Sempat Alami Kendala, Pelabuhan Dermaga Dobo Akan Kembali Beroperasi
http://www.beritamalukuonline.com/2013/07/sempat-alami-kendala-pelabuhan-dermaga.html
AMBON - BERITA MALUKU. Walau sempat mengalami kendala akibat pendangkalan, namun Dermaga Penyeberangan Dobo, Kepulauan Aru, Maluku akan segera beroperasi untuk melayani angkutan penyeberangan lintas Tual - Dobo - Benjina.
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dishub Maluku, Andre Widyakusuma Rabu 17 Juli 2013 menjelaskan, sebelumnya pelabuhan itu pernah beroperasi pada tahun 1998 dengan melayani rute Tual - Dobo - Benjina, namun untuk lebih meningkatkan pelayanan operasionalnya, maka pihaknya memandang perlu meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan dengan membangun dermaga penyeberangan Dobo yang baru.
Karena itu menurutnya, Dermaga penyeberangan Dobo dibangun dalam enam tahap dimulai sejak tahun 2004 dan baru selesai pada 2009 lalu dengan anggaran sebesar Rp 30.715.334.000.
Dermaga tersebut telah dilakukan uji coba sandar menggunakan KMP. Lobster yang dihadiri, Tim Direktorat LLASDP Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Tim Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Tim Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Aru yang mengoperasikan dermaga tersebut dan Tim PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Tual, namun KMP. Lobster hanya beroperasi selama enam bulan saja akibat adanya pendangkalan.
"Setelah melayani kira-kira enam bulan, PT. ASDP Indonesia Ferry melalui Nahkoda baru KMP. Lobster melayangkan surat bahwa KMP. Lobster tidak sandar di pelabuhan penyeberangan Dobo akibat adanya pendangkalan. Dan untuk menjawab atau membuktikan kondisi terebut, diperlukan adanya studi kelayakan untuk menentukan benar tidaknya ada pendangkalan serta menentukan langkah apa yang harus diambil," jelas Andre.
Menurutnya, pada tahun 2012 telah dilakukan studi kelayakan, karena itu pihaknya telah mengusulkan untuk dilakukan pengerukan pada pelabuhan penyeberangan Dobo yang akan dimulai pada tahun 2014 nanti.
Andre menjelaskan, setelah empat tahun dermaga penyeberangan Dobo selesai dikerjakan, kondisi dermaga secara keseluruhan masih tampak bagus, memang terdapat beberapa kerusakan yang terjadi seperti pada talud dermaga.
"Hal ini terjadi karena badan talud digunakan oleh masyarakat sekitar menjadi akses dari perahu menuju ke darat, ditambah masyarakat yang selalu meletakan jangkar perahunya dengan cara melemparkan pada dinding talud sehingga membuat kerusakan. Juga pada saat musim ombak, talud dermaga dijadikan tempat berlindung bagi perahu-perahu rakyat yang ada," bebernya.
Pihaknya berharap, dermaga penyeberangan Dobo dapat segera beroperasi dan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat Kepulauan Aru serta diharapkan juga dukungan masyarakat untuk menjaga aset tersebut agar dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran bersama. (bm 10)
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dishub Maluku, Andre Widyakusuma Rabu 17 Juli 2013 menjelaskan, sebelumnya pelabuhan itu pernah beroperasi pada tahun 1998 dengan melayani rute Tual - Dobo - Benjina, namun untuk lebih meningkatkan pelayanan operasionalnya, maka pihaknya memandang perlu meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan dengan membangun dermaga penyeberangan Dobo yang baru.
Karena itu menurutnya, Dermaga penyeberangan Dobo dibangun dalam enam tahap dimulai sejak tahun 2004 dan baru selesai pada 2009 lalu dengan anggaran sebesar Rp 30.715.334.000.
Dermaga tersebut telah dilakukan uji coba sandar menggunakan KMP. Lobster yang dihadiri, Tim Direktorat LLASDP Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Tim Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Tim Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Aru yang mengoperasikan dermaga tersebut dan Tim PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Tual, namun KMP. Lobster hanya beroperasi selama enam bulan saja akibat adanya pendangkalan.
"Setelah melayani kira-kira enam bulan, PT. ASDP Indonesia Ferry melalui Nahkoda baru KMP. Lobster melayangkan surat bahwa KMP. Lobster tidak sandar di pelabuhan penyeberangan Dobo akibat adanya pendangkalan. Dan untuk menjawab atau membuktikan kondisi terebut, diperlukan adanya studi kelayakan untuk menentukan benar tidaknya ada pendangkalan serta menentukan langkah apa yang harus diambil," jelas Andre.
Menurutnya, pada tahun 2012 telah dilakukan studi kelayakan, karena itu pihaknya telah mengusulkan untuk dilakukan pengerukan pada pelabuhan penyeberangan Dobo yang akan dimulai pada tahun 2014 nanti.
Andre menjelaskan, setelah empat tahun dermaga penyeberangan Dobo selesai dikerjakan, kondisi dermaga secara keseluruhan masih tampak bagus, memang terdapat beberapa kerusakan yang terjadi seperti pada talud dermaga.
"Hal ini terjadi karena badan talud digunakan oleh masyarakat sekitar menjadi akses dari perahu menuju ke darat, ditambah masyarakat yang selalu meletakan jangkar perahunya dengan cara melemparkan pada dinding talud sehingga membuat kerusakan. Juga pada saat musim ombak, talud dermaga dijadikan tempat berlindung bagi perahu-perahu rakyat yang ada," bebernya.
Pihaknya berharap, dermaga penyeberangan Dobo dapat segera beroperasi dan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat Kepulauan Aru serta diharapkan juga dukungan masyarakat untuk menjaga aset tersebut agar dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran bersama. (bm 10)