Penebangan Ratusan Tanaman Coklat untuk Tambang Emas di Buru Tanpa Ganti Rugi

Ambon - Berita Maluku. Aksi penebangan ratusan tanaman coklat milik Mangatin Wael di Kecamatan Kaiely, Kabupaten Buru, Maluku untuk dijadikan lokasi penempatan mesin tromol pengolah material emas serta pendirian sejumlah kios tanpa diserta ganti rugi.

"Tindakan yang dilakukan Babinsa Kaiely, Serka AW bersama rekannya bernama Anjas sangat kami sesali karena 400 tanaman coklat yang ditebang bersama jenis tanaman lainnya ini sudah menghasilkan buah," kata Mangatin di Ambon, Jumat (27/9/2013).

Akibatnya Mangatin mengaku telah mengalami kerugian material yang cukup besar karena upaya pengembangan dan perawatan tanaman kakao dari masih anakan sampai sudah mulai menghasilkan buah ini dirusak secara sepihak tanpa ada ganti rugi.

Babinsa bersama rekannya Anjas membersihkan lokasi perkebunan coklat milik Mangatin secara sepihak untuk menempatkan mesin tromol dan kios-kios penjualan bahan kebutuhan pokok kepada ribuan penambang emas ilegal di Gunung Botak dan sekitarnya.

Mangatin mengatakan, selain kerugian material yang dialaminya saat ini akibat tidak ada ganti rugi tanaman, keberadaan mesin-mesin tromol pengolah matrial emas ini juga bakal membawa dampak buruk bagi lingkungan karena akan tercemar limbah mercury yang sangat berbahaya.

"Kita berharap ada kebijakan pemerintah daerah untuk membatasi penggalian dan pencarian emas sehingga orang tidak seenaknya menebangan tanaman kami yang menjadi sumber pendapatan keluarga," katanya.

Aktivitas penambangan emas di Gunung Botak kembali dibuka setelah Bupati Buru, Ramli Umasuggi melakukan pertemuan dengan para pemangku adat se-dataran Kaiely untuk memberikan persetujuan pembukaan lahan pekan lalu.

Namun Bupati Ramli juga meminta para penambang dan pemangkut adat ikut memperhatikan masalah lingkungan dan mencari lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk untuk penempatan mesin-mesin tromol dan tong pengolah material emas. (ant/bm 10)