DPRD Maluku Tinjau Jebol Waduk Wai Ela Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2013/07/dprd-maluku-tinjau-jebolnya-natural.html
AMBON - BERITA MALUKU. Setelah mendapat kabar jebolnya Waduk Wai Ela, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) pada Kamis 25 Juli 2013, sekitar pkl 12.00 WIT, DPRD Maluku dipimpin ketuanya, Fatani Sohilauw dan Ketua Komisi C DPRD Everd Kermite langsung menuju lokasi peristiwa.
Everd Kermite kepada wartawan sebelum meninjau lokasi natural Waduk Wai Ela mengatakan, pihaknya turut prihatin dengan kejadian tersebut.
"Kami sangat prihatin dengan keadaan jebolnya Waduk Wai Ela. Kita harapkan tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu," Ujarnya.
Sementara itu, informasi yang diperoleh, dari Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Zulkifli Wakano, via selular, Pkl 13.30 WIT, mengatakan Wai Ela jebol sekitar pkl 12.00 WIT. Air bah dari waduk Wai Ela mengarah ke pemukiman warga di Desa Ureng.
"Kami sudah memperingatkan warga 3 hari sebelumnya untuk mengungsi. Sebab debit air danau terus naik. Dan Kekhawatiran itu sekarang terbukti, Wai Ela jebol," kata Wakano.
Menurutnya, pihaknya saat ini dibantu polisi dan TNI untuk melakukan evakuasi. Sementara Data-data kerugian atau korban, belum dihitung.
"Kami dibantu polisi dan TNI masih melakukan evakuasi. Data-data kerugian atau korban, belum bisa dihitung," katanya.
Waduk yang terbentuk akibat longsoran bukit gunung Ulakhatu pada 13 Juli 2013 itu tidak mampu menahan debit air akibat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama beberapa hari terakhir ini.
Saat jebol, warga sempat panik dan berlarian ke kawasan yang telah disiapkan sebagai daerah aman bila waduk jebol karena diinformasikan air masuk ke spillway.
Daerah telah disiapkan adalah di kawasan Kapaha, Patoi dan Walaha dengan papan petunjuk penyelamatan dipajang di setiap sudut desa Negeri Lima.
Kekhawatiran jebolnya waduk itu intensif dipantau Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu yang sejak Rabu (24/7) malam.
Gubernur saat itu didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku, Mohammad Marasabessy, Kepala Dinas PU, Ismael Usemahu dan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Kifly Wakanno dan Kadis Sosial, Polly Kastanya mendadak kembali meninjau waduk itu pada Kamis (25/7) subuh.
Pada peristiwa itu, sejumlah fasilitas seperti Puskesmas, sekolah dan jembatan ke desa Ureng, pulau Ambon hancur bersama ratusan unit rumah warga.
"Kami melalui koordinasi dengan Dinas Sosial Maluku dan BPBD Maluku Tengah telah memasok bantuan tanggap darurat, terutama makanan untuk 1.027 kepala keluarga (KK) atau 5.227 jiwa," kata Wakano.
Fasilitas dibangun di Dusun Latang antara lain 13 tenda, baik kapasitas besar maupun kecil, mobil SAR, truk serba guna, PMI, ambulans, air minuam maupun dapur telah disiagakan.
Personil siaga dari BPBD, baik Pemprov Maluku maupun Pemkab Maluku Tengah, PMI, SAR, Dinsos dan kelompok siaga bencana masyarakat Negeri Lima juga siap di Posko. (bm 10)
Everd Kermite kepada wartawan sebelum meninjau lokasi natural Waduk Wai Ela mengatakan, pihaknya turut prihatin dengan kejadian tersebut.
"Kami sangat prihatin dengan keadaan jebolnya Waduk Wai Ela. Kita harapkan tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu," Ujarnya.
Sementara itu, informasi yang diperoleh, dari Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Zulkifli Wakano, via selular, Pkl 13.30 WIT, mengatakan Wai Ela jebol sekitar pkl 12.00 WIT. Air bah dari waduk Wai Ela mengarah ke pemukiman warga di Desa Ureng.
"Kami sudah memperingatkan warga 3 hari sebelumnya untuk mengungsi. Sebab debit air danau terus naik. Dan Kekhawatiran itu sekarang terbukti, Wai Ela jebol," kata Wakano.
Menurutnya, pihaknya saat ini dibantu polisi dan TNI untuk melakukan evakuasi. Sementara Data-data kerugian atau korban, belum dihitung.
"Kami dibantu polisi dan TNI masih melakukan evakuasi. Data-data kerugian atau korban, belum bisa dihitung," katanya.
Waduk yang terbentuk akibat longsoran bukit gunung Ulakhatu pada 13 Juli 2013 itu tidak mampu menahan debit air akibat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama beberapa hari terakhir ini.
Saat jebol, warga sempat panik dan berlarian ke kawasan yang telah disiapkan sebagai daerah aman bila waduk jebol karena diinformasikan air masuk ke spillway.
Daerah telah disiapkan adalah di kawasan Kapaha, Patoi dan Walaha dengan papan petunjuk penyelamatan dipajang di setiap sudut desa Negeri Lima.
Kekhawatiran jebolnya waduk itu intensif dipantau Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu yang sejak Rabu (24/7) malam.
Gubernur saat itu didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku, Mohammad Marasabessy, Kepala Dinas PU, Ismael Usemahu dan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Kifly Wakanno dan Kadis Sosial, Polly Kastanya mendadak kembali meninjau waduk itu pada Kamis (25/7) subuh.
Pada peristiwa itu, sejumlah fasilitas seperti Puskesmas, sekolah dan jembatan ke desa Ureng, pulau Ambon hancur bersama ratusan unit rumah warga.
"Kami melalui koordinasi dengan Dinas Sosial Maluku dan BPBD Maluku Tengah telah memasok bantuan tanggap darurat, terutama makanan untuk 1.027 kepala keluarga (KK) atau 5.227 jiwa," kata Wakano.
Fasilitas dibangun di Dusun Latang antara lain 13 tenda, baik kapasitas besar maupun kecil, mobil SAR, truk serba guna, PMI, ambulans, air minuam maupun dapur telah disiagakan.
Personil siaga dari BPBD, baik Pemprov Maluku maupun Pemkab Maluku Tengah, PMI, SAR, Dinsos dan kelompok siaga bencana masyarakat Negeri Lima juga siap di Posko. (bm 10)