Gubernur dan Wagub Maluku, Mohon Pamit Dari Umat Kristiani | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Gubernur dan Wagub Maluku, Mohon Pamit Dari Umat Kristiani

Ambon - Berita Maluku. Gubernur Karel Albert Ralahalu dan Wakil Gubernur Said Assagaff memohon pamit dari seluruh umat Kristiani di provinsi Maluku berkaitan berakhirnya masa tugas mereka sebagai Kepala Daerah Maluku periode 2008-2013 tanggal 15 September 2013.

"Saya bersama Pak Said Assagaff mohon pamit dari seluruh pimpinan dan jajaran Gereja Protestan Maluku, Keuskupan Amboina serta seluruh umat Kristen Protestan dan Katolik yang telah mendukung kami selama lima tahun kepemimpinan dan akan berakhir hari ini (Minggu)," kata Gubernur Karel Ralahalu saat menghadiri Syukuran HUT ke-87 Gereja Protestan Maluku (GPM) di Ambon, Minggu (15/9/2013).

Karel yang hadir bersama Said Assagaff memuji peran umat Kristiani baik Protestan maupun Katolik sangat besar di masa kepemimpinan mereka selama lima tahun terakhir, terutama dalam mewujudkan keamanan yang paripurna di Maluku.

Menurut Karel, kepemimpinannya bersama Said tidak hanya lima tahun tetapi 10 tahun, karena lima tahun pertama sebagai Gubernur berpasangan dengan almarhum Mohammad Abdullah Latuconsina periode 2003-2008, Sad Assgaff saat itu memegang jabatan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa peran umat Kristiani baik Protestan maupun Katolik di Maluku sangatlah besar semasa kepemimpinan saya bersama Said Assagaff, terutama unsur pimpinan Sinode GPM maupun Keuskupan Amboina," ujarnya.

Gubernur Karel Ralahalu malah mengakui banyak mendapatkan kritikan "pedas" tetapi bernilai konstruktif dari Ketua Sinode GPM Pendeta John Ruhulesin maupun Uskup Diosis Amboina Mgr. P.C Mandagie.

"Tetapi semua kritikan yang disampaikan sangatlah konstruktif serta menjadi pendorong dan semangat bagi kami berdua untuk bekerja keras membangun Maluku yang aman, damai dan makmur hingga akhir masa kepemimpinan kami. Karena itu sudah sepatutnya kami menyampaikan terima kasih yang tulus kepada pimpinan Sinode GPM, Keuskupan Amboina serta seluruh umat Kristiani atas segara dukungan yang diberikan selama ini," tandasnya.

Karel Ralahalu dan Said Assagaff juga memohon pamit dan menyampaikan terima kasih yang sama atas seluruh dukungan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku, Parisada Hindu Dharma, pimpinan Walubi serta seluruh umat beragama di provinsi "seribu pulau" tersebut.

"Peran tokoh agama dan seluruh umat sangatlah besar dalam pembangunan di Maluku, terutama membangun karakter masyarakat untuk memiliki pola hidup saling menghargai serta saling percaya dalam meuwjudkan perdamaian yang hakiki di Maluku serta kehidupan yang rukun dan harmonis sebagai sesama saudara," katanya.

Karel dan Said berharap persaudaraan sejati yang tercipta di tengah-tengah masyarakat dan dibingkai budaya leluhur "Pela-Gandong" hendaknya terus ditingkatkan sebagai falsafah hidup orang basudara (bersaudara) di Maluku, sekaligus menjadi contoh bagi program kerja perdamaian di tanah air maupun di dunia.

"Sebetulnya banyak peneliti di tanah air maupun asing pesimis bahwa konflik yang terjadi di Maluku dapat diakhiri. Tetapi semua prediksi tersebut keliru dan kita mampu membuktikan bahwa masyarakat Maluku dapat bersatu dan hidup rukun seperti sediakala. Ini bukti peradaban persaudaraan di Maluku sudah mengakar. Semua ini karena kerja keras berbagai komponen masyarakat, terutama pimpinan dan umat beragama mewujudkan harmonisasi kehidupan dalam kemajemukan," tandas Karel Ralahalu.

Keduanya juga memohon maaf atas berbagai kesalahan dan kehilafan selama melaksanakan tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periode 2008-2013, sekaligus menitipkan kondisi keamanan semakin kondusif untuk dipelihara dan ditingkatkan, begitu pun berbagai program pembangunan yang sudah diletakkan tetapi belum sempat diselesaikan, agar dapat dilaksanakan oleh pimpinan Maluku lima tahun mendatang. (ant/bm 10)
Peristiwa 154376477401506262
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks