Wali Kota Ambon Minta, Dinas Terkait Tangani Seluruh Korban Banjir
http://www.beritamalukuonline.com/2013/07/wali-kota-ambon-minta-dinas-terkait.html
AMBON - BERITA MALUKU. Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengharapkan seluruh korban bencana bannjir dan tanah longsor tertangani secara baik segala kebutuhannya.
"Saya minta instansi terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan untuk segera menyalurkan bantuan tanggap darurat dan memperhatikan kebutuhan pengungsi dan warga korban bencana," katanya usai meninjau lokasi banjir dan tanah longsor di Ambon, Selasa 30 Juli 2013.
Menurut dia, Pemerintah Kota Ambon telah menyaluran bantuan tanggap darurat berupa makanan siap saji kepada warga yang terkena bencana di lima kecamatan di kota Ambon.
"Dinsos harus memberikan perhatian berupa tanggap darurat sejak siang hari hingga malam serta makanan sahur bagi warga yang menjalankan ibadah puasa," katanya.
Selain itu, kata Richard, korban yang meninggal dunia juga harus menjadi perhatian untuk pemberian santunan sehingga keluarga tidak terbebani masalah pembiayaan.
"Saya berharap keluarga segera dihubungi agar keluarga tidak terbebani biaya pemakaman dan lainnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, perwakilan BNPB, Harmensyah, telah mengisyaratkan Pemkot untuk segera mengambil langkah menanggulangi korban bencana Ambon.
"Pihak BNPB mengisyaratkan kami untuk mengambil kebijakan proporsional tetapi dapat dipertanggung jawabkan demi kepentingan warga yang terkena bencana alam," kata Richard.
Diakuinya, BPBD Ambon juga diharapkan segera mengirimkan surat pernyataan tanggap darurat kepada BNPB.
"Surat pernyataan tanggap darurat harus segera dikirmkan agar diketahui waktu penyaluran bantuan tanggap darurat bencana Ambon," tandasnya.
Richard menambahkan, bencana yang terjadi beberapa bulan terakhir di Ambon menjadi perhatian Pemkot untuk melakukan penanganan bekerja sama dengan Pemerintah provinsi Maluku.
Warga kota, kata Richard juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan sampah di saluran air .
"Yang terpenting saat ini sebagai umat beragama kita bersama berdoa untuk keselamatan warga kota yang tinggal di lereng bukit maupun tepi sungai, agar tidak terkena bencana alam," ujarnya.
Mneurut BNPB, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Ambon telah mencapai delapan orang. (ant/bm 10)
"Saya minta instansi terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan untuk segera menyalurkan bantuan tanggap darurat dan memperhatikan kebutuhan pengungsi dan warga korban bencana," katanya usai meninjau lokasi banjir dan tanah longsor di Ambon, Selasa 30 Juli 2013.
Menurut dia, Pemerintah Kota Ambon telah menyaluran bantuan tanggap darurat berupa makanan siap saji kepada warga yang terkena bencana di lima kecamatan di kota Ambon.
"Dinsos harus memberikan perhatian berupa tanggap darurat sejak siang hari hingga malam serta makanan sahur bagi warga yang menjalankan ibadah puasa," katanya.
Selain itu, kata Richard, korban yang meninggal dunia juga harus menjadi perhatian untuk pemberian santunan sehingga keluarga tidak terbebani masalah pembiayaan.
"Saya berharap keluarga segera dihubungi agar keluarga tidak terbebani biaya pemakaman dan lainnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, perwakilan BNPB, Harmensyah, telah mengisyaratkan Pemkot untuk segera mengambil langkah menanggulangi korban bencana Ambon.
"Pihak BNPB mengisyaratkan kami untuk mengambil kebijakan proporsional tetapi dapat dipertanggung jawabkan demi kepentingan warga yang terkena bencana alam," kata Richard.
Diakuinya, BPBD Ambon juga diharapkan segera mengirimkan surat pernyataan tanggap darurat kepada BNPB.
"Surat pernyataan tanggap darurat harus segera dikirmkan agar diketahui waktu penyaluran bantuan tanggap darurat bencana Ambon," tandasnya.
Richard menambahkan, bencana yang terjadi beberapa bulan terakhir di Ambon menjadi perhatian Pemkot untuk melakukan penanganan bekerja sama dengan Pemerintah provinsi Maluku.
Warga kota, kata Richard juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan sampah di saluran air .
"Yang terpenting saat ini sebagai umat beragama kita bersama berdoa untuk keselamatan warga kota yang tinggal di lereng bukit maupun tepi sungai, agar tidak terkena bencana alam," ujarnya.
Mneurut BNPB, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Ambon telah mencapai delapan orang. (ant/bm 10)