Resensi Buku: BUDAYA KALWEDO di Maluku Barat Daya
http://www.beritamalukuonline.com/2013/03/resensi-buku-budaya-kalwedo-di-maluku.html
KALWEDO telah menjadi sebuah bukti nilai kepemilikan (property value) yang sah bagi masyarakat adat di kepulauan Maluku Barat Daya (MBD). Monografi ini merupakan sebuah hasil penelitian yang hendak menunjukkan bahwa Kalwedo telah begitu kuat mengakar dalam sejarah dan praktik kehidupan masyarakat adat di kepulauan Babar sebagai salah satu komunitas adat di MBD.
Vokal Kalwedo..!!! dengan cita rasa bahasa, dengan akar semantik yang begitu kuat dalam perilakubahasa masyarakat kepulauan Babar. Vokal Kalwedo menegaskan sebuah suara hati yang kemudian muncul sebagai sebuah kekuatan budaya (culture) yang hidup secara nyata dalam praktik pewacanaan maupun lakon sosial masyarakatnya.
Proses pewarisan budaya Kalwedo selalu dilakukan melalui ritus adat, lakon kesehari-harian, dan pewacanaan dalam berbagai bentuk permainan bahasa (language game) yang secara metafosir, mengesankan adanya keunikan nilai dank ode kepribadian yang kaya.
Pendukung budaya Kalwedo ini memahami bahwa Kalwedo tidak hanya memiliki nilai-nilai sosial dalam penyelenggaraan praksis kehidupan sehari-hari, tetapi juga nilai-nilai religious yang sacral, yang menjamin kedamaian, keselamatan abadi dan kebahagiaan hidup bersama sebagai orang bersaudara.
Budaya Kalwedo mempersatukan mereka di setiap pulau yang ada di kepulauan Babar maupun MBD, dalam sebuah kekerabatan adat (geneologi cultural), di mana alam kepulauan MBD yang luas dan beraneka ragam itu menjadi sebuah rumah (istana) eksistensi, rumah doa dan rumah adat bersama yang tiada duanya.
Nilai Kalwedo terimplementasi di dalam sapaan kekeluargaan bersama yang bersifat lintas negeri dan pulau,yaitu:ina nara ama yali (basudaraku perempuan dan laki-laki ) untuk menggambarkan sebuah keutamaan hidup dan pusaka kemanusiaan orang MBD, yang meliputi totalitas hati, jiwa, pikiran,dan perilakunya.
Nilai-nilai keutamaan Kalwedo itu telah mengikat mereka dalam sebuah tabiat asli melalui tradisi hidup Niolilieta/hiolilieta/siolilieta (saling hidup baik-baik) untuk saling berbagi, baik dengan segala potensi alam sosial, budaya maupun ekonomi yang diwariskan melalui alam kepulauan MBD. (*)
Tim Penulis:
1. Aholiab Watloly
2. Fransina Matakena
3. Dominggus Saiya
4. Frans Dahoklory
Penerbit: Balai Pelestarian Nilai Budaya Ambon
Tahun: 2012
Catatan: RONY SAMLOY
Vokal Kalwedo..!!! dengan cita rasa bahasa, dengan akar semantik yang begitu kuat dalam perilakubahasa masyarakat kepulauan Babar. Vokal Kalwedo menegaskan sebuah suara hati yang kemudian muncul sebagai sebuah kekuatan budaya (culture) yang hidup secara nyata dalam praktik pewacanaan maupun lakon sosial masyarakatnya.
Proses pewarisan budaya Kalwedo selalu dilakukan melalui ritus adat, lakon kesehari-harian, dan pewacanaan dalam berbagai bentuk permainan bahasa (language game) yang secara metafosir, mengesankan adanya keunikan nilai dank ode kepribadian yang kaya.
Pendukung budaya Kalwedo ini memahami bahwa Kalwedo tidak hanya memiliki nilai-nilai sosial dalam penyelenggaraan praksis kehidupan sehari-hari, tetapi juga nilai-nilai religious yang sacral, yang menjamin kedamaian, keselamatan abadi dan kebahagiaan hidup bersama sebagai orang bersaudara.
Budaya Kalwedo mempersatukan mereka di setiap pulau yang ada di kepulauan Babar maupun MBD, dalam sebuah kekerabatan adat (geneologi cultural), di mana alam kepulauan MBD yang luas dan beraneka ragam itu menjadi sebuah rumah (istana) eksistensi, rumah doa dan rumah adat bersama yang tiada duanya.
Nilai Kalwedo terimplementasi di dalam sapaan kekeluargaan bersama yang bersifat lintas negeri dan pulau,yaitu:ina nara ama yali (basudaraku perempuan dan laki-laki ) untuk menggambarkan sebuah keutamaan hidup dan pusaka kemanusiaan orang MBD, yang meliputi totalitas hati, jiwa, pikiran,dan perilakunya.
Nilai-nilai keutamaan Kalwedo itu telah mengikat mereka dalam sebuah tabiat asli melalui tradisi hidup Niolilieta/hiolilieta/siolilieta (saling hidup baik-baik) untuk saling berbagi, baik dengan segala potensi alam sosial, budaya maupun ekonomi yang diwariskan melalui alam kepulauan MBD. (*)
Tim Penulis:
1. Aholiab Watloly
2. Fransina Matakena
3. Dominggus Saiya
4. Frans Dahoklory
Penerbit: Balai Pelestarian Nilai Budaya Ambon
Tahun: 2012
Catatan: RONY SAMLOY