Ada Guru di Daerah Terpencil Meninggalkan Tugas Berbulan-Bulan
http://www.beritamalukuonline.com/2013/10/ada-guru-di-daerah-terpencil.html
Ambon - Berita Maluku. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten kepulauan Aru mengambil langkah tegas untuk membatasi waktu urusan dinas para guru dan kepala sekolah dari pulau-pulau terpencil agar segera kembali ke tempat tugas mereka.
"Setiap guru yang sudah selesai melaksanakan urusan dinasnya di Kota Dobo secepatnya kembali, karena selama ini banyak keluhan warga tentang adanya guru yang meninggalkan tempat tugas berbulan-bulan," kata Plh Kadis Dikpora setempat, Ongky Gutanjala yang dihubungi dari Ambon, Jumat (18/10/2013).
Dobo merupakan pusat pemerintahan dan menjadi Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru yang memiliki sarana infrastruktur lebih baik seperti jalan, listrik, dan komunikasi.
Sedangkan kondisi geografis wilayah Aru yang terdiri dari pulau-pulau terpencil dan minim sarana angkutan laut, listrik maupun komunikasi membuat para guru di daerah-daerah ini selalu berlama-lama di Kota Dobo, ketika mereka datang untuk urusan kedinasan.
Misalnya di Penambulai yang merupakan salah satu pulau terdepan nusantara di Kepulauan Aru, para orang tua murid mengeluh karena guru SD sering meninggalkan tempat tugas berbulan-bulan bahkan bisa menahun.
Ongky Gutanjala mengatakan cara ini bertujuan untuk memaksimalkan proses belajar mengajar demi kemajuan dunia pendidikan di daerah itu sekaligus mencegah tingkat kemalasan guru yang berlama-lama di kota.
Untuk itu Disdikpora telah memasang pengumuman sebagai bentuk pemberitahuan resmi kepada mereka agar segera kembali ke tempat tugas, bila urusan kedinasannya sudah tuntas.
Bila kedapatan ada oknum guru atau kepala sekolah yang masih berdiam di kota akan diambil tindakan tegas sesuai PP 53 tahun 2009 perubahan PP 30 tentang disiplin pegawai negeri sipil.
"Kami juga akan fungsikan kembali unit pelaksana tugas finas (UPTD) guna melakukan pengawasan terhadap kinerja para guru pada tempat tugasnya, sebab yang berfungsi selama ini hanya dua UPTD sedangkan yang lainnya belum memiliki fasilitas pendukung memadai seperti rumah dinas dan perkantoran," katanya.
Disdikpora Aru juga akan membuat program pengadaan sepuluh unit ditambah sarana pendukung lainnya berupa tempat tinggal agar fungsi pengawasan terhadap guru makin dioptimalkan. (ant/bm 10)
"Setiap guru yang sudah selesai melaksanakan urusan dinasnya di Kota Dobo secepatnya kembali, karena selama ini banyak keluhan warga tentang adanya guru yang meninggalkan tempat tugas berbulan-bulan," kata Plh Kadis Dikpora setempat, Ongky Gutanjala yang dihubungi dari Ambon, Jumat (18/10/2013).
Dobo merupakan pusat pemerintahan dan menjadi Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru yang memiliki sarana infrastruktur lebih baik seperti jalan, listrik, dan komunikasi.
Sedangkan kondisi geografis wilayah Aru yang terdiri dari pulau-pulau terpencil dan minim sarana angkutan laut, listrik maupun komunikasi membuat para guru di daerah-daerah ini selalu berlama-lama di Kota Dobo, ketika mereka datang untuk urusan kedinasan.
Misalnya di Penambulai yang merupakan salah satu pulau terdepan nusantara di Kepulauan Aru, para orang tua murid mengeluh karena guru SD sering meninggalkan tempat tugas berbulan-bulan bahkan bisa menahun.
Ongky Gutanjala mengatakan cara ini bertujuan untuk memaksimalkan proses belajar mengajar demi kemajuan dunia pendidikan di daerah itu sekaligus mencegah tingkat kemalasan guru yang berlama-lama di kota.
Untuk itu Disdikpora telah memasang pengumuman sebagai bentuk pemberitahuan resmi kepada mereka agar segera kembali ke tempat tugas, bila urusan kedinasannya sudah tuntas.
Bila kedapatan ada oknum guru atau kepala sekolah yang masih berdiam di kota akan diambil tindakan tegas sesuai PP 53 tahun 2009 perubahan PP 30 tentang disiplin pegawai negeri sipil.
"Kami juga akan fungsikan kembali unit pelaksana tugas finas (UPTD) guna melakukan pengawasan terhadap kinerja para guru pada tempat tugasnya, sebab yang berfungsi selama ini hanya dua UPTD sedangkan yang lainnya belum memiliki fasilitas pendukung memadai seperti rumah dinas dan perkantoran," katanya.
Disdikpora Aru juga akan membuat program pengadaan sepuluh unit ditambah sarana pendukung lainnya berupa tempat tinggal agar fungsi pengawasan terhadap guru makin dioptimalkan. (ant/bm 10)