Tiap Tahun Penerimaan Taruna Akpol Maluku Hanya 1-2 Orang

DPRD dan DPR Asal Maluku Mandul Bervokal

AMBON - BERITA MALUKU. Dibanding Papua, setiap tahun jumlah taruna Akademi Militer maupun Akademi Kepolisian asal Maluku hanya bisa dihitung dengan jari. Sudah begitu, ketika sampai di Jakarta, jumlah yang kecil itu diperkecil lagi menjadi satu atau dua orang. Mirisnya, dari satu atau dua orang itu tak jarang bukan pemuda bermarga asli Maluku, tapi justru yang didatangkan dari luar.

Ironisnya, di tengah skenario pembunuhan karakter orang Maluku, 45 wakil rakyat di Karang Panjang, 4 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI, hanya diam dan mandul bervokal. Para wakil rakyat hanya pikir diri sendiri dan lupa memperjuangkan kepentingan daerah ini di pusat.

’’Setiap tahun putra/putri Maluku sangat sulit menjadi taruna Akademi Kepolisian. Berbeda dengan Papua. Karena itu, masyarakat Maluku perlu berjuang agar ada kriteria khusus soal calon Taruna Akpol seperti di Papua, di mana syaratnya harus WNI asal Papua yang dibuktikan dengan marganya, sehingga ke depan ada perwira-perwira Polisi asal Maluku,’’ ungkap elemen pemuda asal Maluku Anos Jermias, Sabtu, 6 Juli 2013 kemarin.

Menurut Anos, kalau orang Maluku hanya bisa menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat Tamtama dan Bintara, dikhawatirkan ke depannya tak ada lagi perwira polisi asal Maluku. ’’Harusnya DPRD Maluku melihat hal ini, sehingga ada perubahan kuota taruna Akpol asal Maluku,’’ ingatnya. (bm 01)