Mau Jadi Kota Modern, Ambon Harus Miliki Terminal Canggih | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Mau Jadi Kota Modern, Ambon Harus Miliki Terminal Canggih

Ambon – Berita Maluku. Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi Maluku, sudah saatnya dijadikan sebagai kota modern, hal itu dikatakan Karel Albert Ralahalu ketika memberikan sambutannya pada perayaan HUT kota Ambon ke 438.

Harapan Ralahalu diakhir masa jabatannya sebagai gubernur Maluku itu jangan dipolitisir “ada maunya”. Namun harapan itu harus direspons baik oleh masyarakat maupun pemerintah Kota Ambon, agar kelak Ambon sebagai salah satu kota tertua di Indonesia ini benar-benar bisa maju pesat, terutama dalam segi penataan kota dan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satu penataan dan pelayanan kepada masyarakat yang sangat penting di kota ini,  adalah penataan dan pelayanan di terminal Mardika Ambon yang terkenal rawan masalah maupun rawan macet.

“Terminal harus dibuat canggih, itu pertanda ada kemauan Pemkot untuk menjadikan kota Ambon sebagai kota modern,” kata Kepala Terminal Mardika – Batumerah Ambon, Kace Laturiu, Selasa (10/9/2013).

Laturiu mengharapkan agar pemerintah Kota Ambon dapat menjadikan terminal Mardika sebagai salah satu terminal yang canggih dan modern di kota Ambon dengan dilengkapi system komputerisasi maupun CCTV untuk penataan dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat di terminal Mardika.

Menurutnya, di terminal Mardika selama ini sering timbul banyak permasalahan terutama soal penagihan retribusi trayek Angkot.

“Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari terminal ditargetkan sebesar Rp 3 Milyar per tahun. Saya harapkan ada system yang canggih yang dapat mengontrol penagihan retribusi, karena selama ini penagihan retribusi dilakukan secara manual, artinya selama ini retribusi yang ditagih oleh petugas sulit untuk dikontrol. Kalau dengan adanya system komputerisasi, saya rasa akan lebih mudah dipertanggungjawabkan melalui rekapitulasi (data yang akurat), agar target PAD bisa tercapai,” urainya.

Laturiu menambahkan, selain komputerisasi, CCTV juga bisa digunakan untuk mengontrol aktivitas di terminal Mardika, karena selama ini sering timbul aksi kriminalitas.

Menurutnya, hiruk-pikuk kendaraan maupun warga yang masuk keluar terminal sangat tinggi menjadi penyebab kemacetan, karena letak terminal sangat berdekatan dengan pasar.

“Dengan CCTV, kami dapat mengontrol setiap masalah yang timbul di terminal akibat aksi kriminalitas, maupun setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna terminal. Kami juga dapat dengan mudah mengontrol penyebab kesemrawutan akibat kemacetan, sehingga dapat dicari solusi penaganannya,” jelasnya.

Dirinya juga mengusulkan, agar terminal yang letaknya di kawasan Mardika – Batu Merah itu diberikan status atau nama yang jelas dan dipasang menggunakan baliho.

“Selama ini orang mengenal terminal ini sebagai terminal Mardika, karena memang berada di kawasan Mardika, namun status terminal itu jelas belum dipasang,” bebernya.

Dijelaskan, Terminal Mardika saat ini terdapat sebanyak 62 trayek, baik Angkutan Kota (Angkot) maupun Unit Kota Dalam Provinsi (UPTD) yang ditempatkan di 3 blok, namun ada juga trayek yang tidak memiliki terminal karena kapasitas tampung penuh, seperti trayek Batu Merah – STAIN  dan Kebun Cengkih.

“Trayek Batu Merah, STAIN maupun kebun Cengkih, memang tidak punya terminal, mereka datang langsung pergi,” jelasnya.

Laturiu mengharapkan, dengan kecanggihan itu diharapkan tidak lagi terjadi kemacetan baik di pintu mauk dan pintu keluar terminal, sehingga tidak lagi berdampak kepada arus lalulintas terutama di kawasan Mardika yang terkenal rawan macet. (bm 10)
Perhubungan 8170418192666805872
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks