Bentrok Warnai HUT Pattimura ke 195, 49 Warga Terluka
http://www.beritamalukuonline.com/2012/05/bom-dan-batu-warnai-hut-pattimura-ke.html?m=0
AMBON – MALUKU. Bentrok antar warga di seputar kawasan Mardika dan Batu Merah Ambon terjadi saat berlangsungnya prosesi jalan obor dalam perayaan HUT Pattimura ke 195, Selasa (15/5) sekitar pkl 05.30 WIT.
Menurut keterangan sejumlah saksi mata yang berada di TKP, bentrokan mula-mula diwarnai lemparan batu dan disusul ledakan bom sebanyak 2 kali.
“Saat obor diarak dari kawasan Batu Merah menuju pertigaan Mardika, tiba-tiba terjadi lemparan kearah warga, disusul ledakan bom sebanyak 2 kali. Warga panik dan langsung berhamburan mencari keselamatan. Akibatnya terjadi saling balas antar warga,” ungkap salah seorang saksi yang tidak menyebutkan namanya.
Akibat peristiwa itu 49 terluka yang tercatat di 4 rumah sakit di Ambon yakni Rumah sakit Umum (RSU) dr Haulussy, sebanyak 23 korban, RS Bhakti Rahayu 11 korban, RS Sumber Hidup 10 korban, Alfatah 5 korban. Korban yang dirawat di sejumlah rumah sakit itu menderita akibat luka bakar, luka panah, luka serpihan bom, dan lemparan batu.
Dari keterangan korban yang ditemui Beritamaluku.com di sejumlah rumah sakit juga mengaku, saat mereka sedang menyaksikan jalannya prosesi obor yang diarak dari negeri Saprua Kabupaten Maluku Tengah menuju kawasan Mardika Ambon, tiba-tiba terjadi lemparan batu kearah warga, disertai ledakan bom sebanyak 2 kali. Akibatnya wargapun membalas, sehingga terjadi ketegangan di kawasan itu.
Tidak hanya warga yang menjadi korban, 3 rumah di kawasan Mardika yang berada tidak jauh dari lokasi bentrok terbakar. 9 sepeda motor dan 1 mobil Avansa juga ikut dibakar.
Meski bentrok terjadi di kawasan Batu Merah – Mardika Ambon yang hanya berjarak ½ KM dari lokasi upacara, namun upacara perayaan HUT Pattimura ke 195 yang berpusat di lapangan Pattimura Park tetap diselenggarakan walau sepi dari perhatian warga.
Hingga pkl 10.00 WIT kondisi kota Ambon sudah tampak semakin membaik, meski sebelumnya terjadi konsentrasi masa di sejumlah titik.
Peralatan tempur-pun dikerahkan untuk pengamanan, diantaranya barakuda dan panser yang tampak masih disiagakan untuk mengamankan sejumlah titik rawan di kota Ambon. Aparat Kepolisian dan TNI hingga pkl 10.00 WIT masih tampak berjaga-jaga. (bm 10)
Menurut keterangan sejumlah saksi mata yang berada di TKP, bentrokan mula-mula diwarnai lemparan batu dan disusul ledakan bom sebanyak 2 kali.
“Saat obor diarak dari kawasan Batu Merah menuju pertigaan Mardika, tiba-tiba terjadi lemparan kearah warga, disusul ledakan bom sebanyak 2 kali. Warga panik dan langsung berhamburan mencari keselamatan. Akibatnya terjadi saling balas antar warga,” ungkap salah seorang saksi yang tidak menyebutkan namanya.
Akibat peristiwa itu 49 terluka yang tercatat di 4 rumah sakit di Ambon yakni Rumah sakit Umum (RSU) dr Haulussy, sebanyak 23 korban, RS Bhakti Rahayu 11 korban, RS Sumber Hidup 10 korban, Alfatah 5 korban. Korban yang dirawat di sejumlah rumah sakit itu menderita akibat luka bakar, luka panah, luka serpihan bom, dan lemparan batu.
Dari keterangan korban yang ditemui Beritamaluku.com di sejumlah rumah sakit juga mengaku, saat mereka sedang menyaksikan jalannya prosesi obor yang diarak dari negeri Saprua Kabupaten Maluku Tengah menuju kawasan Mardika Ambon, tiba-tiba terjadi lemparan batu kearah warga, disertai ledakan bom sebanyak 2 kali. Akibatnya wargapun membalas, sehingga terjadi ketegangan di kawasan itu.
Tidak hanya warga yang menjadi korban, 3 rumah di kawasan Mardika yang berada tidak jauh dari lokasi bentrok terbakar. 9 sepeda motor dan 1 mobil Avansa juga ikut dibakar.
Meski bentrok terjadi di kawasan Batu Merah – Mardika Ambon yang hanya berjarak ½ KM dari lokasi upacara, namun upacara perayaan HUT Pattimura ke 195 yang berpusat di lapangan Pattimura Park tetap diselenggarakan walau sepi dari perhatian warga.
Hingga pkl 10.00 WIT kondisi kota Ambon sudah tampak semakin membaik, meski sebelumnya terjadi konsentrasi masa di sejumlah titik.
Peralatan tempur-pun dikerahkan untuk pengamanan, diantaranya barakuda dan panser yang tampak masih disiagakan untuk mengamankan sejumlah titik rawan di kota Ambon. Aparat Kepolisian dan TNI hingga pkl 10.00 WIT masih tampak berjaga-jaga. (bm 10)