Bentrok Antar Pemuda di Batugantung dan Ganemo Masih Berlanjut
http://www.beritamalukuonline.com/2013/04/bentrok-antar-pemuda-di-batugantung-dan.html
AMBON – BERITA MALUKU. Ratusan pemuda di kawasan Batugantung Dalam dan Kampung Ganemo, Kota Ambon, Senin (29/4) malam masih terlibat bentrok secara terbuka sehingga menyebabkan sejumlah warga luka-luka akibat terkena lemparan batu.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease yang turun langsung ke lokasi kejadian mengatakan, sejumlah personel polisi dan TNI-AD dikerahkan untuk menghalau massa agar bentrokan ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau kerusakan harta benda.
"Pemicu bentrokan yang kembali terjadi sekitar pukul 22.30 WIT ini belum diketahui karena polisi masih melakukan penyelidikan, namun ada dugaan kuat persoalan ini merupakan lanjutan dari bentrok Jumat (26/4) dan Sabtu (27/4) kemarin," katanya.
Aparat keamanan terpaksa melepaskan gas air mata dan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa yang bentrok menggunakan batu, senjata tajam dan bahan peledak.
Pertikaian antarpemuda dua kampung bertetangga ini sebenarnya sudah berulang kali terjadi, seperti peristiwa bentrokan akhir Juni dan pekan kedua Bulan Agustus 2011 lalu.
Polres Ambon saat itu sudah menahan sejumlah tersangka pelaku yang diduga sebagai pemicu bentrokan, namun masalah ini kembali muncul sejak pekan lalu.
Kasat Reskrim Polres Ambon dan PP Lease, AKP Agung Tribawanto mengatakan, untuk insiden Jumat (26/4) dinihari lalu dipicu aksi penikaman terhadap Ny. M. Polhaupessy oleh orang tak dikenal dan berlanjut dengan bentrokan warga yang menggunakan batu, senjata tajam, senapan angin dan bahan peledak.
Salah satu anggota DPRD Kota Ambon, Dominggus Muriani pernah meminta aparat kepolisian mendirikan sebuah pos pengamanan di kawasan tersebut karena seringnya terjadi perkelahian antarpemuda yang berujung bentrokan.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease yang turun langsung ke lokasi kejadian mengatakan, sejumlah personel polisi dan TNI-AD dikerahkan untuk menghalau massa agar bentrokan ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau kerusakan harta benda.
"Pemicu bentrokan yang kembali terjadi sekitar pukul 22.30 WIT ini belum diketahui karena polisi masih melakukan penyelidikan, namun ada dugaan kuat persoalan ini merupakan lanjutan dari bentrok Jumat (26/4) dan Sabtu (27/4) kemarin," katanya.
Aparat keamanan terpaksa melepaskan gas air mata dan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa yang bentrok menggunakan batu, senjata tajam dan bahan peledak.
Pertikaian antarpemuda dua kampung bertetangga ini sebenarnya sudah berulang kali terjadi, seperti peristiwa bentrokan akhir Juni dan pekan kedua Bulan Agustus 2011 lalu.
Polres Ambon saat itu sudah menahan sejumlah tersangka pelaku yang diduga sebagai pemicu bentrokan, namun masalah ini kembali muncul sejak pekan lalu.
Kasat Reskrim Polres Ambon dan PP Lease, AKP Agung Tribawanto mengatakan, untuk insiden Jumat (26/4) dinihari lalu dipicu aksi penikaman terhadap Ny. M. Polhaupessy oleh orang tak dikenal dan berlanjut dengan bentrokan warga yang menggunakan batu, senjata tajam, senapan angin dan bahan peledak.
Salah satu anggota DPRD Kota Ambon, Dominggus Muriani pernah meminta aparat kepolisian mendirikan sebuah pos pengamanan di kawasan tersebut karena seringnya terjadi perkelahian antarpemuda yang berujung bentrokan.