Gunakan Anggaran Multi Year: Pembangunan Bandara Lorulung MTB Belum Rampung
http://www.beritamalukuonline.com/2013/05/gunakan-anggaran-multi-year-pembangunan.html
AMBON – BERITA MALUKU. Pembangunan Bandara Lorulung di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) sampai saat ini belum rampung keseluruhan karena menggunakan anggaran dari pemerintah pusat secara tahun jamak atau multi year.
"Dari hasil pengawasan yang kami lakukan, untuk pembangunan landasan pacu (run way) bandara sekitar 1.700 meter panjangnya serta fasilitas pendukung lainnya masih dalam proses pengerjaan," kata Wakil ketua komisi C DPRD Maluku, Ampy Malioy di Ambon, Kamis.
Pengerjaan lanjutan konstruksi landasan pacu tahap IV dengan flexibel paverment serta lapisan ATB dan ACSC setebal 5 Cm seluas 7.500 M2.
Besaran nilai kontrak kerja untuk proyek tersebut mencapai Rp21,816 miliar dan sudah terealisasi Rp4,232 miliar.
Sarana fisik pendukung lainnya di bandara tersebut seperti ruang tunggu, ruang genzet dan pos satuan pengaman juga masih dalam proses pengerjaan.
Ampy mengatakan, posisi Bandara Lorulung strategis bagi dunia penerbangan karena lokasinya yang terbuka dan sangat luas, tidak terhalang bukit atau gunung serta bisa didarati pesawat berbadan lebar sebab landasan pacunya cukup panjang.
Masyarakat Kabupaten MTB saat ini masih dilayani dua perusahaan jasa penerbangan yang mengoperasikan pesawat jenis cassa dan masih mendarat di lapangan terbang Saumlaki.
"Bila pengerjaan proyek pembangunan Bandara Lorulung sudah rampung dan dioperasikan, kemungkinan masih ada perusahaan jasa penerbangan lain yang masuk melayani rute tersebut dan bisa saja mengoperasikan pesawat terbang yang ukurannya lebih ebsar dari cassa," katanya.
Apalagi dalam beberapa tahun ke depan, perusahan migas PT. INPEX akan beroperasi di Blok Migas Masela, sehingga aktivitas perhubungan udara maupun laut ke Saumlaki menjadi perhatian serius pemerintah untuk dikembangkan. (ant/bm 10)
"Dari hasil pengawasan yang kami lakukan, untuk pembangunan landasan pacu (run way) bandara sekitar 1.700 meter panjangnya serta fasilitas pendukung lainnya masih dalam proses pengerjaan," kata Wakil ketua komisi C DPRD Maluku, Ampy Malioy di Ambon, Kamis.
Pengerjaan lanjutan konstruksi landasan pacu tahap IV dengan flexibel paverment serta lapisan ATB dan ACSC setebal 5 Cm seluas 7.500 M2.
Besaran nilai kontrak kerja untuk proyek tersebut mencapai Rp21,816 miliar dan sudah terealisasi Rp4,232 miliar.
Sarana fisik pendukung lainnya di bandara tersebut seperti ruang tunggu, ruang genzet dan pos satuan pengaman juga masih dalam proses pengerjaan.
Ampy mengatakan, posisi Bandara Lorulung strategis bagi dunia penerbangan karena lokasinya yang terbuka dan sangat luas, tidak terhalang bukit atau gunung serta bisa didarati pesawat berbadan lebar sebab landasan pacunya cukup panjang.
Masyarakat Kabupaten MTB saat ini masih dilayani dua perusahaan jasa penerbangan yang mengoperasikan pesawat jenis cassa dan masih mendarat di lapangan terbang Saumlaki.
"Bila pengerjaan proyek pembangunan Bandara Lorulung sudah rampung dan dioperasikan, kemungkinan masih ada perusahaan jasa penerbangan lain yang masuk melayani rute tersebut dan bisa saja mengoperasikan pesawat terbang yang ukurannya lebih ebsar dari cassa," katanya.
Apalagi dalam beberapa tahun ke depan, perusahan migas PT. INPEX akan beroperasi di Blok Migas Masela, sehingga aktivitas perhubungan udara maupun laut ke Saumlaki menjadi perhatian serius pemerintah untuk dikembangkan. (ant/bm 10)