Seluruh Peserta Folklore Tampil Sempurna Membawakan “Kalwedo Orang Basudara e”
http://www.beritamalukuonline.com/2012/10/seluruh-peserta-folklore-tampil.html
Di hari sebelumnya, semua peserta mampu menyelesaikan lomba kategori Musica Sacra serta Tradisional Spiritual dan Gospel secara baik, namun keunikan pada saat music etnik di hari ketiga dilombakan bukan saja terlihat pada setiap peserta, dewan juri juga tampak punya keunikkan dan teknik tersendiri untuk menilai masing-masing peserta yang tampil dengan ciri budaya daerahannya masing-masing melalui gerak, musik dan lagu.
Hal itu terlihat ketika salah seorang juri asal Amerika, DR. John Paul Johnson menggunakan aiped pribadinya. Johnson sepertinya lebih memilih menggunakan aiped untuk menilai setiap peserta. Teknik juri yang satu ini mungkin lebih efektif untuk menetapkan siapa saja peserta yang terbaik pada kategori ini.
Dari beberapa pengamat dan pencinta paduan suara yang berhasil ditemui Beritamaluku.com di ajang lomba itu mengaku, jika pada kategori music etnik akan sulit bagi juri untuk menilai, karena semua peserta yang tampil memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing, seperti pada peserta asal Papua menjadi favorit ribuan penonton yang menyaksikan.
Bella Cantare Universitas Nusa Cendana Masih Terbaik
Pantauan Beritamaluku.com pada Lomba kategori Folklore sesi ketiga yang menampilkan sebanyak 9 peserta. Paduan Suara Bella Cantare Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dengan nomor tampilan 30 adalah mantan juara umum Pesparawi XI di Palangkaraya tahun 2010 lalu, masih menjadi primadona pada lomba Folklore (Etnik) sesi ketiga.
Selain Undana, PSM Sekolah Tinggi Theologia Izaak Samuel (STTI.S) Kijne Jayapura pada sesi yang sama juga tidak kalah menampilkan hasil terbaikknya.
STTI.S Kijne Jayapura pada kategori ini, seperti tidak punya beban menampilkan karyanya diatas pentas, sementara Undana yang tampil pada lomba kali ini merasa punya beban sebagai mantan juara, meski saja mereka menganggap ajang lomba ini sebagai bagian pujian kepada sang pencipta.
Selain Undap dan STTI.S Kijne Jayapura, PSM Vox Angelerum Choir (VAC) UKIM di sesi pertama dan PSM Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (Stakpen) Ambon di sesi kedua juga dikabarkan punya kondite baik pada penampilan di kategori Foklore (etnik).
Semua yang ditampilkan oleh seluruh peserta dari awal sampai akhir lomba itu sudah menunjukkan hasil maksimal di Auditorium Unpatti. Namun untuk mengetahui peserta mana saja yang akan keluar sebagai Grand Champion pada Pesparawi kali ini, tergantung dari penilaian ke 5 dewan juri yakni Dr. Jhon Paul Johnson, Aida Swenson, Edward Van Ness, Ronald Pohan dan Arnoldus Ishack Apituley yang akan mengumumkan hasilnya pada acara penutupan Pesparawi yang berlangsung, Minggu (21/10). (BM 10)