Utamakan Keamanan: HUT Pattimura Dialihkan Ke Saparua
http://www.beritamalukuonline.com/2013/03/utamakan-keamanan-hut-pattimura.html
AMBON – BERITA MALUKU. Mencegah terjadinya insiden konflik di Kota Ambon, Walikota Ambon, Richard Lohenapessy mengatakan perayaan HUT Pattimura tahun 2013 akan dialihkan ke Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
"Pemerintah Kota Ambon telah berinisiatif untuk perayaan HUT Pattimura yang sedianya akan berlangsung pada tanggal 15 Mei 2013 mendatang, akan dialihkan ke Pulau Saparua, mengingat konflik kemarin yang terjadi di Kota Ambon," ujar Walikota saat menerima kunjungan Komisi A DPRD Maluku, belum lama ini.
Dia mengatakan, pengalihan lokasi perayaan tersebut akan dikoordinasikan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dalam hal ini Gubernur Maluku K.A Ralahalu untuk meminta persetujuannya.
"Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan koordinasi dengan pa gubernur untuk meminta persetujuan pemindahan lokasi perayaan HUT Pattimura tahun ini," katanya.
Louhenapessy juga menambahkan, pengalihan lokasi tersebut tidak mengurangi hakekat nilai-nilai sejarahnya. "Kita jamin, terkait pemindahan lokasinya tidak akan mengurangi nilai dan hakekat dari pelaksanaan acara tersebut," tambahnya.
Untuk diketahui kericuhan mewarnai pawai obor dalam rangka memperingati hari Pahlawan Nasional Pattimura ke 193, Selasa 15 Mei 2012 lalu dimana puluhan orang yang mengirab obor Pattimura dihadang lemparan batu di Jalan Tulukabessy, Mardika Ambon.
Kirab obor yang mengambil start dari Desa Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, dan selanjutnya dibawa menuju Patung Pattimura, yang berlokasi di Lapangan Merdeka Ambon, Jl Pattimura itu, belum sampai ke tempat tujuan, rombongan pawai obor mendapat serangan dari kelompok yang tidak dikenal di sekitar Jalan Tulukabessy. Hujan batu tak terhindarkan. Sekitar lima rumah warga terbakar. 11 Kendaraan motor terbakar dan puluhan orang terluka. Warga terluka kemudian dilarikan ke sejumlah rumah sakit di kota Ambon.
Bentrokan saat itu pecah sekitar pukul 05.30 WIT. Aparat keamanan yang mendampingi pawai tidak bisa berbuat banyak, karena jumlah personel yang tidak seimbang. Bukan hanya lemparan batu, tapi warga yang luka juga terkena serpihan bom rakitan.
Bentrokan itu mereda satu jam kemudian setelah puluhan personel Brimob, Satgas Yonif 131, dan Kodam Denzipur mengamankan lokasi. (BM 14)
"Pemerintah Kota Ambon telah berinisiatif untuk perayaan HUT Pattimura yang sedianya akan berlangsung pada tanggal 15 Mei 2013 mendatang, akan dialihkan ke Pulau Saparua, mengingat konflik kemarin yang terjadi di Kota Ambon," ujar Walikota saat menerima kunjungan Komisi A DPRD Maluku, belum lama ini.
Dia mengatakan, pengalihan lokasi perayaan tersebut akan dikoordinasikan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dalam hal ini Gubernur Maluku K.A Ralahalu untuk meminta persetujuannya.
"Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan koordinasi dengan pa gubernur untuk meminta persetujuan pemindahan lokasi perayaan HUT Pattimura tahun ini," katanya.
Louhenapessy juga menambahkan, pengalihan lokasi tersebut tidak mengurangi hakekat nilai-nilai sejarahnya. "Kita jamin, terkait pemindahan lokasinya tidak akan mengurangi nilai dan hakekat dari pelaksanaan acara tersebut," tambahnya.
Untuk diketahui kericuhan mewarnai pawai obor dalam rangka memperingati hari Pahlawan Nasional Pattimura ke 193, Selasa 15 Mei 2012 lalu dimana puluhan orang yang mengirab obor Pattimura dihadang lemparan batu di Jalan Tulukabessy, Mardika Ambon.
Kirab obor yang mengambil start dari Desa Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, dan selanjutnya dibawa menuju Patung Pattimura, yang berlokasi di Lapangan Merdeka Ambon, Jl Pattimura itu, belum sampai ke tempat tujuan, rombongan pawai obor mendapat serangan dari kelompok yang tidak dikenal di sekitar Jalan Tulukabessy. Hujan batu tak terhindarkan. Sekitar lima rumah warga terbakar. 11 Kendaraan motor terbakar dan puluhan orang terluka. Warga terluka kemudian dilarikan ke sejumlah rumah sakit di kota Ambon.
Bentrokan saat itu pecah sekitar pukul 05.30 WIT. Aparat keamanan yang mendampingi pawai tidak bisa berbuat banyak, karena jumlah personel yang tidak seimbang. Bukan hanya lemparan batu, tapi warga yang luka juga terkena serpihan bom rakitan.
Bentrokan itu mereda satu jam kemudian setelah puluhan personel Brimob, Satgas Yonif 131, dan Kodam Denzipur mengamankan lokasi. (BM 14)