
Orang tua Tine berharap, persalinan anaknya itu dapat berlangsung dengan selamat. "Dengan jalan apapun, semua orang tua pasti berharap anaknya dapat menjalani proses persalinan dengan selamat," pintanya.
Meski begitu, Tine mengaku, dokter sudah memutuskan untuk dilakukan operasi persalinan pada siang ini. "Yah saya pasrah, meski sudah berusaha, namun dokter tetap memutuskan untuk dilakukan operasi siang ini," jelasnya.
Sementara itu, Evie, ibu hamil yang ditemui di tempat yang sama mengakui menjalani pemeriksaan di dokter yang sama, namun ia terpaksa berpindah ke dokter lain, karena dirinya juga disarankan untuk dioperasi saat melahirkan nanti.
"Saat pemeriksaan, Dokter itu menyarankan agar nantinya saya dioperasi saat melahirkan, karena itu saya dan suami sepakat untuk pindah ke dokter lain supaya dapat melakukan proses persalinan secara normal," jelas Evie.
Evie mengaku, tidak mau dioperasi bukan karna takut dengan peralatan operasi, namun dirinya sudah bertekad untuk menjalani persalinan normal meski dirinya mampu menanggung biaya opersai.
Saat ditanya alasannya untuk melahirkan normal tanpa melalui operasi, Evie menjelaskan, persalinan secara alamiah merupakan kodrat seorang ibu. "Didalam kepercayaan saya, seorang perempuan harus mengalami kesakitan saat melahirkan anaknya. Pengalaman yang saya lihat, ada banyak anak-anak yang lahir dari proses operasi, namun setelah mereka tumbuh besar, kelakuannya sulit diatur dan keras kepala, meski mereka terbilang cerdas," bebernya.
Karena itu dirinya berkeinginan untuk melahirkan secara normal.
Dirinya pun heran, kenapa ada dokter tertentu yang sering menyarankan pasiennya menjalani operasi sementara ada dokter yang menyarankan persalinan berlangsung dengan jalan normal. (bm 10)