Potensi Tsunami di Ambon, Tergantung Kekuatan Gempa

AMBON – BERITA MALUKU. Peristiwa surutnya air laut yang terjadi beberapa waktu lalu di perairan teluk Baguala hingga beberapa meter dari bibir pantai, benar-benar menggentarkan warga di kawasan itu, sehingga ada sebagian warga memilih untuk mengungsi.

Selain peristiwa itu, sebelumnya beredar Isu di kalangan warga bahwa akan terjadinya Tsunami atau gelombang pasang di seputar perairan pulau Ambon dan beberapa daerah di pulau Seram Maluku, sehingga tidak sedikit warga yang cemas.

Kepala Dinas Energi Sumber daya Mineral Provinsi Maluku, Bram Tomasoa, Senin (13/8), menampik isu tersebut. Katanya, tsunami bisa saja terjadi jika ada potensi gempa yang berasal dari dalam laut. Namun kekuatan gempa yang berpotensi untuk terjadinya tsunami harus disertai gempa berkekuatan 6 Skala Richter (SR).

“Jika gempa tidak mencapai 6 SR maka potensi tsunami itu kemungkinan besar tidak akan terjadi, selain itu gempa di dalam laut tidak selamanya dapat berpotensi tsunami, bahkan air surut yang yang jauh dari garis pantai pun belum dapat dipastikan sebagai tanda-tanda akan terjadinya tsunami,” jelasnya.

Tomasoa menjelaskan, air surut yang terjadi beberapa waktu lalu di perairan Maluku, bukanlah suatu tanda bahwa akan terjadi tsunami, apalagi saat itu air mengalami surut mencapai rentang waktu cukup lama dan dapat diamati manusia. Peristiwa itu menurut Tomasoa murni sebagai fenomena alam.

Menurutnya, seandainya gempa terjadi pada kedalaman 50 kilometer dari permukaan laut, maka diperkirakan dapat menimbulkan kerusakan yang sangat besar, apalagi pada waktu bersamaan terjadinya sebuah gempa berkekuatan 6 SR, otomatis air pada garis pantai akan mengalami surut yang cukup jauh dan tidak dapat disaksiskan secara kasat mata karena saat itu air akan mengalami surut dalam waktu cepat.

Tomasoa berharap, masyarakat tidak hanya berpedoman pada fenomena alam dan kemudian menyebarkan isu tsunami. Kalo pun ada tanda-tanda potensi tsunami diharapkan dapat berkoordinasi dengan BMKG.

Selain itu Pemerintah juga diharapkan tidak asal menyalakan sirine yang tidak beralasan karena akan mengganggu ketentraman masyarakat. (BM 14)